Wednesday 29 September 2010

30 SEPTEMBER 2009...SAAT-SAAT YANG MENCEKAM

HASIL JEPRETAN DI 30 SEPTEMBER YANG LALU..BEBERAPA JAM SETELAH GEMPA YANG MENGGUNCANG KOTA PADANG....

WARGA KOTA PADANG YANG MENYELAMATKAN DIRI MENUJU KAMPUS UNAND BEBERAPA MENIT SETELAH GEMPA


PENGUNGSI DI TENDA-TENDA PENGUNGSI DI KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS DI LIMAU MANIS



HOTEL AMBACANG YANG BANYAK MENELAN KORBAN


BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA YANG RATA DENGAN TANAH, BANYAK KORBAN ANAK-ANAK SEKOLAH DI TEMPAT INI



PERTOKOAN DI IMAM BINJOL



MESJID MHAMMADIYAH SIMPANG HARU....LANTAI 2 MENJADI LANTAI 1



SEBUAH TOKO DI JALAN VETERAN



PERKANTORAN DI JALAN KHATIB SULAIMAN...RATA-RATA SEMUANYA HANCUR



SALAH SATU TOKO DI SAM RATULANGI...SAAT PENGAMBILAN FOTO INI SALAH SEORANG KORBAN BERTERIAK MINTA TOLONG DARI DALAM GEDUNG




DIAMBIL OLEH TEAM MEDIS BSMI CABANG PADANG LANGSUNG BEBERAPA JAM SETELAH GEMPA UNTUK MELIHAT KONDISI KERUSAKAN DAN PERKIRAAN JUMLAH KORBAN

Tuesday 28 September 2010

Camping....lelah yang sangat berkesan.



Mentari pagi kian meninggi merangkak naik dari balik celah pepohonan hutan bukit barisan. Sekian kalinya mobil tropper ini di starter tak juga mau hidup malahan AKInya habis dan perlu di cas lagi. Di tengah hutan seperti ini mau dicari kemana, listrik ja nggak ada, terpaksalah kami mendorong mobil , udah yang mendorong juga Cuma berempat jalannya becek lagi sehingga mobilnya tambah susah buat didorong…..jalan-jalan yang berakhir derita.
Sekitar sebulan yang lalu tepatnya saat Ramadhan rombongan Tim Medis Pras PKS kabupaten 50 kota mengadakan pengobatan gratis ke daerah ini, daerah yang sangat terpencil bahkan listrik dan aspal pun blum sampai ke sini, masyarakatnya rata-rata menengah ke bawah. Namun, yang namanya Sumatera apalagi Sumatera Barat dimana- mana selalu saja memberikan pemandangan yang luar biasa, nagari ini dikelilingi rangkaian bukit barisan sehingga terlihat eksotis sekali, gemericik sungai yang membelah perkampungan menambah daya tarik tersendiri tempat ini, sehingga kami tim medis saat itu memutuskan untuk datang lagi kesini dengan agenda yang lain yaitu camping. Kebetulan di sana ada rumah salah seorang ikhwah, akhirnya kami menyepakati untuk mengosongkan jadwal tanggal 25 dan 26 september.

Agenda bermalam sambil bakar ikan dan ayampun menjadi agenda utama.akhirnya Singkat cerita pas di hari H saya, dr.Rio, bg Altoyo , Kaka dan Agus bisa untuk berangkat , saat perjalanan kami kesini pun sangat mulus. Mobil tropper di pinjamin sama H.Yos, ayam dan ikan sudah disediain kawan-kawan, bumbu2nya juga dah disiapin trus dibekalin lagi dengan snack sama orang tuanya bang Altoyo ,sama orang tuanya Kaka. Berangkat sekitar jam 5 sore dan nyampe ditempat sekitar jam 6. Alhamdulillah tak ada hujan, padahal seminggu ini setiap sore payakumbuh selalu diguyur hujan sampe malam… malam ini bulan purnama 15 syawal pun tampak sempurna..luar biasa. Sampai acara kami selesai langit sumatera begitu cerah dengan taburan bintang…kenangan yang luar biasa. Lelah kerja seminggu ini terbayar sudah dengan acara jalan-jalan ini….
Kembali mataku tertuju ke mobil tropper yang tak kunjung hidup ini, tenaga saya sudah terkuras habis buat mendorongnya, pasrah, putus asa, kesel campur aduk jadi satu. Mentari semakin meninggi, keringatku bercucuran, perut mulai terasa lapar, mie yang jadi sarapan tadi pagi ntah sudah kemana energinya….menelpon berharap ada bantuan , sinyal disini susahnya minta ampun, harus naek2 bukit dulu, atau klu nggak naek atap rumah, orang yang bisa ngantarin AKI pun bisanya paling cepat jam 5 sore…mentari siang mulai merangkak kebarat, harapan untuk bisa pulang hari ini perlahan mulai membuyar….jam ditangan sudah hampir menunjukkan ke angka 3….saya blepotan lumpur, tak pake sendal lagi…benar benar menyedihkan…
Alhamdulillah mungkin Tuhan kasian juga melihat kami, akhirnya Papa si kaka ama adeknya datang, ada tenaga bantuan buat ngedorong….syukurnya lagi pas sekali dorong aja mobilnya langsung idup….
Sewaktu pulang di jalan kawan bertanya…”kapok nggak?
“nggak…” jawabku singkat…. Takkan pernah saya kapok klu masalah jalan-jalan ama makan-makan. Klu Cuma kayak gini hanya sebagai bumbu pelengkap buat bercerita kelak, dan inilah hal yang sulit untuk dilupakan…….

Genk Cebe....Sang Ninja Koeh

Wisata kuliner, jalan-jalan, berpetualang adalah hobby yang sangat menyenangkan bagi saya…meski kesibukan saat kuliah dan koas dulu begitu padat, saya tetap menyempatkan untuk jalan-jalan dengan kawan-kawan….wisata kuliner tiap bentar dengan kelompok cebe, tempat mana yang tak kami singgahi lagi…kelompok cebe alias kelompok ninja nama kelompok koas baik-baik yang sangat super rajin..ha ha ha….., ah…saya sangat-sangat merindukan mereka, bisa kumpul-kumpul lagi dengan mereka adalah harapan yang selalu saya impikan sampai sekarang…saya sangat suka dengan keterbukaan mereka…jadi tiap ada cerita jalan-jalan dan kuliner jadi ingat ma mereka….setelah selesai kuliah, wisuda..semua pun terpisah. Sejak saat itu tak lagi pernah kumpul-kumpul…sebagian masih sering chatingan di FB , sms atau telponan…tapi ada juga yang tak tau lagi kabarnya….menyedihkan…
Janji ninja:
“Sesame ninja dilarang jadian alias pacaran” eh taunya belakangan ada yang melanggar…buluuuuuuukkk……he he he



dr.Rahmatul Hajjah
Dedengkot kami, yang selalu punya ide gila buat kabur dari dinas malam. Klu orang bertanya siapa yang bertanggung jawab dengan genk cebe..ya ini orangnya yang harus di adili terlebih dahulu. Hobbynya juga jalan-jalan ma makan tapi pengen diet…. Akhirnya dietnya pun gagal dan yang tinggal gastritis….tapi yang saya salut dari beliau adalah ilmu ninjanya yang luar biasa…..ntah sekarang masih hebat nggak tau juga



dr. Vandra Bina Riyanda
Nama kelompok ini awalnya dari beliau…ntah apa artinya saya juga nggak tau…katanya seh bahasa gaul Pariaman….he he he…dapat gelar kapuyuak dari Prof azamris saat visite di bedah…wkwkwk…ketok magic….yang ini ilmu ninjanya sudah gak sehebat dulu lagi…wkwkwkw…satu lagi..



dr. Dini Kurnia Putri
kawan betengkarku di koas, sering bertengkar tapi besoknya baikan lagi… ilmu ninjanya juga lumayan hebat, tapi katanya seh sekarang nggak mau lagi make ilmu ninjanya….mmmm….sebenarnya nggak percaya juga sama pengakuannya….masalahnya tiap bentar dia bolak balek Jakarta-painan…make ilmu apalagi coba klu ggak ilmu ninja…



dr. Fahmi Agnesha
klu kak iya ilmu ninjanya hebat…ini dia yang super hebat….pernah dinas Obgyn kami tertidur dikosannya…tertidur???..he.he..he…keluar dari Obgyn kami dapat A….ha ha ha…koas dibedah paling rajin, datangnya jam Sembilan tanpa rasa bersalah….koas diinterne masuk salah satu diantara 6 koas yang melarikan diri saat minggu terakhir….pas ditelpon ternyata dah nyampe di Jakarta….pulang2 dari Jakarta bawa surat sakit….ninja..ninja…dapat sialnya pas di Anak dapat D….wkwkwkw




dr. Fajriza Yona
ijuuuuuiiiik…..ini diam diam ilmu ninjanya hebat juga neh, tapi masih kalahlah sama fahmi…klu di ajak cabut gak pernah nolak



dr. Fiona Septi Mulya
klu yang satu ini sebenarnya ilmu ninjanya gak terlalu hebat, kasian juga klu dia sering gabung sama kami. Tapi demi seorang kawan yang malu-malu tapi mau akhirnya beliau sering kami ajak…..terakhir koeh ternyata jadian juga…wkwkwkwkwk….

kapan kita kumpul2 lagi kawan?.....

Pasienku ngantarin kue......


Ntah kenapa saya akhirnya memilih kedokteran saat spmb dulu, padahal awalnya saya sangat kepengen sekali masuk teknik..apalagi teknik Nuklir. Kecintaan saya sama fisika jauh lebih besar dibanding dengan biologi saat SMA dulu…disaat kawan2 sekelas saling sikut menyikut mendapatkan nilai merah fisika , saya dengan rendah hati tetap zuhud di nilai Sembilan ke atas he he he…, ditambah juga saya sangat senang dengan matematika dan kimia…mengerjakan itung itungan rasanya kayak maen game, menguras otak , tapi selalu buat penasaran, tantangan yang menyenangkan menurut saya. Bahkan saking semangatnya mau masuk teknik, saya pun ikut tes ujian beasiswa ke Jepang mengambil jurusan Teknik Elektro….tapi memang karena mungkin di sana bukan lah garis hidup saya, setelah ujian tahap kedua akhirnya saya pun tesingkir dengan bangga…he he he…bangga bisa bersaing dengan anak2 pintar yang mayoritas cina di konsulat jepang…minimallah pengalamannya dapat…he he he…
5 tahun menempuh pendidikan yang penuh liku di kedokteran dan saya pun taubatan nasuha tidak akan mengulanginya lagi…nggak menyenangkan bangat, menghapal teori2 yang ntah benar atau nggak tuh, buku ntah setebal naudzubillahi min dzalik….menghafal dosis, trus praktikum yang ntah apa pentingnya….klu bisa nggak usah deh sekolahin anak dikedokteran…kasian. Makan ati berulam caci maki…apalagi saat koas…membayangkannya aja,…..hihihihi…menakutkan….he he he
Tapi, mendengar nasehat seorang kawan yang penuh hikmah…nikmati aja ambil baiknya….yup benar juga ternyata menjadi seorang dokter banyak sekali hikmah yang bisa kita petik, berlatih sabar,empati, berkawan tiap bentar dengan malaikat maut menjadikan kita lebih banyak waktu buat mengingatNya…bagi yang mau ingat aja seh…kan ada juga dokter yang gak pedulian…. Membangun jiwa social kita untuk peduli dengan sesama di dunia kedokteran adalah tempat yang sangat tepat….disela-sela kesibukan menjadi dokter internship. Saya juga menyempatkan diri untuk bergabung dengan salah satu lembaga kemanusiaan BSMI.selain dengan BSMI saya juga bergabung dengan PRASnya PKS alias pelayanan rakyat adil sejahtera. Hampir setiap minggu kami mengadakan pengobatan gratis, terkadang kami melakukan kunjungan langsung ke rumah pasien yang aksesnya agak jauh atau memang pasiennya tak bisa berjalan karena terbaring lemah. Kadang juga pasien datang minta obat ke DPD…..sekilas tak ada mamfaatnya seh bagi saya kecuali lelah dan menghabiskan waktu, tapi di sisi lain saya mendapatkan kepuasan batin yang luar biasa mampu membatu orang lain apalagi warga miskin.
Seminggu yang lalu, saya dapat sms dari seorang ikhwah
“ akh…antum disuruh ke DPD, tadi ada pasien antum yang ngantarin kue..katanya harus pak dokter yang motong kuenya…”
Alhamdulillah….lirihku….salah satu hikmahnya jadi dokter…sering dapat makan gratis……he he he…

so...apapun pekerjaan anda...buat diri bermamfaat buat masyarakat, bangsa dan negara..terlebih Agama....
jayalah negeriku...

Monday 27 September 2010

Kami tak pernah mempersulit Rujukan pasien....


Ntah bagaimana lagi menjelaskan ke pasien ini, tetap bertahan pada pendapatnya. Emosinya semakin menjadi padahal sudah semampunya kami menjelaskan. Dokter di sebelah saya sudah tak mampu lagi untuk menghadapi tingkah pasien ini. Saya juga sudah memilih diam,sesekali ia masih mengulangi kata-katanya….” Berarti orang2 di Puskesmas ini memang mempersulit pasien!!!”…celotehnya dengan nada yg semakin meninggi….akhirnya dokter senior disebelah saya memutuskan untuk memanggil kepala puskesmas.
“ ibu…kami bukan tidak mau mengasih rujukan askes, Cuma kita harus sesuai prosedur. Disini kan kita punya 2 spesialis paru dan sekarang ibu mintanya dirujuk ke rumah sakit swasta di tempat lain. Nanti kalau kami ngasih rujukan kami yang disalahkan Askes.”
“ kenapa nggak bisa, ditempat lain bisa kok, kata dokter yang di rumah sakit itu juga bisa langsung rujukan dari puskesmas….”
“ klu ibu memang tetap mau berobat ke sana, minta aja langsung ke Askesnya, nanti orang askes akan buat surat ke sana.”
“ iya kata dokter disana bisa kok langsung rujukan dari puskesmas…orang disini memang mempersulit Askes pasien.” ,
Masih itu juga yang diulang pasiennya….
Beberapa kali dijelaskan pun tetap aja pasiennya tak mengerti dan semakin emosi…
Terkadang kita butuh kesabaran yang besar mengahadapi pasien, seringkali pasien tak mengerti posisi kita sebagai petugas kesehatan. Apa untungnya buat kami sebagai dokter mempersulitnya untuk mendapatkan rujukan. Malah klu seandainya askes mau menanggung biaya berobat semua pasien mau kami merujuknya.. nggak susah susah amat buat rujukan, bikin diagnosis, bikin tanda tangan kasih cap stempel puskesmas..tak perlu kami meresep….ini juga pasien Cuma pasien TB paru padahal di puskesmas sendiri obatnya gratis dari pemerintah, berobat ke swasta juga belum tentu 100% biayanya bisa diklaim ke Askes. Klu memang pasien tak mau berobat dipuskesmas dengan alasan apapun gengsi atau tidak mau diobati kami yang hanya dokter umum, di Payakumbuh sendirikan ada 2 orang spesialis paru..berobat ke spesialis juga obat yang dikasih sama aja makan obat rutin 6 bulan. Masalah pelayanan, rasanya puskesmas ini petugas juga memperlakukan pasien dengan ramah bahkan saat pasien tadi sudah beberapa kali marah sambil mengatakan kami mempersulitnya, kami masih dengan senyum melayaninya. Meski secara manusiawi hati kita juga sakit dibilang seperti itu.
Tak lama setelah pasiennya pulang dari rumah sakit, ia langsung mengadu ke kantor Askes mengatakan klu kami di puskesmas mempersulitnya memberikan rujukan. Kepala puskesmas langsung di telpon oleh kepala askes payakumbuh. Setelah dijelaskan penyakit pasien TB paru, orang askes juga tidak berani memberikan rujukan. Karena pasien seperti itu bukan criteria untuk dirujuk…
Kami dari tenaga kesehatan tak pernah mempersulit pasien, Cuma karena pasien kebanyakan tak mengerti dengan prosedur maka petugas kesehatan lebih sering disalahkan…jujur kami tak dapat keuntngan apapun dengan mempersulit pasien….apalagi saya, ada tidak pasien, dirujuk tidaknya pasien tidak akan menambah dan memngurangi gaji saya…bahkan klu seandainya setiap pasien yang datang berobat kami rujuk kerja kami juga akan berkurang…so tak ada alasan kami untuk memprsulit pasien…

Thursday 23 September 2010

Dokter Internship...Nasibmu



sudah tanggal 23, gaji direkening saya belum juga masuk. saya langsung menghubungi teman sjawat yang lain ternyata memang sama senasib belum bergaji sampai tanggal segini, padahal jujur gaji yang 1,2 juta itulah untuk mencukupi kebutuhan saya selama satu bulan. mau minta sama orang tua rasanya gak enak aja, kita dah bergelar dokter masa masih minta sama ortu, klu diminta seh nggak mungkin gak dikasih...gaji 1,2 juta bukanlah gaji yang besar, tukang sapu jalan aja yang nggak tamat SD bisa dapat gaji segitu....pernah suatu saat ditanya ama ortu berapa gaji saya..."1,2 yah"....ayah saya langsung ketawa,....lebih besar pendapatan tukang deres kebun karet ayah lagi, dia bisa dapat 4 juta sebulan....
hampir 7 bulan saya menjalani program intership yang diwajibkan dari pusat ini, program pertama di indonesia dan dengan bangga Unand menerimanya, jadilah kami kelinci percobaan. tak ada kejelasan. mulai dari awal sudah terlihat amburadulnya program ini. kami protes sedikit aja, trus diancam...mau jadi dokter gak? klu mau jadi dokter iukitin aja...ckckckc parah....saya sendiri ditempatkan di RSUD Adnaan WD payakumbh selama 8 bulan dan 4 bulan lagi di Puskesmas parit Rantang. pertama ke payakumbuh saja sudah bermasalah...orang di dinkes kota payakumbuh minta surat pengantar, ditanya ke dinkes provinsi katanya gak perlu pake surat segala. untung kepala dkk payakumbuh orangnya cukup terbuka menerima kami. di daerah sendiri mereka bingung dengan program intership ini, katanya mereka tak diberi penjelasan. trus orang pusat dengan pongahnya mengatakan klu orang di daerah sudah dikasih tau....pokoknya mulai dari kampus sampai penempatan ke daerah banyak yang gak jelasnya.
di rumah sakit sendiri kita punya kewajiban yang sama dengan dokter yang lain, tapi hak kita beda...terjadi masalah dengan pasien kita yang harus bertanggungjawab sendiri tanpa jelas siapa yang akan melindungi kita, jaminan kesehatan tak ada, jasa medis dari rumah sakit tak dapat dengan alasan mereka menganggap dokter internsihp masih belajar, padahal kerja dan tanggung jawab kita dengan dokter yang lain sama..sama2 jaga, sama 2 bertanggungjawab terhadap pasien tapi hak yang kita terima berbeda...belum lagi ada beberapa spesialis yang tak mau menerima konsul dari dokter intership...cukup makan atilah. ntah apa yang membedakan kami di mata mereka padahal, syarat apa yang tidak kami punya, kami punya SIP dari DKK, kami sudah lulus Ujian Kompetensi Dokter Indonesia dan kami sudah punya STR alias surat tanda registrasi....syarat sebagai dokter sudah kami miliki hanya saja kami dibatasi untuk tidak berpraktek dirumah..okelah klu itu tidak boleh, tapi minimallah kami dihargai juga....

harapan saya semoga program ini segera dihapuskan minimallah adek2 di bawah saya tak ada lagi yang merasakan program yang gak jelas ini, ini sama saja dengan diskriminasi terhadap dokter....tuntutan untuk kita banyak, tapi hak kita yang sedikit saja tak bisa mereka tunaikan.....parah

Friday 3 September 2010

Penyakit Gonorea

PENDAHULUAN
Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insiden yang tinggi diantara Penyakit Menular Seksual (P.M.S). Pada umumnya penularannya melalui hubungan kelamin yaitu secara genito-genital, oro-genital, dan ano-genital. Selain itu juga dapat terjadi secara manual melalui alat-alat, pakaian, handuk, termometer, dan sebagainya. Pada pengobatannya banyak terjadi perubahan karena Neisseria gonorrhoeae yang telah resisten terhadap penisilin dan disebut Penicillinase Producing Neisseria gonorrhoeae (P.P.N.G).




DEFINISI
Gonore dalam arti luas mencakup semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.

ETIOLOGI
Penyebab gonore adalah gonokok yang ditemukan oleh Neisser pada tahun 1879 dan baru diumumkan pada tahun 1882. Kuman tersebut termasuk dalam grup Neisseria dan dikenal ada 4 spesies yaitu N.gonorrhoeae dan N.meningitidis yang bersifat patogen, serta N.catarrhalis dan N.pharyngis sicca yang bersifat komensal. Keempat spesies ini sukar dibedakan kecuali dengan tes fermentasi.
Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk biji kopi berukuran lebar 0,8u dan panjang 1,6u, bersifat tahan asam. Pada sediaan langsung dengan pewarnaan Gram bersifat Gram-negatif yang terlihat di luar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati dalam keadaan kering, tidak tahan suhu diatas 39ºC, dan tidak tahan zat desinfektan.
Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang immatur, yakni pada vagina wanita sebelum pubertas.

GEJALA KLINIS
Masa tunas sangat singkat, pada pria umumnya bervariasi antara 2-5 hari, kadang-kadang lebih lama dan hal ini disebabkan karena penderita telah mengobati diri sendiri, tetapi dengan dosis yang tidak cukup atau gejala sangat samar sehingga tidak diperhatikan oleh penderita. Pada wanita masa tunas sulit ditentukan karena pada umumnya asimptomatik.
Tempat masuk kuman pada pria di uretra menimbulkan uretritis. Yang paling sering adalah uretritis anterior akuta yang dapat menjalar ke proksimal, dan mengakibatkan komplikasi lokal, asendens serta diseminata. Keluhan subjektif berupa rasa gatal, panas di bagian distal uretra di sekitar orifisium uretra eksternum, kemudian disusul disuria, polakisuria, keluar duh tubuh dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai darah, dapat pula disertai nyeri pada waktu ereksi. Pada pemeriksaan tampak orifisium uretra eksternum kemerahan, edema, dan ektropion. Tampak pula duh tubuh yang mukopurulen. Pada beberapa kasus dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening inguinal unilateral atau bilateral.
Gambaran klinis dan perjalanan penyakit pada wanita berbeda dari pria. Pada wanita, penyakit akut maupun kronik, gejala subjektif jarang ditemukan dan hampir tidak pernah didapati kelainan objektif. Pada umumnya wanita datang berobat kalau sudah ada komplikasi. Infeksi pada wanita pada mulanya hanya mengenai serviks uteri. Pada pemeriksaan serviks tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen. Duh tubuh akan terlihat lebih banyak bila terjadi servisitis akut atau disertai vaginitis.

KOMPLIKASI
Komplikasi gonore sangat erat hubungannya dengan susunan anatomi dan faal genitalia. Komplikasi lokal pada pria bisa berupa tisonitis (radang kelenjar Tyson), parauretritis, littritis (radang kelenjar Littre), dan cowperitis (radang kelenjar Cowper). Infeksi dapat pula asendens, sehingga terjadi prostatitis, vesikulitis, funikulitis, epididimitis, yang dapat menimbulkan infertilitas. Infeksi dari uretra pars posterior dapat mengenai trigonum kandung kemih menimbulkan trigonitis, yang memberi gejala poliuria, disuria terminal, dan hematuria.
Pada wanita, infeksi pada serviks (servisitis gonore) dapat menimbulkan komplikasi salpingitis, ataupun penyakit radang panggul yang dapat mengakibatkan jaringan parut pada tuba sehingga menyebabkan infertilitas atau kehamilan ektopik. Bila infeksi mengenai uretra, daat terjadi parauretritis, sedangkan pada kelenjar Bartholin akan menyebabkan terjadinya bartolinitis.
Selain mengenai alat-alat genital, gonore juga dapat menyebabkan infeksi nongenital yaitu proktitis, orofaringitis dan konjungtivitis.
Komplikasi diseminata pada pria dan wanita dapat berupa artritis, miokarditis, endokarditis, perikarditis, meningitis dan dermatitis.

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan pembantu yang terdiri atas 5 tahapan:
1. Sediaan langsung
Pada sediaan langsung dengan pewarnaan Gram akan ditemukan gonokok Gram-negatif intraselular dan ekstraselular. Bahan duh tubuh pada pria diambil dari daerah fosa navikularis, sedangkan pada wanita diambil dari uretra, muara kelenjar Bartholin, serviks dan rektum.

2. Kultur
Untuk identifikasi, perlu dilakukan kultur menggunakan media transpor dan media pertumbuhan.
Contoh media transpor :
a. Media Stuart : hanya untuk transpor saja, sehingga perlu ditanam kembali pada media pertumbuhan.
b. Media Transgrow : selektif dan nutritif untuk N.gonorrhoeae dan N.meningitidis, dalam perjalanan dapat bertahan hingga 96 jam, merupakan gabungan media transpor dan media pertumbuhan.
Contoh media pertumbuhan:
a. Media Thayer-Martin : selektif untuk mengisolasi gonokok.
b. Modifikasi Thayer-Martin : ditambah dengan trimetropim untuk mencegah pertumbuhan kuman Proteus spp.
c. Agar coklat Mc Leod : dapat ditumbuhi kuman lain selain gonokok.

3. Tes definitif
a. Tes oksidasi
Reagen oksidasi (larutan tetrametil-p-fenilendiamin hidroklorida 1%) ditambahkan pada koloni gonokok tersangka. Semua Neisseria memberi reaksi positif dengan perubahan wara koloni yang semula bening berubah menjadi merah muda sampai merah lembayung.
b. Tes fermentasi
Tes oksidasi positif dilanjutkan dengan tes fermentasi memakai glukosa, maltosa, dan sukrosa. Kuman gonokok hanya meragikan glukosa.

4. Tes beta-laktamase
Tes ini menggunakan cefinase TM disc. BBL 96192 yang mengandung chromogenic cephalosporin, akan menyebabkan perubahan warna dari kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta-laktamase.

5. Tes Thomson
Tes ini berguna untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung. Pada tes ini ada syarat yang perlu diperhatikan : sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi, urin dibagi dalam dua gelas, tidak boleh menahan kencing dari gelas I ke gelas II. Syarat mutlak ialah kandung kencing harus mengandung air seni paling sedikit 80-100 ml.

Hasil pembacaan :
Gelas I Gelas II Arti
jernih jernih tidak ada infeksi
keruh jernih uretritis anterior
keruh keruh panuretritis
jernih keruh tidak mungkin


PENGOBATAN
Pada pengobatan yang perlu diperhatikan adalah efektivitas, harga, dan sesedikit mungkin efek toksiknya. Pilihan utama ialah penisilin + probenesid, kecuali di daerah yang tinggi insiden PPNG. Secara epidemiologis pengobatan yang dianjurkan adalah obat dengan dosis tunggal. Macam-macam obat yang dapat dipakai antara lain:
 Penisilin
Yang efektif adalah penisilin G prokain akua. Dosis 3-4,8 juta unit + 1 gram probenesid. Kontraindikasi pada alergi penisilin.

 Ampisilin dan amoksisilin
Dosis ampisilin 3,5 gram + 1 gram probenesid, dan dosis amoksisilin 3 gram + 1 gram probenesid. Kontraindikasi pada alergi penisilin. Untuk daerah dengan PPNG yang tinggi, penisilin, ampisilin, dan amoksisilin tidak dianjurkan.

 Sefalosporin
Seftriakson cukup efektif dengan dosis 250 mg i.m, Sefoperazon dengan dosis 0,5-1 gram i.m, dan Sefiksim 400 mg merupakan obat pilihan baru dari golongan sefalosporin yang dapat diberikan secara oral.

 Spektinomisin
Dosis 2 gram i.m, baik untuk penderita yang alergi penisilin, yang mengalami kegagalan pengobatan dengan penisilin, dan terhadap penderita yang juga tersangka menderita sifilis karena obat ini tidak menutupi gejala sifilis. Namun obat ini relatif tidak efektif untuk infeksi gonore pada faring.

 Kanamisin
Dosis 2 gram i.m, kebaikan obat ini sama dengan spektinomisin. Kontraindikasi pada kehamilan.

 Tiamfenikol
Dosisnya 2,5-3,5 gram secara oral. Tidak dianjurkan pemakaiannya pada kehamilan.

 Kuinolon
Obat yang menjadi pilihan adalah ofloksasin 400 mg, siprofloksasin 500 mg, secara oral. Di Asia (termasuk Indonesia) dan Amerika Utara sudah mulai dijumpai kepekaan yang menurun terhadap kuinolon. Levofloksasin generasi terbaru kuinolon dapat dianjurkan untuk pengobatan gonore dengan dosis 250 mg per oral dosis tunggal. Kuinolon tidak boleh diberikan untuk wanita hamil dan menyusui.

Penyakit Kusta


Definisi
Kusta merupakan penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular obligat. Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali ke susunan saraf pusat.

Epidemiologi
Cara penularan penyakit kusta belum diketahui secara pasti, hanya berdasarkan anggapan klasik yaitu melalui kontak langsung antar kulit yang lama dan erat. Anggapan lain adalah secara inhalasi, karena M. leprae dapat hidup dalam beberapa hari dalam droplet. Masa tunasnya bervariasi antara 40 hari sampai 40 tahun, umumnya beberapa tahun, rata-rata 3-5 tahun.
Penyebab penyakit kusta dari suatu tempat ke tempat lain disebabkan oleh perpindahan penduduk yang terinfeksi tersebut. Masuknya kusta ke pulau-pulau Melanesia termasuk Indonesia diperkirakan terbawa oleh orang-orang China. Distribusi penyakit ini di tiap negara berbeda-beda.
Faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan adalah patogenesis kuman penyebab, cara penularan, keadaan sosial ekonomi dan lingkungan, varian genetik yang berhubungan dengan kerentanan, perubahan imunitas, dan kemungkinan adanya reservoir diluar manusia.
Penderita yang mengandung M. Leprae sampai 103 per gram jaringan, penularannya tiga sampai sepuluh kali lebih besar dibandingkan dari penderita yang hanya mengandung 107 basil per gram jaringan.
Kuman penyebab kusta dapat di temukan di kulit, folikel rambut, kelenjer keringat, dan air susu ibu, jarang di dapat dalam urin. Sputum dapat banyak mengandung M. Leprae yang berasal dari traktus respiratorius atas. Tempat implantasi tidak selalu menjadi tempat lesi pertama. Dapat menyerang semua Umur dimana anak- anak lebih rentan dari pada orang dewasa. Di Indonesia penderita anak-anak dibawah umur 14 tahun di dapatkan ± 13%, tetapi anak dibawah umur 1 tahun jarang sekali. Frekuensi tertinggi pada kelompok umur 25-35 tahun.
Jumlah kasus kusta di dunia selama 12 tahun terakhir telah menurun 85% di sebagian besar negara atau diwilayah endemis. Pada awal 1997 ditemukan kurang lebih 890.000 penderita. Di Indonesia jumlah kasus kusta yang tercatat pada akhir maret 1997 adalah 31.699 orang, distribusi juga tidak merata, dimana yang tertinggi antara lain di Jawa Timur, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Etiologi
Penyakit kusta disebabkan oleh kuman yang dinamakan sebagai mikrobakterium, dimana mikrobakterium ini adalah kuman aerob, tidak membentuk spora, berbentuk batang yang tidak mudah diwarnai namun jika diwarnai akan tahan terhadap dekolorisasi oleh asam atau alkohol sehingga oleh karena itu dinamakan sebagai basil “tahan asam”. Selain banyak membentuk safrifit, terdapat juga golongan organisme patogen (misalnya Microbacterium tubercolose, mycrobakterium leprae) yang menyebabkan penyakit menahun dengan menimbulkan lesi jenis granuloma infeksion.

Patogenesis
M. leprae merupakan parasit obligat intraselular yang terutama terdapat pada sel makrofag disekitar pembuluh darah superficial pada dermis atau sel Schwann di jaringan saraf. Bila kuman M. leprae masuk kedalam tubuh, maka tubuh bereaksi mengeluarkan makrofag ( berasal dari sel monosit darah, sel mononuklear, histiosit) untuk memfagositnya.
Pada kusta tipe LL terjadi kelumpuhan sistem imunitas selular, dengan demikian makrofag tidak mampu menghancurkan kuman sehingga kuman bermultiplikasi dengan bebas, yang kemudian dapat merusak jaringan.
Pada kusta tipe TT kemampuan fungsi sistem imunitas selular tinggi, sehingga makrofag sanggup menghancurkan kuman. Namun setelah kuman di fagositosis, makrofag akan berubah menjadi sel epiteloid yang tidak bergerak aktif dan kadang-kadang bersatu membentuk sel datia Langhans. Bila infeksi ini tidak segera diatasi segera akanterjadi reaksi berlebihan dan massa epiteloid akan menimbulkan kerusakan saraf dan jaringan sekitarnya.
Sel Schwann merupakam sel target untuk pertumbuhan M. leprae, disamping itu sel Schwann berfungsi sebagai demielinisasi dan sedikit fungsinya sebagai fagositosis. Jadi, apabila terjadi gangguan imunitas tubuh dalam sel Schwann, kuman dapat bermigrsi dan beraktivasi sehingga aktivasi regenerasi saraf berkurang dan terjadi kerusakan saraf yang progresif.

Gejala Klinis
Diagnosis penyakit kusta didasarkan gambaran klinis, bakterioskopis, dan histopatologis. Diantara ketiganya, diagnosis klinis merupakan yang terpenting dan paling sederhana. Hasil bakerioskopis memerlukan waktu paling sedikit 15-30 menit, sedangkan histopatologik 10-14 hari. Menuturt Ridley dan Jopling gejala klinis penyakit kusta adalah :
1. Tipe tuberkuloid (TT)
Lesi ini mengenai kulit dan saraf. Lesi kulit bisa satu atau beberapa, dapat berupa makula atau plakat, batas tegas dan pada bagian tengah di temukan lesi regresi atau central healing. Permukaan lesi dapat bersisik dengan tepi yang meninggi, bahkan dapat menyerupai gambaran psoriasis atau tinea sisinata. Dapat disertai penebalan saraf perifer yang biasanya teraba, kelemahan otot, dan sedikit rasa gatal. Adanya infiltrasi tuberkuloid dan tidak adanya kuman merupakan tanda respon imun yang adekuat terhadap kusta.
2. Tipe borderline tuberculoid (BT)
Lesi paa tipe ini menyerupai tipe TT, yakni berupa makula atau plak yang sering disertai lesi satelit di tepinya. Jumlah lesi dapat satu atau beberapa, tetapi gambaran hipopigmentasi, kekeringan kulit atau skuama tidak sejelas tipe tuberkuloid. Adanya gangguan saraf tidak seberat tipe tuberkuloid, dan biasanya asimetris. Lesi satelit biasanya ada dan terletak dekat saraf perifer yang menebal.

3. Tipe midborderline (BB)
Merupakan tipe yang paling tidak stabil dari semua tipe dalam spektrum penyakit kusta. Disebut juga sebagai bentuk dimorfik dan bentuk ini jarang dijumpai. Lesi dapat berbentuk makula infiltratif. Permukaan lesi mengkilap, batas lesi kurang jelas dengan jumlah lesi yang melebihi tipe BT dan cenderung simetris. Bisa di dapatkan lesi punched out yang merupakan ciri khas tipe ini.
4. Tipe borderline lepromatous
Secara klasik lesi diawali dengan makula yang main lama makin menyebar keseluruh badan. Dapat di temukan papul dan nodul dengan distribusi yang hampir simetris. Lesi pada bagian tengah sering tampak normal dengan pinggir dalam infiltrat lebih jelas di bandingkan dengan pinggir luarnya, dan beberapa plak tampak seperti punched out. Kerusakan saraf di tandai dengan hilangnya sensasi, hipopigmentasi, berkurangnya keringat dan hilangnya rambut, dimana ini lebih cepat muncul di bandingkan tipe LL. Penebalan saraf dapat teraba pada predileksi.
5. Tipe lepromatosa (LL)
Pada tipe ini di temukan jumlah lesi lebih banyak, simetris, permukaan halus, lebih eritem, berkilap, batas tidak tegas dan pada stadium dini tidak ditemukan anestesi dan anhidrosis. Distribusi lesi khas di wajah mengenai dahi, pelipis, dagu, cuping telinga. Pada bagian badan mengenai bagian badan yang dingin, lengan, pungung tangan, dan permukaan ekstensor tungkai bawah. Pada stadium lanjut tampak penebalan kulit yag progresif, cuping telinga menebal, garis muka menjadi kasar dan cekung membentuk fasies leonina yang dapat disertai madarosis, iritis dan keratitis. Lebih lanjut lagi dapat terjadi deformitas pada hidung. Dapat di jumpai pembesaran kelenjar limfe, orkitis yang lama kelamaan menjadi atrofi testis. Kerusakan saraf yang luas akan menyebabkan stocking & gloves anaesthesia. Bila penyakit ini progresif, muncul makula dan papul baru, sedangkan lesi lama menjadi plakat dan nodus.

Diagnosis
Untuk diagnosis kusta didasarkan pada penemuan tanda kardinal (utama), yaitu :
1. Bercak kulit yang mati rasa
Bercak hipopigmentasi atau eritematosa, mendatar (makula) atau meninggi (plak). Mati rasa pada bercak bersifat total atau sebahagian saja terhadap rasa raba, rasa suhu, dan rasa nyeri.
2. Penebalan saraf tepi
Dapat disertai rasa nyeri dan dapat juga disertai atau tanpa gangguan fungsi saraf yang terkena, yaitu :
a. gangguan fungsi sensoris : mati rasa
b. gangguan fungsi otonom : paresis atau paralisis
c. gangguan fungsi otonom : kulit kering, retak, edema, pertumbuhan rambut terganggu.
3. Ditemukan kuman tahan asam
Bahan pemeriksaan adalah hapusan kulit cuping telinga dan lesi kulit pada bagian yang aktif, namun kadang-kadang bahan di peroleh dari biopsi kulit atau saraf.
Untuk menegakkan diagnosis penyakit kusta, paling sedikit harus ditemukan satu tanda kardinal. Bila tidak atau belum dapat ditemukan, maka kita hanya dapat mengatakan tersangka kusta dan pasien perlu diamati dan diperiksa ulang setelah 3-6 bulan sampai diagnosis kusta dapat di tegakkan atau disingkirkan.

Penunjang diagnosis
1. Pemeriksaan bakterioskopik
Sediaan dibuat dari kerokan kulit atau usapan dan kerokan mukosa hidung yang diwarnai dengan pewarnaan terhadap basil tahan asam antara lain dengan ZIEHL-NEELSEN. Bakterioskopik negatif bukan berarti seseorang tidak mengandung M. leprae.
Untuk riset di periksa 10 tempat dan untuk rutin minimal 4-6 tempat, yaitu kedua cuping telinga bagian bawah tanpa melihat ada tidaknya lesi di tempat tersebut, dan 2-4 tempat lain yang paling aktif, yang paling eritromatosa dan paling infiltratif.
M. leprae tergolong basil tahan asam (BTA), akan tampak merah pada sediaan. Dibedakan untuk batang utuh (solid), batang terputus (fragmented), dan butiran (granular). Bentuk solid adalah basil hidup dan berbahaya karena dapat berkembang biak dan menular ke orang lain, sedangkan fragmented dan granular adalah bentuk mati.
Kepadatn BTA tanpa membedakan solid dan nonsolid pada sebuah sediaan dinyatakan dengan Indeks Bakteri (IB) dengan nilai 0 sampai 6+ menurut Ridley. ) bila tidak ada BTA dalam 100 lapang pandang (LP).
• 1+ bila 1-10 BTA dalam 100 LP.
• 2+ bila 1-10 BTA dalam 10 LP.
• 3+ bila 1-10 BTA rata-rata dalam 1 LP.
• 4+ bila 11-100 BTA rata-rata dalam 1 LP.
• 5+ bila 101-1000 BTA rata-rata dalam 1 LP.
• 6+ bila > 1000 BTA rata-rata dalam 1 LP.
Indeks Morfologi (IM) adalah persentase bentuk solid dibandingkan dengan jumlah solid dan non solid.
2. Pemeriksaan histopatologik
Gambaran histopatologik tipe tuberkuloid adalah tuberkel dan kerusakan saraf yang lebih nyata, tidak ada basil atau hanya sedikit dan nonsolid. Pada tipe lepramatosa terdapat kelim sunyi subepidermal (subepidermal clear zone), yaitu daerah langsung dibawah epidermis yang jaringannya tidak patologik. Didapati sel Virchow dengan banyak basil. Pada tipe borderline terdapat campuran unsur-unsur tersebut.
3. Tes lepromin
Tes lepromin adalah tes nonspesifik untuk klasifikasi dan prognosis kusta, tapi tidak untuk diagnosis, berguna untuk menunjukkan sistim imun penderita terhadap M. leprae. 0,1 ml lepromin disiapkan dari ekstrak basil organisme, disuntikkan intradermal, kemudian dibaca setelah 48 jam/ 2 hari (reaksi fernandez), atau 3- minggu (reaksi Matsuda).
Reaksi Fernandez positif bila terdapat indurasi dan eritem yang menunjukkan kalau penderita bereaksi terhadap M. leprae yaitu respon imun tipe lambat, ini seperti Mantoux test pada M. tuberculosis.
Reaksi Matsuda bernilai :
• 0 : papul berdiameter 3mm atau kurang.
• +1 : papul berdiameter 4-6 mm.
• +2 : papul berdiameter 7-10 mm.
• +3 : papul berdiameter > 10 mm atau papul dengan ulserasi.
4. Pemeriksaan serologi
Pemeriksaan serologik ini dapat membantu apabila gejala klinis dan bakteriologik tidak tidak jelas. Pemeriksaan serologi kusta didasarkan atas terbentuknya antibodi pada tubuh seseorang yang terinfeksi M. leprae. Macamnya adalah :
• Uji MLPA (Mycobacterium Leprae Particle Aglutination).
• Uji ELISA (Enzymed Linked Immunosorbent Assay).
• ML dipstick (Mycobacterium Leprae Dipstick).

Pengobatan
Obat anti kusta yang paing banyak di pakai pada saat ini adalah DDS (diamidodifenil sulfon), kemudian klofazimin, dan rifampisin. Tahun 1998 WHO menambahkan 3 antibiotik lain untuk pengobatan alternatif, yaitu olfoksasin, minosiklin, dan klaritomisin.
1. Dapson (DDS)
Obat ini bersifat bakteriostatik dengan menghambat enzim dihidrofolat sintetase. Tidak seperti pada kuman lain, dapson bekerja sebagai antimetabolit PABA. Resistensi terhadap dapson timbul sebagai akibat kandungan enzim sintetase yang terlalu tinggi pada kuman kusta. Dapson diberikan sebagai dosis tunggal 50-100 mg/hari untuk dewasa, 2 mg/kgbb untuk anak-anak. Pemberian obat ini 5-6 bulan, dimana efeksamping yang timbul seperti erupsi obat, anemia hemolitik, leukopenia, insomnia, neuropatia, nekrolisis epidermal toksik, hepatitis dan methemoglobinemia. Namun efek samping jarang di jumpai pada dosis lazim.
2. Klofazimin
Obat ini merupakan turunan zat warna iminoferazine dan mempunyai efek bakteriostatik setara dengan dapson. Kerjanya diduga melalui gangguan metabolisme radikal oksigen. Disamping itu obat ini mempunyai reaksi anti inflamasi untuk reaksi kusta khususnya ENL. Dosis klofazimin diberikan 50 mg/hari atau 100 mg tiga kali seminggu, sedankan untuk anak-anak 1mg/kgbb setiap hari. Untuk mengurangi tipe 1 dan tipe 2 adalah 300 mg setiap bulan. Efek samping nya hanya pada dosis tinggi berupa gangguan gastrointestinal (nyeri abdmen, diare, anoreksia, dan vomitus).
3. Rifampisin
Merupakan obat yang ampuh pada saat ini untuk kusta yang bersifat bakterisid. Rifampisin bekerja menghambat enzim polimerase RNA yang berikatan secara irreversibel. Rifampisin diberikan dosis tunggal 600 mg/hari (atau 5-15 mg/kgbb). Pemberian dosis tingai seminggu sekali (900-1200 mg) dapat menimbulkan flu like syndrome. Pemberian 600 mg atau 1200 mg sebulan sekali di toleransi dengan baik. Efek samping yang timbul seperti hepatotoksik, nefrotoksik, gejala gastrointestinal, erupsi kulit.

Obat kusta alternatif lainya :
1. Ofloksasin
Merupakan obat turunan fluroquinolon yang paling efektif terhadap M. leprae dibandingkan dengan siprofloksasin dan perfloksasin. Kerjanya menghambat enzim girase DNA mikobakterium. Dosis optimal harian adalah 400 mg. Efeksamping yang timbul seperti mual, diare, ganguan saluran cerna lainnya, bebagai gangguan susunan saraf pusat, insomnia, nyeri kepala, dizziness, nervousness, dan halusinasi. Namun efek samping ini jarang sekali di temukan. Pengunaan harus hati-hati pada karena dapat meyebabkan artropati. Selain ofloksasin dapat pula digunakan levofloksasin dengan dosis 500 mg sehari.
2. Minosiklin
Merupakan kelompok tetrasiklin dimana efek bakterisidnya lebih tinggi daripada klaritromisin dan lebih rendah dari rifampisin. Dosis harian 100 mg. Efek samping adalah pewarnaan gigi pada anak-anak, hiperpigmentasi kulit dan membran mukosa. Tidak dianjurkan pada anak-anak dan masa kehamilan.
3. Klaritomisin
Merupakan kelompok antibiotik makrolid yang bakterisid terhadap M. leprae. Dosis harian 500 mg. Efek samping yang timbul seperti nausea, vomitus, dan diare yang terbukti sering di temukan bila obat ini diberikan dengan dosis 2000 mg.

Wednesday 1 September 2010

?????????


“ boleh gak bang saya minum, gak marahkan???....”
“ udah minum aja….” Ngapain juga saya marah bikin capek aja pikirku.
Seorang anak muda umur tujuh belasan tahun yang sering main ke tempat saya dengan sebotol minuman keras bermerk topi miring di tangannya,….nih anak diceramahi juga gak bakalan langsung bisa nerima, palingan mulut saya ntar berbusa-busa dia bakal semakin enak menenggak minumannya. ( awas aja ntar klu lu mabok di sini gw rendam masukin ke tong yang di kamar mandi)…ntah dia bisa baca pikiranku gak tau juga….” Saya gak bakalan mabok kok bang klu Cuma sebotol”…ah terserah kau ajalah pikirku.
Besoknya pagi-pagi dia datang lagi ke rumah sambil ngeluh klu perutnya sakit.
“ mau minum lagi gak? Abg punya minuman yang akoholnya 70%, dijamin langsung mabok”
“iya ya bang…mau dunk bang”….ya Allah bodohnya ne makhluk hidup, kuman aja pada mati klu dikasih minum itu. Tapi saya yakin gak sia-sia makhluk ini diciptakan minimallah buat ngelatih kesabaranku. Seperti itulah seterusnya malam dia minum paginya dia ngeluh perutnya sakitlah, nggak bisa tidurlah. Saya cuek aja setiap kali dia ngeluh.
Hingga suatu hari dia nanya…” bang, gmn caranya biar bisa berhenti minum?”.
“ntahlah….”
“bener bang, saya mau berhenti minum”
“ halah ntar paling-paling tobat sbentar trus minum lagi “
“abang gak percaya bang?.....”
“ bener mau berhenti?....”
“iya bang…meski sedikit demi sedikit bang….”
Akhirnya kena juga jebakanku,nyerah sendiri kan?udahlah so pasti dapat ceramah satu jaman…puaslah. Meski bisa jadi dia nggak bakalan berobah dengan ceramahku, minimallah dia tobat buat mendengar ceramahku lagi….
Terkadang kita harus punya trik sendiri membuat orang bisa mendengarkan kata-kata kita, tanpa kita paksa malah dia minta sendiri. Apalagi klu pake adegan marah-marah trus ngusir dia gara-gara kelakuannya yang gak bener…..hebat bangat dah kita menghakimi orang lain seakan menganggap diri kita yang paling suci. Seandainya di hari pertama saya marah trus nyuruh dia berhenti minum pasti nggak bakal dia dengerin, mungkin malah dia benci trus sakit ati liat saya yang sok bijak ngasih ceramah orang mabok…..saya nggak yakin dia berubah dengan Cuma sekali itu saja, trus itu juga kan bukan urusan saya mau berobah dia atau tidak karena itu bukan kuasa saya untuk membolak-baikkan hatinya, tapi minimallah dia membuka hatinya untuk sedikit mendengarkan kata-kata saya……itu sudah cukup buat awal sebuah cerita.


Pulau Muda, January 2010

Hitam putih Kehidupan....


Hujan di luar masih gemericik, malam kian pekat, sore telah berlalu meninggalkan jejak jejak masa lalu untuk mempersiapkan hari esok yang lebih baik. bersabar dalam sebuah proses pendewasaan diri senantiasa terus memperbaiki kekurangan dan mensyukuri kelebihan yang diberikan. sulit memang menjadi apa yang diinginkan orang lain, terkadang sebagian besar menilai hidup ini hanya hitam dan putih, pendosa dan ahli ibadah. tidak ada ruang untuk wilayah abu-abu . ah...terlalu sempit kita memandang dan menilai sesuatu hal. seakan kitalah yang paling benar, seakan kitalah perpanjangan tangan Tuhan yang berhak untuk menghakimi seseorang. menghukumnya dengan hukuman yang tak setimpal dengan dosa yang ia perbuat, dengan kesalahan yang ia lakukan. sehingga kerap kali kita lihat di negeri ini sebagian orang langsung menggunakan kekerasan untuk menghukum orang lain, untuk menghukum kelompok lain. saya tidak mengatakan tindakan itu salah, tapi dari hati kecil saya, saya tak bisa menerima perlakuan seperti itu. meski sebagian mengatasnamakan agama tertentu, golongn tertentu...ya intinya kita tidak bisa menerima perbedaan, kita hanya menginginkan dominasi di atas orang lain, kitalah pemenangnya. masih ada jalan lain untuk mengingatkan orang lain dengan cara yang ahsan. kenapa kita harus memilih cara yang sulit diterima oleh mayoritas masyarakat yang nota benenya masyarakat yang santun dan ramah. bahkan tindakan kita tersebut memperburuk citra kita sendiri. berharap orang lain bisa berubah ke jalan yang benar, tapi sayang seribu kali sayang penolakan dengan sendirinya akan datang dari hati kecilnya. siapa yang mau diperlakukan dengan kasar?...siapa yang mau diingatkan dengan dipermalukan?...pada dasarnya manusia lebih bisa menerima kebaikan yang kita sampaikan dengan cara yang bijak, yang ahsan....dan kita juga perlu kesabaran. merubah orang lain bkanlah hal yang mudah, semuanya butuh peroses kawan. di jalan dakwah ini kita juga berproses, di jalan dakwah ini kita juga tidak langsung menerimanya begitu saja dan dibalik semua proses perbaikan kita disana ada campur tangan orang-orang yang ikhlas dan dengan sabar menghadapi kita....

hujan diluar belum juga berhenti menjadikan malam ini semakin dingin, disepuluh malam terakhir ramadhan ini, sebagian kita sibuk dengan ibadah namun sebagian lagi sibuk dengan urusan dunianya....bahkan sebagian lagi sibuk dengan saling menghujat di dunia maya....apakah memang sebagai manusia kita juga tercipta dengan ego yang tinggi? mungkin....sehingga kita sangat sulit sekali menerima kebaikan yang disampaikan orang lain, kebaikan yang dilakukan orang lain, kita selalu memandangnya dari sisi yang berlawanan, atau lebih sering kita menilai dari sisi negatifnya....beberapa hari ini saya mengamati fenomena komentar para facebooker di statusnya Menkominfo pak Tifatul Sembiring, banyak yang memberi komentar miring, komentar curiga, permusahan luar biasa bahkan sampai pada tingkatan menghujat dan mencaci...ya meski ada juga yang berpandangan positif dengan status beliau. kebanyakan dari yang tidak menerima kalau saya amati, kita tidak siap dengan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik, ada juga yang tidak bisa menerima dengan cara beliau berdakwah melalui jalur parlemen ikut dalam sistem pemerintahan....ada yang menilai kinerja beliau lamban, menilai kerjanya sia-sia, cuma pandai ngomong, cuma pandai berpantunlah. saya bertanya dalam hati...saya sendiri apa yang sudah saya perbuat buat negeri ini? apa yang sudah bisa saya sumbangkan?pengorbanan apa yang sudah saya berikan?ah...masih kecil sekali pengorbanan saya dibanding beliau...ada juga yang menilai beliau Thogut, penjilat para penguasa, pemakai sistem kafir, ahli bida'ah....huuuh betapa kita merasa paling benar dari segalanya, merasa jalan perjuangan kita yang direstui oleh Tuhan, perjuangan orang lain hanya sia-sia belaka. kita lebih mengedepankan perbedaab ketimbang banyak persamaan yang ada pada kita....saudaraku kita sama-sama rukuk, kita sama-sama sujud pada Tuhan yang satu dan kita sama-sama berusaha meneladani Rasulullah, kitab yang kita baca sama-sama al-Qur'an, sama-sama sholat wajib 5 waktu, puasa, zakat, haji.....semuanya masih tetap sama, kecuali sebagian kecil perbedaan kita pada hal-hal yang masih cabang. antara haramnya berpolitik dengan tidak, celana menggantung atau tidak, becadar atau tidak..........tidakkah kita melihat tujuan kita juga sama???
ntahlah ya, saya hanya menilai dari kebaikan yang disampaikan orang lain..karena saya juga belum tentu bisa untuk melakukannya...

Hujan di luar mulai berhenti, sesekali gemericik masih terdengar antara air hujan yang beradu dengan atap rumah....sunyi mulai merayapi malam ini, menelan segala hiruk pikuk kehidupan. merangkul lelah dalam dekapan istirahat...... hamba-hamba yang berproses tetap sibuk dan sabar, bercengkrama dengan malam yang sunyi, melantunkan bait-bait suci seakan kerinduannya tak pernah terbayarkan....sujudnya masih panjang dengan harapan ia terlahir kembali dalam kondisi fitrah nantinya....ibarat kepompong yang berisi ulat menjijikkan, andai ia tak bersabar berada di dalam bungkusan kepompongnya, maka takkan pernah ia menjadi seekor kupu-kupu yang sangat indah....