Tuesday 31 August 2010

dr.Rhandika Rafly ( profil blog kita minggu ini)


Seperti janji saya sebelumnya, minggu ini saya akan mengangkatkan profil dr.Rhandika Rafly di blog saya ini berdasarkan kaca mata penilaian saya, bisa saja anda tidak setuju dengan apa yang saya tulis karena memang setiap orang selalu berbeda cara pandang terhadap sesuatu…saya berusaha jujur sebisa saya tanpa interpensi dari yang bersangkutan…mana tau dengan membaca sekilas profilnya ini, bagi yang belum punya calon suami anda bisa menempatkan beliau salah satu di list calon suami anda..atau sebaliknya dengan membaca ini anda langsung mengambil pena mencoret nama beliau dari list yang sudah anda buat….he he he…( mambana ambo ha…sia yang nio uda ambo ko capeklah buat diputuskan..hubungi ambo juga ndak baa do..)
Awal pertemuan kami di FK adalah di tahun 2004 saat saya mulai mengukir sejarah saya sendiri di kampus tercinta fakultas kedokteran universitas andalas…..pribadi yang luar biasa, otak brilliant, ide2 cemerlang itulah kesan pertama saya terhadap beliau dan jangan lupa beliau adalah sosok yang ramah mendekati angkatan termuda saat itu, karena memang beliau diamanahkan sebagai koor kaderisasi lembaga dakwah di kampus itu yang bernama FSKI yaitu mesin pencetak kader2 baru yang luar biasa. Ghirohnya yang masih menggebu-gebu saat itu menjadikannya ditataran aktivis2 kampus pada posisi teratas beda dengan profil sebelumnya yang memang dari awal berada pada posisi Sudra….^_^.
Sehariaannya tak lepas dari agenda rapat ke agenda rapat berikutnya, masalah ibadah juga luar biasa. Di setiap rapat yang pernah saya ikuti dengan beliau, jujur saya paling salut dengan ide2 yang beliau sumbangkan, masuk akal untuk dikerjakan dan tidak terkesan monoton buat kader2 pemula, idenya muncul begitu saja disaat rapat…..dari situ saya bisa menilai klu memang IQnya pasti berada di atas rata-rata klu pun nggak ya pas lah…tapi nggak mungkin meski sampai sekarang secara pastinya berapa IQnya, saya yakin IQ beliau sangat tinggi…
Dari segi akademik beliau tidak terlalu menonjol, biasa aja…karena saya pernah melihat lembaran nilainya….he he he tenyata berbunga-bunga indah…..memamng seh, beliau bukan tipe orang yang berkutat dengan buku2 kedokteran, koleksinya adalah komik-komik terbaru yang berjejer di rak bukunya, buku2 tentang pergerakan, dakwah, novel…meski untuk hal-hal lain yang cenderung sia-sia beliau sangat tidak mau, tapi klu masalah nonton film beliaulah rajanya….kebiasaannya adalah mengahfal saat sehari sebelum ujian alias SKS system kebut semalam….gaya belajarnya pegang buku, trus komat-kamit menghafal yang tidak penting, teriak-teriak , mondar-mandir ke sana kemari mengganggu ketenangan orang lain….
Dari awal kami memang curiga beliau menderita hipertiroid…..ckckckck…makannya luar biasa, pantas aja waktu di wisma ikhwah yang lain pada kurus kering gara dia…tapi memang belia hobby masak dan masakannya juga sangat luar biasa, mengerjakan sesatu cenerung tergesa-gesa khas bangat dengan pasien tiroid, keringatan, tremor yang gak bisa di control dan mulut yang ceplas ceplos mengeluarkan kata-kata tanpa dikirim dulu ke otak untuk diproses….jadilah orang seringkali tersinggng dengan kata-katanya padahal belia tidaklah bermaksud untuk menyakiti, jujur dia sangat baik sekali…selama saya berteman dengan beliau bahkan pernah serumah, rasanya tak pernah beliau berkata kasar sama saya…jadi intinya juga pandai-pandai kitalah berinteraksi dengan beliau…..
Pria kelahiran 13 desember 1984 ini, paling anti dengan yang namanya olah raga dan paling senang dengan yang namanya memasak….masakannya luar biasa….akhwat2 aja kalah masakannya sama beliau. Setiap kali ada acara buka bersama di wisma beliaulah dulu yang mempersiapkan semuanya mulai dari belanja ke pasar ampe masak, kami hanya membantu apa yang beliau suruh…
Berakhir masa dikampus, masa di perkoaasan pun selesai juga meski tersendat-sendat sedikit sekarang beliau bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Muara Bungo sebagai seorang dokter dengan gaji lumayan…lumayan buat walimahan, lumayan buat istri dan lumayan buat membesarkan anak2nya nantinya. Keinginannya untuk mendapatkan pendamping hidup seorang akhwat adalah salah satu alasan mengapa sekarang mulai merasa was was, karena orang tuanya berusaha menjodohkanya dengan wanita yang tak berhijab sama sekali….
Saya tidak bisa menuliskan semua tentang beliau karena lembaran2 ini juga takkan pernah cukup untuk menuliskannya…( lagiaan kan saya capeeeeek…)
So’….buat yang udah baca profil ini, coba pikir2 lagi untuk menentkan pilihan anda…..^_^

curahan hati menjelang berbuka.....


tulisan ini kurangkai saat-saat menjelang berbuka puasa hari ke 21 puasa, berteman semangkok kolak yang tiap kali saya lirik setiap itu pula rasa laparku bertambah. berbuka sendirian tanpa kawan, karena teman sekostan ku si Adi minggu ini selalu bolak balek payakumbuh Padang sibuk ngurusin acara walimahnnya tanggal 18 september nanti. hari ini juga beliau ke Padang buat menyelesaikan urusan yang belum selesai. malang nian nasibku sudahlah aku sendiriam di kost, ketemu orang2 juga sering dapat sindiran. seperti hari ini di puskesmas perawat2 langsng bertanya kapan nyusl dr.Adi? kapan nikah? dah ada calon blum?.....ho hoh ho...padiaaaaah....sakik palo ambo....dengan senyam senyum menjawab "tunggu aja kabarnya uni, segera menyusul klu allah mengizinkan.....ha ha ha ha pe de bangat dah jawabannya...padahal dalam ati grrrggrggrgrg...pengen digigit satu2 yang pada nanya...tadi malam juga, kawan2 liqo pada nanya itu, kapan nikahnya akhy? dokter adi udah, antm kapan?......waaaaaa.....inilah resikonya liqo sama bapak-bapak yang dah punya istri , setiap kali ketemu bahasannya selalu itu...gak menarik bangat...menyebalkan....
" ana mau pindah liqo aja ,klu terus2an ditanya ini, ana mau nyari liqo yang isinya bujang-bujang"...wkwkwkwkwk...he he he....seakan-akan nasibku memprihatinkan saja, padahalkan saya masih menikmati masa-masa muda saya yang indah ini...mereka memaksa saya dewasa sebelum masanya...padahalkan kita masih muda bangaaaat...wkwkwkwkw....

sore ini, hujan di luar semakin deras rahmat allah yang luar biasa...bunyi sirene pun sayup sayup terdengar di sela bunyi hujan yang beradu dengan atap.....oh kolakku.....betapa lezatnya...*lebay bangaaaaatttt....

Sunday 29 August 2010

Buku " Setengah Isi, Setengah Kosong...."


" hare gene...baru baca buku setengah isi setengah kosong? ckckckck...." celoteh seorang kawan ..
"biarlah....daripada ndak...weeeee"
ya, setelah sekian lama saya mencari buku ini akhirnya ketemu juga dan ketemunya di toko buku di Ramayana Payakumbuh. padahal di Gramedia padang saya dah sekian kali mencari buku ini, namun tetap aja kosong.... kepengen bangat baca buku ini setelah baca buku keduanya "Full Filling Life" sebuah buku inspirasi yang sarat makna. karena buku kedua ini terbit setelah kesuksesan buku pertama dalam pikiran saya, so pasti buku pertamanya sangat bagus. ternyata dugaan saya tidak salah, buku yang luar biasa buah karya Palindungan marpaung ini sangat sarat makna, bahasanya mudah kita pahami, setiap kisahnya penuh dengan inspirasi sehingga bagi yang membaca bakal dapat energi baru , bahasa yang tidak monoton, cerita yang kocak.....pokoknya suka bangat dengan buku ini...bagi yang belum baca atau belum punya memang sepertinya anda harus menambah koleksi buku anda dengan buku ini dan juga buku yang kedua....baca buku ini bisa-bisa dari awal ampe akhir bacanya harus selesai sekali duduk dan juga siap-siap buat ngakak sendiri.....

setengah isi, setengah kosong..cara pandang kita terhadap sesuatu dari sisi mana kita harus melihat dan menilai...ada yang menilai gelasnya berisi setengah air tapi ada juga yang menilai gelasnya masih kosong setengah lagi. sekilas cara pandang tersebut sama, tapi ternyata tidak..bahkan dari cara pandang seseorang kita bisa membaca siapa dia sebenarnya....
pokoknya beli aja deh....^_^

Tears of Heaven from Beirut to Jerussalem


25 tahun sudah setelah pembantaian besar-besaran yang dilakukan tentara Israel di kamp pengungsian sabra dan shatila, baru sekaranglah aku merasakan kepedihan itu. Tak banyak yang aku ketahui selama ini tentang pembantaian pada tahun 1982 itu,terlebih mungkin pada saat kejadiaan itu aku belum terlahir ke dunia ini, namun setelah membaca buku catatan perjalanan Dr. ang swee chai “ tears of heaven from Beirut to Jerussalem “betapa aku seperti berada di sana saat terjadi pembantaian itu dan sedang menyaksikan saudara-saudara saya di bantai habis, seperti aku melihat di depan mataku anak kecil yang tak berdosa diledakkan hidup-hidup setelah dipasangi bom, ibu-ibu yang diberondong dengan tembakan hanya karena mereka mencari makanan buat anak-anak mereka yang kelaparan. Dengan segala cintanya terhadap rakyat palestina dokter spesialis ortopedi ini begitu lugas dan detail menceritakan hari-harinya bersama rakyat palestina, perjuangan yang begitu hebat dari dokter perempuan ini patut di acungi jempol , bahkan saat ketua PLO menganugerahinya penghargaan star of Palestine dengan lantang ia berkata “ sebagaimna halnya orang-orang palestina, saya juga berasal dari sebuah pergerakan yang tak memiliki pahlawan individual. Kehormatan yang anda berikan kepada saya ini seharusnya dipersembahkan kepada rakyat palestina yang gagah berani yang kini dikepung di dalam kamp pengungsian di Lebanon, para syuhada Palestina, keapada Nahla, Nabila, dan Nidal, dan banyak lagi lainnya yang telah mengorbankan nyawa mereka demi perjuangan. Juga kepada mereka yang menderita dalam penjara-penjara Israel, kepada anak-anak yang akan menulis babak baru sejarah Palestina, kepada teman-teman di seluruh duania yang terus menunjukkan solidaritas kepada rakyat Palestina dalam keadaan yang sulit sekalipun. Dan kepada penduduk Shatila yang tak punya atap untuk melindungi kepala mereka dari datangnya musim dingin Lebanon yang tetap kuat bertahan menghadapi serangan-serangan dan pembantaian demi pembantaian. Terima kasih atas penghargaan anda, tetapi saya tahu kepada siapa penghargaan ini seharusnya diberikan, yaitu kepada orang-orang yang tindakan mereka terus menginspirasi kami setiap hari, dan saya hanya bersedia menerimanya karena mereka tidak hadir disini untuk menerimanya , karena keaadan mereka hari ini……” tindakan yang ikhlas jelas tergambar dari perkataan dr. ang. Betapa ia sangat mencintai rakyat Palestina sekalipun mengorbankan nyawanya . bom-bom Israel ,peluru, bahkan berbagi tekanan demi tekanan yang ia hadapi karena membantu rakyat Palestina tak sekalipun menyurutkan langkahnya bahkan ia bertambah kuat dengan itu semua. Pengorbanan yang sangat-sangat besar menurutku untuk seorang yang bernama Dr. ang swee, bertahun-tahun di kamp-kamp pengungsian bersama pengungsi palestina saling berbagi suka dan duka. Kepada dr. ang swee melaluli tulisan ini saya mengucapkan banyak terima kasih atas pengorbanan anda kepada saudara-saudara saya di Palestina kepada saudara-saudara kita, kepada sudara-saudara orang –orang yang terbuka mata hatinya untuk rakyat palestina, bahkan mungkin saya secuil pun tak ada yang saya bisa lakukan seperti yang anda lakukan. Kepada saudara-saudaraku sesama muslim tidakkah terbuka pintu hati kita buat saudara-saudara kita Di Palestina dan di belahan bumi yang lain yang sedang tertindas? Kenapa seorang dr. ang swee yang nota benenya beragama Kristen mampu menitiskan air mata melihat penderitaan rakyat palestna sedangkan kita sesama muslim bahkan banyak yang tak mau tau? . di tulisan terakhirnya dr. ang swee dengan optimis menuliskan “ meskipun tak ada kepastian akan masa depan, mereka tahu, suatu hari mereka akan kembali. Dan jauh dalam lubuk hatiku, aku berdo’a bersama mereka dari Beirut menuju jerussalem, tahun depan mereka akan kembali ke Palestina”. Semoga allah membukakan pintu hati kita



padang,26 February 2008




foto dr. Ang Swee Chai spesialis ortopedi, beliau beragama kristen katolik namun sampai sekarang masih mendedikasikan dirinya untuk perjuangan rakyat palestina....Bagaimana dengan anda yang Muslim?

Selamat Tinggal Dunia Kampus......




Satu fase kehidupan lagi ku lalui. Seraya Ku tatap puncak mushalla kampus ini, Asy-syifa, betapa aku akan merindukanmu.....hari-hari yang begitu indah pernah ku ukir dalam fase hidupku bersamamu serta bersama orang-orang yang tak akan pernah hilang dari hatiku. Satu persatu ku tatap kenanganku. Ya...begitu indah . Putaran waktu begitu cepat. Rasanya baju putih celana merah itu baru saja ku lepas dari tubuhku, meninggalkan masa-masa bermain bersama teman-teman kecilku. Begitu polos, wajah-wajah tanpa dosa, belum ada beban tanggung jawab.ku tatap jauh saat hari pertama kaki ini di bangku eSDe, Hari-hari yang penuh dengan dunia bermain, di sekolah jam istirahat adalah jam bermain, bahkan jam belajarpun lebih sering untuk bermain, semuanya tanpa beban, aku belum mengerti masa depan apa yang menanti di depanku.masa itupun ku lalui dengan penuh kebahagiaan. Kutanggalkan masa bermainku untuk memakai baju putih biru anak eSeMPe. Mulai pencarian jati diri,mencari posisi nyaman. Sebuah benjolan kecil alias jerawat mulai muncul di wajahku. Wajah tanpa dosa mulai terwarnai.teman-teman bukan lagi sekedar teman untuk bermain, ikatan sebuah persahabatan mulai terasa. Membuat genk2 kecil untuk mencoba mencari perhatian dari dunia sekitar, mencoba untuk kelihatan lebih dari orang lain. Persaingan di dunia akademik mulai terasa ,mencoba untuk terus mempertahankan posisi teratas disinggasana juara umum. Mencoba untuk menghilangkan pendapat mengenai juara kelas itu adalah kutu buku, pustaka, aku pun memberanikan diri untuk terjun ke dunia OSIS, 2 tahun posisiku disana sebagai ketua umum hal yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekolahku. Selain itu akupun menyibukkan diri dengan Pramuka. Ah....ternyata itupun berlalu, kebahagiaan tiga tahun disana ibarat hanya sehari. Ku langkahkan kaki memasuki dunia eSeMU, celana panjang abu-abu sudah menggantikan celana pendek eSeMPe dulu. 180 derajat duniaku berubah, sebagian anak seusiaku mungkin menganggap duniaku aneh bahkan mungkin keluargaku, tak ada lagi celana pendek diatas lutut bahkan untuk memperlihatkan itu aku sangat malu, kutangkupkan kedua tanganku di depan dada saat bersalaman dengan makhluk tuhan bernama cewek bahkan saat mereka menyentuhku aku sangat-sangat ketakutan, wajah memerah dan perasaan bersalah. kalau sebagian orang menganggap itu sebuah bentuk penghinaan terhadap cewek,pendapatku itu adalah sebuah cara penghormatan dan pemuliaan terhadap kesucian makhluk Tuhan yang satu itu. Di dalam tasku, engkau akan selalu menemukan AlQur’an kecil. Masih ku ingat, AlQur’an kecil pertamaku adalah pemberian seorang sahabatku di Rohis, tapi sampai akhirku di eSeMU sama sekali aku tak pernah bergabung dengan Rohis. Ternyata itu juga dunia terindahku, saat orang lain menganggap itu dunia keterkungkungan, aku bahkan menikmatinya. Hanya saja mungkin engkau belum mencobanya.tapi, itupun ternyata begitu singkat. Aku mulai memasuki dunia kampus, gerbang fakultas kedokteran unand menyambutku begitu ramah. Dunia yang sangat berbeda. Bebas memilih untuk menjadi pribadi seperti apa, semuanya ada. Tapi, aku sudah memiliki sebuah prinsip hidup, aku merasa nyaman dengan posisiku. Itu juga rasanya baru kemarin, semuanya telah menjadi sebuah catatan perjalanan hidupku.hari-hari yang begitu singkat, cepat hingga tanpa terasa telah mengantarkanku menuju gerbang dunia klinik, dunia rumah sakit. Dunia yang masih penuh tanda tanya

Sekali lagi ku pandangi mushalla Asy-syifa di sudut kampusku. Satu fase kehidupan telah kita lalui bersama, “semoga aku bisa bertahan, aku ingin tetap jadi diriku “lirihku...................................


Padang,7 Juni 2008

IZINKAN SENYUMKU IKHLAS....


“Jangan terlalu berharap.....” Sembari kulemparkan pandanganku keluar jendela berusaha untuk membuang duka ini, kata-kata itu begitu mudahnya mengalir dari lisanku semudah memoles senyum selama ini, ntah apa yang terpikir sekarang dan aku sama sekali tidak terlalu pusing dengan apa yang barusan ku katakan. Aku tak meneruskan pembicaraanku karena sekarang aku hanya ingin diam, aku ingin sendiri, biarkan aku bersama senja sore ini menghabiskan waktu yang kian hari kurasakan begitu mencekam, izinkan detik-detik ini berlalu dalam kesendirianku.

“Kri....kamu tidak bisa selamanya seperti ini, keputusan ini hanya akan menyiksa batinmu. Coba pikirkan kembali keputusanmu. Akankah usahamu selama ini akan sia-sia?”.

Lama kamu terdiam menunggu jawabanku, sebuah penantian yang tak akan berujung. Sesekali kumamfaatkan kesempatan untuk melirik wajahmu, wajah yang sangat melekat di benakku, bahkan mungkin guratan di wajahmu aku sudah sangat hafal, berapa tahi lalat yang ada di sana ,dimana letaknya, sebesar apa, bagaimana tatapanmu yang tulus penuh kejujuran. Memang yang engkau tunjukkan apa adanya, semua harapku terlukis di balik senyummu, tapi hanya sebatas itu tidak lebih....

“Kri ...jawab dong!, apakah kamu hanya diam, diam dan diam untuk selamanya, siapa lagi yang bisa kamu percayai?”. Suaramu mulai meninggi, kau berusaha menatap mataku dan mencoba masuk ke sana, takkan ku biarkan. Hanya diri ini yang tahu, cukup kau jujur dengan luarku.

“......He..eh..tak kan bisa, yakinlah masalahmu tak akan selesai dengan cara seperti ini...”. Suaramu tiba-tiba berubah sinis seraya kamu membuang kekesalan bersama dengan nafasmu

Ku lihat wajahmu mulai memerah, air mata yang tertahan masih tergenang di sudut matamu . engkau mencoba melukiskan disana isyarat kemarahan, sesal dan duka yang sulit ku bayangkan seperti apa.

“...Maaf, keputusan ini sudah bulat, aku tak bisa bertahan dalam beribu kepura-puraan, aku tak ingin terkurung bersama angan-angan kosong.”lirihku tanpa suara.

Ku coba untuk menatap kembali wajah mu dan mencoba membaca sejauh mana kesabaranmu, seakan luka ini kian menganga, akhh...tapi aku takkan membiarkan air mata ini jatuh setetes pun apalagi hanya untuk sebuah penyesalan yang tidak berarti, air mata ku sudah kering, darahku pun seakan enggan untuk mengalir lagi, aku sudah mati,ya....aku sudah mati ,sekarang biarkan aku untuk pergi mencari dunia baruku . berikan aku kebebasan, agar aku membubung ke angkasa ,membuka sayap duka yang selama ini terkungkung, agar ku hiasi cakrawala dengan senyum keikhlasan, biarkan mataku menembus awan kemunafikan yang selama ini ku pakai untuk hijab, izinkan nyanyian kesombongan ini berakhir sampai di sini. Aku lelah....

“Kri....”

ku coba mendongakkan kepalaku ke arah suara, dan kemudian kutundukkan kembali, ku benamkan kepalaku dalam kehampaan. Aku tak ingin melihat wajah itu lagi, terlalu polos dengan kebohonganku selama ini.

“Kri..., kuhargai keputusanmu, selama ini ku coba untuk jujur, karena aku berfikir kapan pun kamu akan butuh dengan kejujuran itu, ku perlihatkan kepadamu betapa bercak di wajahmu adalah sesuatu yang harus kau hilangkan, betapa keanggunan tubuhmu adalah sesuatu yang berharga. tapi, ternyata hanya sebatas itu. Aku sendiri tak mengerti mengapa kejujuranku adalah sebuah kebohonganmu. Maafkan aku Kri..., karena kemampuanku hanya sebatas itu, hanya sebatas keindahan luarmu, aku hanya mampu memperlihatkan kekurangan-kekuranganmu sebatas senyuman yang ternyata kau paksakan di depanku, tanpa aku bisa memperlihatkan lebih jauh dari itu, dan sekarang luka itu sudah menganga bahkan itu pun belum bisa ku perlihatkan untukmu, ya...aku hanya sebuah bayang mu yang terbentuk dari apa yang kau tampakkan selama ini, cermin ini lah pembatas kita tak ada selain itu, namun ternyata engkau sendiri yang membingkai dengan kemunafikan........”

“pergii.........”. tanpa sadar aku menjerit.

” Tolong hentikan, biarkan aku lepas, aku hanya ingin menyendiri dalam dukaku....”. suaraku seakan merintih,memelas dalam keperihan. Ruang waktu ini begitu sempit, tak juga untukku mencari setitik ketenangan, kenapa tak seorang pun memberiku kesempatan?. Kenapa terlalu sulit melepas genggaman raguku? Asaku telah hilang, biarkan aku mencari sebongkah harap dalam mimpiku.

“Prakk...k....”.ku harap inilah akhir duka ini. Tanganku masih terkepal, dengan tetesan darah yang terus mengalir. Tapi, tidak untuk air mata ini, ia tidak akan kubiarkan mengalir meski hanya setetes, terlalu sering sesal ku guyur dengan air mata, tak kan bisa selamanya aku memoles diri di depan cermin ini , biarkan ia retak, hancur bersama bayanganku, aku tak ingin bingkai ini memaksaku ,biarkan aku terbang, bebas mengepakkan sayapku, menukik membelah cakrawala agar suatu saat nanti ketika Sang pemilik waktu bertanya, senyumku menjawab ikhlas...........



Juara III lomba cerpen Dekan Cup 2006 fakultas kedokteran Unand

cÕèçĤïé

04120127

Tepian Kehidupan


Sunyi bergerak perlahan

Bersama senja

Menepi di labuh malam yang pekat

Di tepian kehidupan

Menoreh mimpi di sudut-sudut ketakutanku

Akan hari esok

Masihkah ia ada?



Berharap andai ini masih pagi

Akan ku ukir setiap detik dengan nama-MU

Hingga lisanku pun berhenti

Berharap andai aku terlahir kembali

Akan ku mulai catatan dengan penghambaanku

Bersih ,putih aku terlahir

Seperti itulah aku kembali

Seandainya....

Mustahil



Dalam tengadah mereka

Betapa banyak yang berharap bertemu

Tapi, aku tidak...

Ntah apa nanti jawabku



Di tepian kehidupan

Senja mulai berakhir

Menepi di labuh malam yang pekat

Jangankan bersimpuh

Menyebut-MU pun tak kuasa lisanku

Hanya setitik sesal di sudut mataku

Kenapa sadarku terlambat ???





Padang, 9 juni 2007

Sajadah Tua


Malam ini

Akankah masih seperti kala itu?

Bersama mengharap kasih

Di ujung malam

Atau berlalu dalam sepi



Harapku masih seperti dulu

Sekedar rinduku hilang dalam dekapmu

Mencari cinta dalam sebuah pengharapan



Malam ini

Seandainya masih seperti kala itu

Saat seuntai kata terangkai dalam bait-bait do’a

Berubah menjadi lautan air mata

Betapa dahagaku hilang



Malam ini...

Malam esok

Bahkan saat malam terakhirmu pun

Kesetiaanku akan selalu mengingatkanmu

Akan cerita cintamu

Bersama sajadah tua ini



Padang, 11 juni 2007

Saat Aku Jauh......


Saat aku jauh

Di situlah

kurasakan bagaimana rindu menyiksaku

Padahal luka itu masih ada

Adakah itu juga yang kau rasa?

Ah…

Mungkin sudah terlupa

Terlalu ku gores kecewa

Di hatimu



Saat kata itu terlontar

Akhi/ukhti...

Aku berhenti di sini

Itulah akhir dari hari-hari yang kita rangkai

Kusimpan dukaku



Andai cerita ini tak ada

Ingin aku tetap di sini

Bersamamu



Tersandung ...

Ku tersungkur

Dalam keputusan yang salah

Bahkan kakiku tak mampu lagi berlari

Padahal mujahid itu sudah jauh didepan



Terlalu lemah…

Ku akui

Aku rapuh



Bantu aku melawan diriku

Meski itu hanya sebait do’a

Ku titip namaku di sana



Saat aku jauh

Betapa berharganya dirimu

Terlanjur.....

Ku hapus beribu cintamu

Hanya karena setitik salah





Saat aku jauh

Di hatimu

Masihkah ada namaku ?







Padang , Mei 2006

Ku tulis Buat sahabat-sahabat ku yang selalu tegar

Aku rindu.....

PKS Tanggap Bencana. Salahkah???


Dalam sebuah diskusi kelompok tutorial yang terdiri dari sepuluh orang mahasiswa dan seorang dosen pembimbing, hari itu kami mendiskusikan masalah manajemen bencana dan tanggap darurat terpadu. Topic yang sangat menarik untuk dibicarakan,selain ini adalah kompetensi seorang dokter umum juga daerah sumatera barat merupakan daerah rawan bencana. Sumatera barat yang dilalui oleh pertemuan lempeng menjadikan daerah ini seringkali dilanda gempa, 3 gunung merapi aktif juga menjadi ancaman serius sewaktu-waktu terjadinya letusan yaitu gunung merapi, gunung talang dan gunung tandikek, sedangkan banjir dan tanah longsor sendiri rasanya sudah jadi langganan daerah ini karena letak geografis sumatera barat yang dilalui rangkaian pegunungan bukit barisan. Sebenarnya dari awal diskusi ini tidak ada yang janggal, tapi yang membuat saya berpikir adalah ketika sang dosen mengatakan di akhir diskusi . “sayang sekali, terkadang sering kali bencana dimamfaatkan beberapa partai politik untuk promosi partai seperti PKS, Demokrat……”. Memang sih disetiap ada bencana di Sumbar baik itu bencana kecil apalagi bencana besar yang namanya Partai Keadilan Sejahtera tak pernah absent, beberapa saat setelah bencana anda akan melihat beberapa posko PKS akan berdiri bahkan sebelum pemerintah bertindak,PKS dengan cepat menurunkan relawan ke daerah bencana. Koordinasi dari partai ini sangat bagus sehingga dalam waktu singkat bantuan akan mengalir dan tersalurkan kepada para korban. Pandu keadilan yang dimiliki partai ini dengan cepat membantu para korban , membersihkan puing-puing rumah dan bahkan mereka dengan semangat membantu mendirikan tenda buat pengungsi. Sebagai contoh waktu gempa beberapa waktu yang lalu melanda sumbar tepatnya di daerah Lunang Silaut, ketika beberapa tim medis dan bantuan dari pemerintah serta organisasi lain menyerah untuk memasuki daerah-daerah yang terisolir. PKS dengan berbagai upaya mengusahakan untuk mencapai daerah tersebut. Beberapa minggu bahkan berbulan pasca bencana di saat bantuan sudah tidak datang lagi disaat posko2 yang didirikan oleh berbagai organisasi dan LSM sudah lengang bahkan sudah dibongkar dengan setia relawan dari Partai Keadilan Sejahtera tetap menyalurkan bantuan dan membantu kembali masyarakat untuk membangun rumah. Meski mungkin media selalu menutup mata dengan ini, meski mungkin seringkali Media tidak berlaku adil untuk sekedar meliput namun dengan segala keikhlasan relawan tetap semangat membantu korban bencana. Bahkan disaat tak ada bencana Partai Keadilan Sejahtera selalu melakukan aksi-aksi social untuk masyarakat ekonomi lemah. Jadi, yang menjadi pertanyaan saya , apakah ini salah? Apakah yang diperbuat partai ini telah melanggar ketentuan yang berlaku?. Memang Negara kita ini aneh, disaat tak ada yang membantu kita mengeluh “kok bantuan gak datang?” dan di saat bantuan pun datang dan ada yang dengan ikhlas membangun bangsa ini pun kita berpikiran sama dan menganggapnya telah melakukan kesalahan. Saat korupsi menghancurkan sendi-sendi ekonomi bangsa ini kita dengan lantang menghujat para koruptor, tapi ketika kita juga dihadapkan dengan orang-orang yang tidak mau menerima uang suap dan korupsi kita juga mengatakan mereka orang aneh “ hari gene gak mau korupsi?????”. Dibilang sok sucilah, dibilang anehlah, dibilang mau menghancurkan NKRIlah dan berbagai fitnah bertebaran.

Di rumah sakit sendiri ketika ada seorang perempuan yang menjalankan kewajiban dengan menutup aurat memakai jilbab yang menutup hingga dada, banyak dari dosen yang nota bene berpendidikan tinggi sering mengeluarkan kata2 yang menyindir. Dibilang jilbab sumber infeksilah, dibilang orang-orang sok sucilah yang lebih mengutamakan solat dhuha ketimbang pasien padahal pernyataan tersebut tidak beralasan. Apakah karena kebencian terhadap suatu kaum menjadikan kita tidak berlaku adil?. Dan yang lebih ironis dengan kondisi rumah sakit yang tidak mendukung banyak yang dahulunya aktif sewaktu dikampus menjadi lemah, banyak akhwat yang dahulunya berjilbab rapi sewaktu di kampus saat Coass di rumah sakit jilbab pun mulai menciut seiring dengan nyali yang juga menciut

Memang sepertinya bangsa kita masih sulit untuk menerima sebuah perubahan. Kalau kita mendengarkan semua pendapat orang tentang kita , kita tak akan bisa hidup di dunia ini. Serba salah. Pernah suatu riwayat mengisahkan tentang Luqmanul Hakim dengan anaknya. Saat mereka berjalan dengan seekor keledai melewati sebuah perkampungan penduduk, orang berkata “ anak dan bapaknya sama-sama bodoh, ada keledai nggak ditungangi”, kemudian mereka berlalu dan sang anak disuruh untuk naik ke atas keledai,mereka pun melewati perkampungan berikutnya lantas melihat itu orang berkata “ dasar anak tak tau budi, masa bapaknya yang udah tua di suruh jalan?”. Sang anak pun diturunkan dan Lukmanul hakim naik ke atas keledai, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Tiba diperkampungan berikutnya melihat itu orang-orang mulai bekomentar “ bapak yang nggak punya tau diri, masa anaknya disuruh jalan di enak-enaan di ata tunggangannya?”. Sang anak pun lantas dinaikkan ke atas keledai dan mereka menungganginya bersama, melihat itu di pekampungan berikunya penduduk langsung berkomentar “ memang bapak dan anaknya nggak punya perasaan, masa keledai sekecil itu di tunggangi berdua”….kemudian Lukmanul Hakim berkata kepada anaknya “ Wahai anakku!!! itulah dunia, kalau engkau mengikuti seluruh kemauannya engkau tak akan bisa”.

Jadi, kalau kita memiliki sebuah prinsip yang benar, apapun kata orang ngapain kita takut, kenapa kita harus ragu. Tetap semangat!!! ^_^

(tulisan ini saya tulis saat masih kuliah ,sehabis diskusi tutorial dengan dosen pada tanggal 10 February 2008.....)

"catatan Harian Calon Dokter"


Dah pernah baca buku “ catatan harian calon dokter” ? buku itu baru aja di terbitkan teman-teman kita dari fuldfk alias forum ukhuwah lembaga dakwah fakultas kedoktran se

indonesia
. klo belum pernah sepertinya anda perlu deh membelinya ( promosi nih ye!!!), klo gak, coba pinjam ama yang udah punya buku itu, insyaallah gak bakalan nyesel bacanya. Sedikit banyaknya dengan baca buku itu kita bisa melihat perjuangan teman-teman kita di kedokteran, karena sangat jarang sekali kita temukan buku yang mencoba mengulas tentang dunia para dokter itu. Buku ini mencoba mengangkatkan kisah-kisah menarik dari keseharian mahasiswa kedokteran. Mulai dari masa-masa spmb, ospek, perkuliahan, masa –masa coas, jadi sedikit banyaknya kita bisa melihat suka duka mereka di

sana
. Karena buku ini hasil karya dari beberapa mahasiswa kedokteran jadi tiap episode gaya peulisannya jelas beda, namun yang paling menarik buat saya pribadi ada tiga episode menarik di buku ini yaitu tulisan di episode 10 karya Ummu Habibah dengan judul “aku tak akan lupa kisah di pondok cina”, kemudian episode 11 karya Hidayanto Perdana dengan judul “pasien istimewa” , yang ketiga adalah episode 14 karya Yulita Ariana dengan judul “Hati… sudah siapkah aku? ( he..he.. itu persi pribadi lho..bisa saja tiap pembaca beda cara menilainya ). Ketiga karya ini mampu memunculkan emosi saya ketika membacanya. Kelihaian sang penulislah dalam merangkai tiap kata sehingga memunculkan kisah ini menjadi lebih menarik.

Episode 10. Mahasiswi fkui angkatan 2003 ini mencoba mengangkatkan kisahnya dengan setting tempat di stasiun kereta api pondok cina depok. Dengan

gaya
menulisnya di awal cerita ia mencoba membawa pembaca bagaimana sebenarnya perasaannya setelah jadi mahasiswi kedokteran. Rasa penyesalan, kecemasan, lelah sebagai mahasiswa kedokteran menjadikan pembaca tak berhenti hanya sampai di situ, teknik menulis yang cukup bagus untuk membuat orang yang membaca tidak jenuh apalagi sempat berhenti di awal cerita. Tapi sebenarnya bukan ini yang menjadi inti kisah di sini, ini hanya sekedar trik untuk membuat pembaca penasaran dengan kisah selanjutnya. Kalau kita sudah sampai di inti cerita yang ingin di sampaikan penulis kita akan semakin terbawa emosi. Penulis menceritakan kisahnya tentang pertemuannya dengan dua remaja kakak beradik dimana di kisah itu sang kakak mendapat luka dibagian kaki akibat keserempet sehingga tulang-tulang di sekitar itu kelihatan jelas. Perang batin sang penulis antara menolong atau tidak, ketegangan saat mencari kotak obat di tempat petugas loket yang ternyata kosong, pengetahuan dan pengalaman medis yang masih minim sebagai mahasiswa preklinik, memutuskan untuk membawa ke klinik tanpa ada yang bertanggung jawab mengenai masalah biaya pengobatan , dengan kondisi seperti itu kita bisa melihat dan merasakan seperti apa ketegangan yang dialami sang penulis sendiri. Sebagai kisah nyata saya pribadi sangat bangga luar biasa kepada sang penulis, ternyata manusia-manusia langit itu ada di bumi. Sebuah pengorbanan yang luar biasa. Saat membaca tulisan ini pikiran saya langsung teringat dengan kisah yang hampir mirip, namun ini terjadinya bukan di pondok cina tetapi di negeri gonjong limo alias

padang

kota
tercinta( baca : manusia-manusia langit/ www.nasution09.multiply.com).

Episode 11. Pasien Istimewa

Di episode ini sang penulis mencoba membawa kita ke dunia yang lebih jauh , masuk ke dunia klinik. Tepatnya di bagian Obgyn. Dah kebayangkan ceritanya apa ? klo di obgyn ya , cerita melahirkan dong. Hii…hii sereeemmm. Mahasiswa fk UGM ini benar-benar seperti membawaku ada di tempat kejadian. Seakan aku melihat sang ibu muda yang menjerit-jerit dan menoleh ke sebelahnya lagi nyata ku lihat seorang ibu dalam kondisi preeklamsia . situasi yang menegangkan karena ditambah kebingungan dari penulis sebagai mahasiswa Coas yang baru masuk dunia klinik.

Episode 14. Hati….sudah siapkah aku?

Kalau penilaianku nggak meleset ,sepertinya karya ini bukan dari kisah nyata penulis( jadi tulisan di sampul bukunya ada bohongnya donk “kisah-kisah nyata”). Mudah-mudahan aja aku salah. Tapi jujur biar pun sendainya ini bukan dari kisah nyata tulisan mahasiswa universitas diponegoro ini cukup bagus. Suasana hening, sepi, gundah , sedih tergambarkan dengan baik. Klo ini benar-benar dari kisah nyatanya selamat aja buat mbak Yulita Ariana dengan kain biru corak bunganya ‘n keep istiqomah!

Jadi , buat kamu-kamu yang belum punya buku ini buruan beli, ntar keburu habis…

Buat fuldfk saya punya usul, sebenarnya di awal melihat buku ini saya sangat surprise banget, saya berfikiran buku ini bakalan memperlihatkan lebih jauh seperti apa seh kedokteran itu,terlebih dunia klinik yang katanya serem, system feodalisme yang masih mengakar kuat,kerja rodi plus romusa, benturan-benturan ADK sesampainya di Coas, masalah jilbab yang katanya sumber infeksi. Sebenarnya saya berharap itu yang dimunculkan ,apalagi karena saya sendiri belum Coas,

kan
jadi penasaran . jadi usulnya kalau ada rencana buat buku yang kedua klo bisa isinya mengarah ke masalah itu dan lebih selektif lagi untuk naskah yang masuk agar kualitasnya lebih bagus , satu lagi humasnya lebih giat lagi ya untuk menyampaikan informasi sekitar fuldfk ( he..he usulnya ternyata banyak juga ). Tapi, yang jelas buat seluruh pengrus fuldfk selamat ya atas karyanya ini. Selamat berkarya untuk hari ke depan. ( almandily)

Maaf klo ada yang salah atas tulisan ini…..



Padang, 29 juni 2006

bercermin dari film " SANG MURABBI"


ntah aku yang terlalu mudah meneteskan air mata ini atau aku yang terlalu menghayati alur cerita film di depanku aku tak mengerti. namun, pastinya aku sudah menangis. bukanlah cerita bollywood yang ku tonton yang membuatku menangis terisak di kamar sendirian, atau karya-karya hebat negeri paman sam. namun film yang di depanku adalah hasil karya segelintir anak bangsa ini yang rindu akan hadirnya sebuah perubahan. "SANG MUROBBI", betapa aku rindu akan kata-kata itu, betapa aku sangat iri melihat sosok sang tokoh Rahmat Abdullah yang begitu bersahaja, pengorbanan yang tulus, perjuangan yang penuh aura semangat sang mujahid. pengorbananku dalam dakwah ini ternyata tak ada setitik pun di banding beliau, bahkan selama ini sering kali aku melalaikannya. ntah apa yang aku sombongkan,.....
andaikan negeri ini memiliki lebih banyak wakil rakyat sperti beliau mungkin negeri ini akan segera bangkit. bukanlah sebuah khayalan akan nasib bangsa ini menjadi lebih baik, ADALAH sebuah kenyataan akan kau temukan orang-orang yang dengan ikhlas memperjuangkannya.

( tulisan ini ku rangkai tanggal 2 september 2008.....)

Selamat tinggal siklus mata........


sabtu pagi memaksaku untuk tetap berangkat ke rumah sakit. tak seperti biasa koridor rumah sakit M. djamil sepi dari makhluk-makhluk yang namanya koas. satu dua orang ada seh, ntah itu siklus memang gak libur, atau kemungkinan menyakitkan koasnya lagi remedial. seperti layaknya diriku yang menuju bagian mata yang berharap hari ini ketemu ama pak hidayat untuk pamitan. apa mau dikata, rencana acara perpisahan sama preseptor tiba-tiba berubah jadi suasana menyeramkan. " ujian " ( duh....... gak salah dengar pak ).kagak ada persiapan. semua pada panik. upszzz!!! syukurlah masih ada senjata di dalam tas kecilku, sebuah ringkasan yang bisa ku baca sebelum ujian mulai. tetap aja susah buat konsentrasi meski dah berulang-ulang di baca.....tega buangeeet seh pak....masa kagak bilang-bilang klu hari ini kita mau ujian bukan perpisahan...( oh....iya mungkin aja perpisahan sambil ujian kalee....hikss....hikss...). tiba giliranku dipanggil,...(asam lambung meningkat , denyut nadi tak teratur, keringat dingin.....),alhamdulillah gw di tanya tentang astigmatism ama hipermetrop, kebetulan sebelum mulai tadi itu yang gw hafalin.....selamat....selamat....selamat....

semoga aja lulus.....amin ya Alloooh, gw kagak mau balek lagi ke mata ini....biarlah aku merasakan sebulan lebih di sana dan jangan pernah terulang lagi masa-masa itu.....sereeeeemmmmm


(saya tulis pada tanggal 14 september 2008, saat saya masih berstatus koas....
alhamdulillah akhirnya saya lulus juga dari siklus mata meski ujian tanpa persiapan yang bagus....)

SAKITNYA SAAT KELUARGA MISKIN MELAHIRKAN...


aku masih duduk di samping pasien itu, seorang ibu yang dari tadi merintih karena mau melahirkan, padahal seharusnya jam segini aku sudah balik ke kost untuk mandi dan kemudian berangkat lagi ke rumah sakit untuk koas. jam di dinding ruangan ini sudah menunjukkan di angka 07.45.... suadh hampir satu jam menunggu namun pasien di sampingku ini belum juga di bawa ke kamar operasi untuk segera dilakukan SC, semuanya pada sibuk dengan urusan masing-masing. koas anastesi yang saling melempar tanggung jawab untuk pasien ini menyebabkan pasien ini semakin lama tertahan dan semakin menderita, beginilah rumah sakit pendidikan, ntah siapa yang perlu disalahkan. koas anastesi yang dinas tadi malam mengatakan kalau pasien ini adalah tangung jawab koas anastesi hari ini, koas yang dinas hari ini belum jelas dimana rimbanya. yang jelas pasien ni makin tersiksa. aku hanya bisa menunggui disampingnya meski hanya kata-kata sabar yang bisa kuberikan. reside di obgyn juga tidak bisa berbuat banyak, tidak mungkin pasien ini mereka bawa ke kamar OK tanpa ada petugas anastesinya. darah di kain ibu itu yang bercampur dengan air ketubannya yang sudah pecah semaki bertambah. ku ajak ibu itu bicara dengan harapan ia bisa mengailhkan rasa sakitnya ke pembicaraa itu. kehamilan ini adalah yang ke 3, anak pertamanya lahir di akhir tahun 2003 lahir normal dan dibantu oleh bidan dengan berat 3100gr, anak keduanya meninggal dalam kandungan saat umur kehamilannya 6 bulan , sedangkan yang ke tiga ini sudah cukup bulan namun bayinya terlalu besar untuk dlahirkan pervaginam sehingga harusdilakukan SC...terkadang kata kasar beterbangan dari petugas lain sat ibu itu merintih, pelayanan yang sungguh tidak ramah, kasar. inilah konsekuensi buat masyarakat miskin yang berobat ke rumah sakit, mereka sudah sangat menderita dengan kehidupan yang menghimpit ditambah lagi dengan petugas yang berlaku kasar terhadap mereka, apa salahnya kita ngomong baik-baik dengan pasien, memberi senyum kepada mereka meski kita sangat lelah dengan tugas di rumah sakit toh itu sudah tugas kita. memang melahirkan sangat sakit, tapi ternyata keluarga miskin melahirkan itu lebih sakit lagi.....

(bangsal Obgyn 23 sepetember 2008....saat diriku masih koas) ^_^

Dinas Pertamaku....Coass Obgyn



Hari pertama masuk siklus Obsgyn,gw langsung dapat dinas jaga malam. Tak ada yang tau sama sekali, ilmu waktu di kampus dulu hanya tinggal sedikit lagi yang bisa dimamfaatkan, biasalah tergerus dan terkikis oleh waktu jadi semuanya harus buka buku lagi. Pas ditanyain ama residen tentang persalinan normal gw hanya bisa tersenyum, masa ditanya berapa jam kala aktif aja gw kagak tau.....pimpinan persalinan kala III apalagi.....akhirnya karena para koas Cuma senyam-senyum aja, udanya nyerah juga dan menerangkan tentang persalinan normal. Alhamdulillah ada modal dikit buat dinas ampe besok....Gw diminta untuk kontrol terus pasien preeklamsi di KR, tiap satu jam tensinya harus di ukur dan BJAnya juga harus terus dicatat. Seorang perempuan umur 44 tahun dengan kehamilan 33-34 minggu. Sang ibu sudah punya 3 anak dan sekarang anak yang dikandungnya adalah anak ke 4, alasan kehamilannya adalah karena anaknya yang tiga sebelumnya semuanya adalah perempuan dan dengan kehamilanya ini ia sangat berharap yang lahir nanti adalah seorang laki-laki. Riwayat penyakit sebelumnya sang ibu sebenarnya tak pernah menderita hipertensi, tak ada penyakit jantung, ginjal maupun DM. Tak lain penyebab hipertensinya adalah janin yang sekarang berada dalam perutnya.gw kembali mengukur tensinya 180/120, BJA 124, gw llangsung lapor ama dr. Benny uda residen yang kebetulan dinas malam itu. Akhirnya pasien diberi nifedipine, satu jam kemudian ditensi lagi tidak terlalu jauh turun hanya 170/100. Dari ruangan sebelah seorang ibu dari siang tadi terus-terusan teriak-teriak karena mau melahirkan alias partus. Dari jam pertama masuk dinas ibunya sudah teriak-teriak menahan sakit sampe isya selesai belum juga anaknya keluar-keluar. Ruangan ini rasanya begitu menegangkan, BJA janin yang terus-terus berdetak di ruangan ini seakan menjadi musik pengiring untuk menyambut kelahiran bayi. Para koas dan beberapa anak akbid yang kebetulan dinas malam itu langsung berkumpul saat ibu tersebut mau melahirkan. Begitu beratnya perjuangan seorang ibu saat berjuang untuk melahirkan anaknya, bahkan saat dilakukan episiotomi untuk memperlebar jalan lahir tak ada yang namanya obat bius untuk diberikan. Wajar saja Allah menghadiahi syurga untuk para ibu yang meninggal saat melahirkan dan mengibaratkan bahwa surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu betapa besarnya pengorbanan yang engkau berikan, sudah mengandung 9 bulan dengan susah payah, ditambah lagi melahirkan yang mempertaruhkan nyawamu sendiri. Tak layak rasanya seorang anak berlaku kasar kepada ibunya, bahkan untuk berwajah masam saja rasanya itu adalah sebuah kekurang ajaran. Tak sebanding apa yang kita berikan kepadanya dengan peluh dan air matanya yang dikeluarkannya untuk kita saat berteriak kesakitan melahirkan kita. Tak sebanding dengan darahnya yang bersimbah . tak terbayangkan jika setelah besar ada seorang anak yang dengan tega menghardik ibunya bahkan sudah tidak asing lagi ditelinga kita seorang anak yang begitu tega membunuh ibunya. Dimana letak nurani kita sebagai anak.
Untukmu saudaraku yang masih memiliki seorang ibu di dunia ini, janganlah siakan ia, jangan pernah menyakiti hatinya,jangan pernah membuat ia menangis karena ia sudah cukup banyak menderika karena kita, karena air matanya sudah cukup banyak untuk membesarkan kita sampai kita seperti sekarang. Kita pintar adalah semata karena peran besarnya di sana, kita masuk kedokteran adalah karena penjagaan yang begitu baik untuk kita, kita jadi ini jadi itu tak lain adalah hasil jerih payang sang ibu yang melahirkan kita, maka apakah masih wajar setelah kita berhasil kita lupa akan semua pengorbanannya untuk kita.
Saudaraku!!! Sangat perih sekali ketika kita sudah tidak bisa lagi memanggil ibu karena ia telah dipanggil terlebih dahulu, tak ada tempat lagi untuk bermanja, tak ada tempat lagi untuk berkeluh kesah, semuanya rasanya seperti sudah tak berarti tanpa ibu. Bahkan semangat untuk pulang kampung sendiri sudah tidak ada karena dulunya beliaulah yang dengan setia menungguku di depan rumah ketika turun dari mobil, ia memelukku, menciumiku, aku tak pernah malu sama sekali meski aku sudah kuliah dan semua orang melihat ke arah kami. Saat itu rasanya dunia itu begitu indah, begitu bangga untuk berkata pada dunia ini, bahwa ini adalah ibuku. Begitu juga saat aku hendak berangkat lagi untuk kuliah ke padang ia selalu menangis memelukku seakan tak mau berpisah, ia akan menciumiku begitu lama. Ya ...itu adalah cerita dulu, saat beliau masih bisa memelukku, saat beliau masih selalu berusaha untuk memasak makanan kesukaanku. Terakhir aku menciumnya saat tubuhnya sudah dingin dan kaku setelah aku selesai mengimami mensolatkannya.bahkan janjinya untuk hadir pada wisudaku kemarin hanya tinggal sebuah harapan yang tidak tercapai.
Ibu setahun sudah dengan ramadhan ini tak lagi bisa aku memelukmu, setahun sudah aku tak mendengar lagi suaramu, meski sesekali engkau masih hadir dalam mimpiku, tapi hati ini sangat merindukanmu, sangat dan sangat merindukanmu...

Baksos BSMI di Guguak

Acara Bakti Sosial berupa Pengobatan Gratis bagi warga kurang mampu yang diselenggarakan oleh BSMI Cabang Padang bekerjasama dengan Mahasiswa KKN Unand di kecamatan Guguak Kenagarian Kubang Kabupaten 50 kota.
acara yang berlangsung mulai dari pagi sampai dzuhur ini alhamdulillah mampu membantu sekitar 60 pasien lebih yang kebanyakan dari pasien lansia . penyakit terbanyak seperti pengobatan-pengobatan sebelumnya adalah Hipertensi, Gastritis, dan Osteoartritis.
pada baksos yang diangkatan bertepatan dengan 19 Ramadhan ini atau 29 Agustus 2010 menurunkan 2 orang dokter yaitu dr. Mukri P. Nasution dan dr. Rio Hendra serta 3 relawan non medis diantaranya Altoyo, Andika dan Jefri.
Acara ini langsung disambut meriah oleh warga dan respon positif dari bapak wali Nagari setempat. mereka berharap acara-acara seperti ini bisa terus diangkatkan karena berhubung akses mereka ke sarana kesehatan yang masih kurang dan relatif jauh. semangat yang luar biasa relawan bsmi adalah rh tersendiri untuk tetap menebar kebaikan bagi masyrakat, memberi yang terbaik. care for life.....salam kemanusiaan buat seluruh aktivis kemanusiaan....
salam rindu kami buat saudara-saudara kami di Gaza yang telah berpuluh-puluh tahun ditindas oleh Israel, menindas tanpa mengenal dan memperdulikan nilai-nilai kemanusiaan.... free Palestine....!!!!






Friday 27 August 2010

Pasien Jiwa dengan waham curiga........


dulu waktu masih koas di bangsal jiwa, trauma bangat liat pasen jiwa. sama pasen aja seh mending takut...ini gak semuanya serba bikin stress. dosennya yang pada aneh jadi tambah beban mental kita disana...klu pas dinas malam dibangsal, doaku hanya satu jangan ada pasen masuk dan jangan ada telpn berdering, takut sekali klu dingar telpon berbunyi....aturannya banyak sekali, buat biodata harus pake mesin tik, diketiknya gak boleh salah-salah, gak boleh pake singkatan nama, gelar, jalan..pokoknya semuanya harus benar-benar ditlis dengan jelas....klu ada kalimat dalam satu baris gak muat nyambung kata berikutnya nggak boleh ke bawah, tapi sejajar dengan itu dibuat sampe ke lembar belakang, ntah ajaran darimana itu....klu konsul ke konsulen salah bisa-bisa nggak lulus, memasukkan pasien salah juga bisa nggak lulus...misalnya pasen jiwa ternyata suhunya 38 kita masukkan ke bangsal jiwa, itu merupakan sebuah kesalahan yang fatal....bikin laporan pasien harus mulai dari yang paling baru masuk kemuadian yang paling parah, klu laporannya kita selesaikan tengah malam, tiba-tiba aja pagi jam 7 pasen baru masuk, tamatlah riwayat kita harus ganti laporan karena yang baru masuk harus berada pada urutan pertama, mencoret laporan yang salah gak boleh pakai tip ex harus cuma satu garis lurus...tidak boleh menyobek buku laporan jaga karena konsulen paginya bakal ngitung kertasnya ( kurang kerjaan kali kan??....)....capek, tertekan batin, serasa juga bakal berakhir jadi pasen disitu....keluar dari situ saya waktu itu dapat nilai C...biarlah yang penting lulus, nggak bangat dah buat ngulang lagi, tidak segitunya saya terobsesi dengan nilai A di jiwa..biarlah nilai C ini jadi pemanis di deretan nilaiku....lama-lama disini saya juga bisa jadi gila........

hari ini, pasen didepanku mengingatkanku kembali masa-masa itu...seorang pasen dengan waham curiga yang luar biasa, paranoid yang berlebihan terhadap tetangganya. panjang lebar ibu separuh baya ini bercerita tentang dirinya yang selalu digunjingkan tetangganya, di kasih guna-guna sudah selama 20 tahun lebih, disantet pake tusuk konde...ntahlah saya tidak mengerti dengan omongannya, cuma tetap berusaha jadi pendengar yang baik biar ia tidak tersinggung....saya selalu dibisiki syetan buat melawan dia pak..katanya....saya cemas terus pak, mereka selalu iri dengan saya...saya sudah mengaji pak, saya solat tahajjud...tapi tetap aja nggak bisa, selalu aja syetan itu datang berbisik ditelinga saya pak....bapak pernah nggak dibisiki syetan....??
saya hanya mengangguk dan membiarkan dia terus bercerita....
nggak tau lagi saya bagaimana nasib saya ini pak,klu menrut bapak saya harus bagai mana ?
saran saya bu..ibu harus banyak istigfar, ngajinya lebih khusuk, solatnya ...terus minta sama Allah biar selalu dilindungi....

eh ...bapak ini,...itu sudah saya kerjakan pak...saya hafal yasin pak, hafal ayat kursi...bapak hafal nggak???

gubbbraakkkk....kena deh ^_^, saya hanya diam aja sambil terus mendengarkan....
pokonya lama bangat dah ceritanya

pak...saya sudah dua hari ini gak bisa tidur, tau nggak pak tetangga saya itu selalu aja menggunjingkan saya, dia pikir saya nggak tau....sakit hati saya pak...saya manusia pak. masa saya nggak sakit hati dibuat kayak gitu...pak kasih obat tidur ya....

dengan pelan-pelan saya memberikan masukan....ibu..yang penting ibu tenang aja ya, ngak usah ipikirin apa kata tetangga kita itu, perbanyak aja ibadah....mengadu aja sama Allah biar Allah melapangkan hati kita, udah bu ya..ini obatnya...

alhamdlillah selesai juga.....capeeekkk.....

setelah keluar kamar periksa dia balek lagi....pak..pak..ngomong2 bapak ternyata masih muda ya...????

whaaaat? matilaaaaaah....oh tidak... saya hanya senyum
nama bapak siapa seh???
salam dulu pak....

ibu, nyadar umur donk bu....capek deh

Celana Dalam Terbalik......




Sama sekali belum berhubungan dengan judul di atas, judul yang aneh. Dan jujur saya juga kurang sreg dengan judul itu, tapi baa jo lai…terpaksa….tapi sabar dulu, ibarat sebuah cerita ( emang lagi cerita…)….jadi kita nggak langsung ke masalah klimaksnya….yang sabar ya bacanya….^_^
Bertugas di luar daerah jauh dari negeri sendiri sungguh berat buat bagi waktu dengan keluarga. Orang tua saya di sumatera Utara dan saya sendiri bertugas di sumatera barat, tepatnya kota payakumbuh. Kalau pulang ke sana butuh perjalanan sekitar 10 jam lebih baru nyampe di rumah dengan 2 kali naek travel . Belum lagi capek yang luar biasa karena akses ke sana cukup sulit, jalan-jalan rusak oleh mobil mobil truk pengangkut kayu dan kelapa sawit. Ya yang namanya perusahaan pandainya Cuma mengeruk kekayaan kampung halamanku tanpa memperhatikan yang lain, yang penting mikirin diri sendiri. Perhatian pemerintah yang juga kurang menjadikan daerah kaya itu seperti kelaparan di lumbung padi, belum lagi angka korupsi jajaran pemerintah yang cukup tinggi…ya sudahlah..pusing saya memikirkannya. Keluar dari sana dan mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri juga merupakan anugerah yang sangat besar yang harus saya syukuri, tekad, keuletan dan kegigihan yang sering diajarkan ibuku membuat saya bisa survive dari sana…Alhamdulillah saya masuk kedokteran dan menyelesaikannya.
Jadilah dengan kondisi seperti itu akupun hanya bisa pulang kalau ada libur seminggu tapi kalau Cuma libur 2 atau tiga hari aku lebih memilih untuk tidak pulang atau aku ketempat adek mamaku di Dharmasraya…..
Sebenarnya ini yang mau saya ceritakan, beberapa minggu yang lalu bersama dengan adek kelasku aku memutuskan untuk ke rumah tante di Dharmasraya karena juga sudah lama tidak kesana. Adek-adek disana juga sudah seringkali nelpon biar meluangkan waktu 2 atau 3 hari ke sana. Singkat cerita , saat mau pulang dari sana aku pun di nasehati sama om ku. Kekhawatiran keluarga dengan statusku yang masih single adalah salah satu alasan, padahal mereka juga belum rela kalau aku nikah cepat…minimal 2 tahun lagilah katanya….( wah…bisa jenggotan mah…bukannya dah jenggotan juga….he he he)…mereka ketakutan kalau seandainya saya menikah dengan wanita yang nggak jelas statusnya, belum lagi benturan budaya yang sering jadi masalah besar di keluargaku….terlebih dengan suku Minang, ntahlah..keluargaku menyamaratakan semua orang..padahalkan nggak semua orang minang pelit, budaya jual beli manusia ( he he he) ternyata tidak terjadi di seluruh sumatera barat, budaya itu hanya terjadi di salah satu daerah saja. Mereka takut seandainya saya nikah dengan wanita minang bisa-bisa saya tak balek-balek lagi ke rumah karena budaya matrilisme yang sangat kuat…..padahalkan gak seserem itu kalee….ya sudahlah, terpaksalah kita harus bersabar menjelaskannya kepada keluarga…meski hasilnya biar mereka manggut-manggut tetap aja….”klu bisa jangan nak”…..ihhhh….^_^… awalnya saya sangat serius mendengarkan nasehat om ku, ditemani adek-adekku yang masih smp dan satu SMa…tiba-tiba masuklah cerita ke topic mistis, masalah pellet dan pemanis..ntahlah, saya juga kurang mengerti dengan hal-hal seperti itu dan juga saya sebenarnya tidak terlalu percaya cerita-cerita seperti itu….tapi demi menghargai orang tua kita dengan seksama mendengarkan dan berharap dalam tempo yang sesingkat singkatnya agar selesai sesi ini…..
“ klu bisa, nikahnya dengan orang kita juga….”
“trus klu zan pake pakaian dalam bagusnya dipakai terbalik…..”…
Whaaat……apa hubungannya ???....pengen ketawa, tapi masih ditahan setengah mati
“iya zan….itu ampuh buat menangkal pellet atau guna-guna dari orang lain” lanjut omku….
“bang bang…pake celana dalamnya di kepala aja” celoteh adekku sambil bergurau….kontan aja kami nggak bisa menahan tawa…..wkwkkwkkw..wkkkk
“ tapi, zan jangan terlalu dipercaya..kan nanti bisa syirik” kata om ku
Trus kenapa saya disuruh kayak gitu om klu ta itu syirik….makin aneh aja…dalam hati …gak ah…bodoh banget pake celana dalam terbalik…gila aja…pake side B kemana mana….wkwkwkwkkw…tapi saya ngangguk-ngangguk aja…gak sopan rasanya klu membantah terus..biarlah dulu…butuh waktu buat memahamkan mereka…saya paling nggak percaya dengan hal seperti itu, gak bangat dah berharap pertolongan dari celana dalam…apalagi makenya terbalik....kayak superman aja, celana dalam di luar meski zaman udah millenium....hihiiiiiiiii……^_^…biarlah Allah saja yang jadi penolongku dari kejahatan Makhluknya…….celana dalam sakti….wkwkwkwkkwkk….ini bukan jaman batu lagi….

Petualanganku.....aku ingin mengabdi di pedalaman


sebenarnya salah satu keinginanku sebelum nikah ( ceilee....)bisa jalan-jalan ke seluruh indonesia, berpetualang ke daerah-daerah terpencil dan sangat terpencil di nusantara, menyusuri rimba raya menikmati betapa eksotisnya indonesiaku. mimpiku besar meski untuk mencapainya banyak tantangan yang harus ku lalui , tapi sebenarnya itulah yang sangat saya sukai..berpetualang. andai hidup ini hanya untuk memikirkan diri ...egois bangaaaaaaaatttt....he he he tapi kan kita sekarang hidup di dunia nyata, harus banyak pertimbangan yang kita pikirkan sampai matang, mulai dari keluarga sendiri, masa depan bahkan calon istri harus benar-benar butuh pertimbangan....halah dah nyeleneh nih maksud dan tujuan..
ya....setelah program pemerintah yang gak jelas ini selesai alias internship kepengen bangat rasanya untuk mengambil PTT ke daerah sangat terpencil di wilayah timur Indonesia, menjadi dokter PTT seh bukan sebuah cita-cita, tapi pengalaman disana yang ingin saya dapatkan minimal setahun atau dua tahunlah mengabdi di daerah sangat terpencil, sekalian jalan-jalannya juga jangan lupa...kapan lagi coba klu nggak sekarang disaat hidup masih membajing..eh..membujang...klu dapat seh plus di daerah yang insendanya gede..( wakakakak..ternyata mata duitan juga)....ya iyalah, sapa coba yang gak mau duit....terus bisa mengajar dan berbagi ilmu dengan anak-anak pedalaman adalah keinginanku yang belum tercapai sampai sekarang...( semangat..dakwah harus mencapai pelosok-pelosok negeri ini...ckckckck luar biasa), kenapa orang-orang dari eropa sana begitu saja mau ke pedalaman untuk mengajar dan berbagi ilmu?, menembus belantara indonesia dengan label lembaga kemanusiaan atau LSM? tidak lain adalah sebuah misi besar yang mereka bawa.... kenapa kita yang sudah bersentuhan dengan dakwah atau jadi aktifis kampus tidak terpikir sedikitpun dengan misi kita, kita lebih nyaman berada dilingkngan perkotaan dengan fasilitas yang cukup, namun tak mau berbagi nikmat ilmu yang sudah kita peroleh....ayo...teman2...semangat..
sekitar beberapa bulan yang lalu tepatnya akhir desember 2009 sebelum program dokter internship bergulir ,saya punya waktu sekitar 2 bulan untuk menggantikan senior di sebuah klinik perusahaan dengan gaji yang lumayan, tapi dengan konsekuensi tak ada sinyal Hp jadi harus pake antena atau klu mau naek tower biar dapat sinyal, tak ada mall yang ada hanya warung, TV seh ada punya perusahaan. pake adegan naek speed boat menyusuri sungai kampar di daerah riau sekitar 5 jam dengan resiko bisa ketemu sama Bono yaitu ombak besar yang sering kali menelan korban jiwa....mungkin tempat ini di dalam peta indonesia juga tak bisa kita temukan, ntahlah klu terjadi apa-apa denganku apa bisa kebayang sama orang tua buat nyari anaknya kesini....untuk fasilitas perusahaan cukuplah bahkan tergolong kategori lumayan, tapi diluar batas wilayah perusahaan kayu tersebut , rakyat pribumi hidup memprihatinkan, tak ada listrik, jalan tak beraspal, rata-rata warga hanya tamatan SD karena SMP tidak ada dan sangat jauh dari situ. pertama kesitu, diminggu-minggu pertama masih sangat sulit beradaptasi, sering mengeluh dengan keterbatasan tapi lama kelamaan terbiasa dengan gaya hidup disitu, jadilah pernah mandi sekali 2 hari gara-gara pompa air perusahaan rusak.
penduduk disini rata-rata muslim suku melayu, tapi pemahaman keislaman mereka sangat kurang, agama hanya sekedar label yang tertera di KTP, meski dikampung tingkah laku muda mudinya diluar batas kewajaran, tak jarang anak cewek umur belasan tahun tiba-tiba hamil tanpa suami....( emang ada siti maryam di jaman ini????)....memakai narkoba, cowok-cowok kebanyakan bertato, ngomong ama anak2 disitu kebanyakan nggak nyambungnya dari pada yang nyambung, sedikit-sedikit udah melenceng bahasannya ke topik porno...ckckckkc....minum minuman keras seperti sebuah kebutuhan sehari-hari...jadilah kita seorang yang berjuang mempertahankan idiealisme di tengah hutan belantara....waktu 2 bulan tak banyak yang bisa saya lakukan, paling cuma membantu masyarakat yang berobat meski tanggungjawabku adalah hanya karyawan perusahaan. sering mereka menjemput untuk mengobati keluarga mereka yang sakit ke daerah yang sangat susah dilalui, bahkan harus menempuh berjalan kaki di tengah malam dan biasanya saya tidak menerima bayaran dari mereka karena melihat kondisi ekonominya, nggak tega rasanya menarik bayaran dari warga yang rumahnya sendiri hanya berdinding terpal atau rumah kayu reot yang kapan saja bisa roboh tertiup angin.......kepuasan tersendiri batin ini meski seringkali malam-malam tidur kita terganggu oleh warga yang minta berobat....sampai sekarang aku masih merindukan tempat itu, hutan akasianya, sungai-sungai besarnya dan juga keramahan mereka disana.....
semangat untuk kembali melanjutkan petualanganku....tahun depan insyaallah, kalau nggak Kalimantan, Papua pun tak jadi masalah....Ya Allah mudahkan langkahku

Jum'atan......


berat bangat rasanya kedua mataku....ngantuuuk, biasalah jum'at dengerin khotbah. ternyata meski bulan puasa kayak gini syetan2 masih pada berkeliaran, ntahlah ya,....mana tau rantainya lepas. he he he...
susah bangat menahan mata ini biar tetap terbuka trus dengerin ceramah sang khotib yang semangat luar biasa...tema ceramah masih seputar ramadhan..baguslah biar semangat jamaah nggak kendor disaat sudah hari yang ke 17 kayak sekarang, biasanya seh klu akhir-akhir kayak gini, mesjid mulai sepi karena ibu-ibu pada banyak mikirin kue lebaran, baju lebaran.....kayak saya yang taraweh aja di mesjid....mmmmm padahal....habis isya biasanya langsung cabut, demi menghindari ceramah lagi ceramah lagi.....yg penting selagi gak ada larangan taraweh di rumah, kenapa tidak...he he he alibi yang luar biasa....
kembali kita kecerita......aku duduk di shaf tengah, sekitar 5 shaf didepan khatif, usahaku buat melawan kantk terkadang sia-sia dan jadilah kepalaku terkulai kemudian tersentak lagi saat khatib kembali mengeraskan suaranya...kayaknya sengaja kale ya buat ngebangunin jamaah yang pada tidur....kerjaan tadi malam membuatku harus tidur sampai jam satu kemudian bangun lagi jam 4 buat shahurr...mana cukup istirahat cuma segitu...belum lagi bahan yang dibuat slide kurang bisa k mengerti dan sebenarnya minat mau bikin seh yang kurang, kenapa coba nggak dari kemarin kemarin buatnya...padahalkan dah 2 minggu lebih dikasih tugas dari dinkes......oh...Tuhan mataku makin berat rasanya....shaf dibelakangku ada anak2 kecil bertiga yang sedari tadi colek sana colek sini, tapi biarlah namanya juga anak-anak....
sayup-sayup terdengar dari pengeras suara klu khatib mengatakan " tiap nafas kita yang kita keluarkan dari mulut adalah ibadah di blan ini"...namanya juga anak-anak, pas dengar kayak gitu langsung aja mereka ribut mencobakan bernafas pake mulut...huhahhh...huuuhahhh..huhaahhh....terus yang lain bilang "ayo nafasnya pake mulut..ibadah...pahala tau.."....seketika ngantukku hilang, pengen ketawa liat tingkah bocah-bocah kecil neh....ha ha ha...makanya ustad klu ngasih ceramah jangan sering ambigu, ntar anak-anaknya jadi kayak gini deh....

ramadahan ke 17 disepuluh hari kedua, semoga ibadah kita makin bagus.....

Buka Puasa bareng Kepala Dinkes Kota Payakumbuh

acara buka puasa dokter bersama kepala dinkes kota Payakumbuh dr. Merry dan seluruh staff kamis 19 agustus 2010 di Lubuk Bangku kemudian dilnjutkan ke Bandrek House. terimakasih buat bu Merry yang selama ini memberikan perhantian yang luar biasa bagi kami para dokter internship. semoga Allah membalas segala kebaikannya.....




Thursday 26 August 2010

PENGOBATAN GRATIS BSMI DI ANDIANG



KENANGAN ALKAMIL PADANG.....






Buat saudara-saudaraku dimanapun anda sekarang berada, ketahuilah kerinduan ini seakan menyesak dalam relung2 jiwaku. kisah ,perjuangan yang kita rajut bersama tak layak untuk terlupa begitu saja karena kenangan ini begitu indah sobat....selamat berkarya buat antum semua,,,,semoga tetap dalam lindunganNya dan tetap istiqomah...perjuangan kita belum berakhir

PENGOBATAN GRATIS PKS DAN BSMI DI KAB 50 KOTA



dr. Taufik Hidayat ( profil blog kita minggu ini)


Pernah bertemu dengan makhluk ini?.....astgfirullah dosa apa yg telah kau perbuat sehingga bertemu dengannya. Awal bertemu dengan makhluk ini dulu saat 2004, saat saya menginjakkan kaki di dunia kampus kedokteran tercinta, sosok yang jaim dan senyum yang aneh penuh tanda tanya. Kulit hitam, kurus, sedikit keriput meyakinkan anda kalau beliau seorang pekerja keras. Meski seringkali menjadi orang nomor sekian dibarisan dakwah, namun semangatnya untuk menjalankan roda dakwah kampus fk sungguh luar biasa. Kesana kemari menagih hutang dari aktivis2 tak berduit seperti saya. Selalu punya ide cemerlang untuk menghasilkan duit, duit dan duit. Dimana ada kegiatan kampus, disitu pulah lapaknya dikembangkan untuk mencari rupiah demi rupiah, mengisi pundi-pundi dakwah fk unand…..
Namun, meski dari gayanya yang kurang meyakinkan, kampungan, sedikit nyentrik ternyata tersimpan bakat yang luar biasa yakni bakat membabu buta,…he he he….bukan itu maksudnya, itu she hanya salah satunya, tapi yang membuat saya berdecak kagum adalah kepintarannya. Meski tak sempat cumlaude, ya….hampirlah….. ^_^. Kemampuannya berbahasa inggris yang luar biasa turut menutupi gayanya yang kampungan khas nanggalo ini……kesehariannya seh gak pake bahasa inggris , beliau tetap cinta dengan bahasa ibunya, Minang bangeeeettt….mulutnya yang ceplas ceplos, berkata apa adanya, sesuka hati seringkali menghambat karirnya di dakwah…^_^. Intinya beliau tampil apa adanya karena memang begitulah adanya….seiring perputaran waktu, keberuntungan menghantarkan beliau menjadi dokter dan lagi2 keberuntngan menghantarkannya menjadi orang penting dibagian forensik RSUP M Djamil Padang…..karier yang luar biasa…..masih seperti yang dulu, ia tetap hitam, memilki senyum yang aneh tapi satu yang berobah pertumbuhannya yang tak terkontrol, tumbuh kesamping….ntah berapa triliun duit forensik yang dikorupsikannya sehingga menjadikannya buncit seperti itu, namun tak satupun KPK mengindikasikannya terlibat kasus korupsi, ini hanyalah sangkaan penulis saja…klu mau menindak lanjuti silahkan ditelusuri harta kekayaannya…he he he he ^_^
Satu lagi yang saya banggakan dengan pria kelahiran 22 september 1983 ini adalah, jiwa mudanya yang masih menggelora, semangatnya buat membimbing adek2 , berbagi ilmu meski terkadang menyesatkan, berbagi cerita dengan mereka meski seringkali banyak yang masuk kriteria gunjing, ghibah dan fitnah…tapi sekali lagi itulah dr.taufik apa adanya. ^_^….karirnya di bulan sabit merah indonesia cabang padang yang bergerak di bidang kemanusiaanpun sungguh luar biasa, bayangkan lebih dari 70 kali mengikuti baksos, pengabdian yang luar biasa terhadap rakyat menengah ke bawah, sosok seorang pelayan rakyat tanpa merasa sombong dengan gelar dokternya……
Hobby jalan-jalannya tersalurkan sudah melalui acara berbagai baksos bsmi, meski dengan mobil ambulan, tapi jadi jugalah daripada jalan kaki…..hobby makan-makannya yang tidak bisa dikontrol, paling tidak suka dengan yang namanya ikan, ntah apa yang menjadikannya trauma dengan makhluk Tuhan yang satu itu, wajar saja klu kalangan dokter memprediksikannya bakal berakhir di bangsal interne sebagai penderita DM klu gaya hidpnya tidak bisa dirobah, paling tidak suka dengan olah ragu. Musik kesukaanya adalah dangdut…(jelas bangatkan kampungannya?) ^_^, sesekali sih dengerin nasyid, murattal????...ragu juga seh…saya tidak mau memfitnah beliau menuliskan klu beliau suka dengan murattal…..cukuplah beliau dengan Tuhannya, Tuhanku dan Tuhanmu yang tahu itu….
Inilah sekilas dengan dr.Taufik Hidayat yang begitu fenomenal, menghebohkan dunia kampus, dunia dakwah, membuat kekacauan dimana-mana, tapi juga berkarya tanpa mengenal usia….semangat selalu buat dr.Taufik………..^_^

untuk profil minggu depan kami akan perjalanan hidup dr. Rhandika rafly.......

Wednesday 25 August 2010

thank you allah lyrics:by_Maher_Zain


i was so far from you
ya to me you were always so close
i want 2 last in the dark
i close my eyes to all the signs
you' ve but in my way
i walked every day farther and farther away from you
alla you brought me home
i thank you with every breath i'll take
al hamd lila
al hamd lila
our praises to alla+2
i never thought about all the things you had given to me
i never thank you once
i was deep broud to see the truth and prostrate to u
until i took the first step
and thats when you open the doors for me
and now alla
i realise what i was missing by being far from you
al hamd lila
al hamd lila
our praises to alla+2
alla i wanna thank you
i wanna thank you for all the things that you ve done
you have done for me through all my years i've been lost
you ve giden me from all the ways that were wrong
indeed you give me hope
alla i wanna thank you
i wanna thank you for all the things that you ve done
you have done for me through all my years i've been lost
you ve giden me from all the ways that were wrong
i wanna thank you for bringing me home
al hamd lila
al hamd lila
our praises to alla+2
al hamd lila
al hamd lila
al hamd lila
al hamd lila
al hamd lila
al hamd lila
al hamd lila
al hamd lila
al hamd lila
al hamd lila

Barak Allahu Lakoma Lyrics:by_Maher Zain


We're here on this special day
Our hearts are full of pleasure
A day that brings the two of you
Close together
We're gathered here to celebrate
A moment you'll always treasure
We ask Allah to make your love
Last forever
Let's raise our hands and make Do'a
Like the Prophet taught us
And with one voice
Let's all say, say, say
;>UEBG رك ;W و ;>UM 5 رك ا ;W
DEC YZ ;>U[EW \>] Ùˆ
;>UEBG رك ;W و ;>UM 5 رك ا ;W
DEC YZ ;>U[EW \>] Ùˆ
From now you'll share all your chores
Through heart-ship to support each other
Together worshipping Allah
Seeking His pleasure
We pray that He will fill your life
With happiness and blessings
And grants your kids who make your home
Filled with laughter
Let's raise our hands and make Do'a
Like the Prophet taught us
And with one voice
Let's all say, say, say
;>UEBG رك ;W و ;>UM 5 رك ا ;W
DEC YZ ;>U[EW \>] Ùˆ
5 رك ا ;W
;[M و _UM 5 رك ا ;W
;>`M رك ;W 5 ا
;>`Oa أدم 5 ا
5 Ù„ ا 89 ر FBG Bّ9 Ùˆ YBّI 5 ا
;[EBG Ne 5 ا
;[G ارض 5 ا
;h;KC = اه 5 ا
;[EOh i[9 FBG
Let's raise our hands and make Do'a
Like the Prophet taught us
And with one voice
Let's all say, say, say
YBG رك ;W و ;>UM 5 رك ا ;W
DEC YZ ;>U[EW \>] Ùˆ

the chosen one lyrics :


In a time of darkness and greed
It is your light that we need
You came to teach us how to live
5 ل ا 89 ر ;< =>?@
You were so caring and kind
your soul was full of light
You are the best of mankind
5 ا ABC DEC =>?@
5 Ù„ ا 89 ر FBG ا 8BّI
FJKL>M ا NEO?M ا
Peace be upon The Messenger
The Chosen One
From luxury you turned away
And all night you would pray
Truthful in every word you say
5 ل ا 89 ر ;< =>?@
Your face was brighter than the sun
Your beauty equaled by non
You are Allah Chosen One
5 ا ABC DEC =>?@
5 Ù„ ا 89 ر FBG ا 8BّI
FJKL>M ا NEO?M ا
Peace be upon The Messenger
The Chosen One
I'll try to follow your way
And do my best to live my life
as you taught me
I pray to be close to you
On that day and see you smile
When you see me
5 Ù„ ا 89 ر FBG ا 8BّI
FJKL>M ا NEO?M ا
Peace be upon The Messenger
The Chosen One
5 Ù„ ا 89 ر FBG ا 8BّI
Oh
Peace be upon.. Oh
The Chosen One