Saturday 26 February 2011

Biarkan Aku Mengikhlaskan


Ku coba menyusuri waktu
menatap jauh ke depan
betapa aku ingin berlari tanpa berhenti meski sejenak
biar semua ini bisa ku lupakan
namun, mengapa seringkali aku ingin menoleh ke belakang???


ku akui betapa aku takkan sanggup
menghapus jejakmu yang pernah terukir disini
rasa ini, bukanlah sebuah dusta
hanya ingin belajar mengikhlaskan
tapi, mengapa begitu sulit?

Pernah ada masa aku mengagumi
rasa itu ku simpan jauh di tempat terindah
dan ku tunggu waktu yang tepat buat menyampaikan
namun, ternyata hanya sekedar itu saja
kesempatan itu belum ada untukku
ya...sudahlah
biarkan aku belajar mengikhlaskan


berulang kali aku membaca kisah ini
betapa aku ingin belajar ikhlas
" Saya adalah Abu Darda dan ini saudara saya Salman,
Allah telah memuliakannya dengan Islam dan ia telah memuliakan Islam dengan Amal dan Jihadnya.
maksud saya ke sini ingin mempersunting Putri anda untuk saudara saya Salman.
perlahan terdengar balasan dari belakang tabir itu
"maafkan kami atas keterusterangan ini" jawab suara lembut itu
"dengan mengharap ridho Allah putri kami menolak pinangan Salman, namun jika Abu Darda memiliki urusan yang sama putri kami menerimanya."


keterusterangan yang mengejutkan
Sang Puteri lebih tertarik kepada sang pengantar daripada yang melamar
gejolak itu mungkin saling berebut di hatimu
antara rasa malu atas penolakan dengan bisikkan kesadaran bahwa ia belum memiliki hak untuk seseorang yang ia cintai
" Allohu Akbar, semua mahar dan nafkah ini kuserahkan kepada Abu Darda dan aku menjadi saksi kalian." pekikmu memecah sunyi itu.
memang benar kata mereka
sesungguhnya hakikat Cinta itu melepaskan
makin sejati ia, maka semakin tulus merelakan
seperti apakah Rasulullah mendidik kalian?
aku sangat iri denganmu yang bisa belajar ikhlas
meski tak kau pungkiri cinta itu pernah ada
hanya saja belum ada hak mu akan dirinya


ku baca kembali kisah ini berulangkali
mengagumi sosok sejantan Salman
Sahabat setulus Abu Darda
dan Sejujur Shabiyah
namun, masih begitu sulit untukku
memungkiri bahwa engkau pernah ku kagumi




Payakumbuh, 26 Februari 2011


Friday 25 February 2011

Berlaku Adillah....



" Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." QS. Al Maidah: 8.


Kisruh PSSI menjadi sebuah topik yang semakin banyak diperbincangkan. di Kompasiana sendiri sebagai media yang menyediakan tempat buat siapa aja yang ingin menuangkan idenya melalui tulisan juga hari-hari terakhir ini sangat banyak kompasianer yang menulis tentang PSSI, tentang Nurdin Halid. sehingga saya sendiri terkadang merasa jenuh melihat halaman-halaman kompasiana. belum lagi melihat tulisan-tulisan yang kebanyakan comot sana comot sini dari media lain dan tidak mengetahui duduk perkara sebenarnya, dan yang paling tidak saya suka adalah sikap saling serang dan suka menghujat dari warga kompasiana kepada Nurdin Halid. saya bukanlah pendukung NH, bukan juga keponakannya, apalagi mantunya...he he he, saya juga tak kenal beliau dan tak juga berharap untuk berkenalan. saya hanya merasa miris ketika melihat banyak dari kita yang langsung menuangkan ungkapan-ungkapan emosionalnya di situ tanpa mencari tahu terlebih dahulu duduk persoalannya seperti apa.
kita sudah tidak lagi mengindahkan etika ketimuran kita, tidak mengindahkan norma adat dan agama, kita lebih menonjolkan sisi emosional kita yang meluap-luap...seperti tulisan terakhir yang ditulis oleh kompasianer yang berisi surat Putri Nurdin Halid, berisi seakan-akan itu sebuah pembelaan kepada ayahnya, di tengah banyak kompasianer yang menuliskan kebencian kepada NH, tiba-tiba muncul tulisan yang membela NH. tak bisa dielakkan lagi ratusan komentar langsung memenuhi tulisan tersebut dan kebanyakan komentar-komentarnya seperti bkan keluar dari orang-orang yang berpendidikan, cacian, makian, seakan kitalah yang paling benar dari siapapun. beberapa saat kemudian kompasianer yang membuat tulisan tersebut mengatakan kalau tulisan itu bukanlah dari Putrinya NH melainkan permainan imainasinya saja dan hanya sebuah fiksi. apa yang terjadi??? apakah kompasianer yang sudah terlanjur mencaci dan berkomentar yang tak pantas disitu lantas meminta maaf???. memang beginilah kondisi bangsa kita sekarang, masih banyak yang perlu dibenahi, bukan saja pemerintahan, kita sendiri sebagai warga seharusnya dan selayaknya ikut memperbaiki diri dan pola pikir kita.

saya juga masih teringat ketika seorang kompasianer mempostkan tulisan dari detik.com yang memberitakan bahwa Anis Matta mengatakan PKS mengirim 6000 kader untuk membantu revolusi di Mesir. puluhan kompasianer pun tanpa instruksi langsung rame-rame menghujat PKS, menghujat Anis Matta yang tidak tahu diri, mengatakan kader PKS bloon, memang seh di kompasiana berita tentang PKS adalah hal yang sangat sensitif untuk dipublikasikan. coba saja membuat tulisan tentang keburukan PKS di kompasiana, saya jamin komentator bakal berjibun di bawahnya, meski tulisan anda itu kebenarannya 0%, mereka akan menelannya mentah-mentah. padahal beberapa saat kemudian detik.com memperbaiki beritanya kembali dengan mengatakan kalau beberapa kader PKS membantu warga NI di KBRI. dari detik.com juga tidak ada permintaan maaf secara tertulis untuk Anis Matta begitu juga para kompasianer yang mempostkan tulisan tersebut dan ikut mengomentari.berlalu begitu saja.

bagaimana mungkin bangsa kita bisa maju, bagaimana mungkin bangsa kita bisa berubah kalau mental kita sendiri masih seperti ini, masih berpola pikir destruktif. benar memang kata seseorang "Dua orang yg sudah merusak negri ini yaitu pemikir yang tidak pernah berkerja dan pekerja yang tidak berpikir sama sekali." semoga kita bukan slah satu diantaranya.

cukuplah sudah banyak Media di negara kita yang seringkali menyebarkan berita bohong, cukuplah media kita menayangkan film2 yang tak mendidik, cukuplah media kita yang sering membuka aib orang lain, janganlah kita menjadi salah satu bagian jamaah media itu dan berpatisaipasi melakukan kebohongan.


Menggoreskan Jejak-Jejak Perjuangan


“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhai Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Al-Bukhari)

Pernah terpikirkah oleh R.A. Kartini bahwa lembar-lembar suratnya akan membuatnya menjadi sosok yang terkenal dengan ide-ide emansipasi yang tertuang di dalamnya?. mungkin saat ia menggoreskan tinta penanya sedikit pun ia tak akan pernah membayangkan itu.ia tak pernah terpikir untuk menjadi seorang Pahlawan dan tak pernah berpikir untuk menjadi seorang yang terkenal. namun, setelah berpuluh-puluh tahun kemudian ide-ide yang tertulis dalam surat-suratnya menjadi bahan rujukan aktivis-aktivis perempuan sekarang. Padahal mungkin masih lebih banyak Pejuang-pejuang Wanita yang layak bahkan lebih dibanding beliau untuk dijadikan pejuang dan pemikir wanita, seperti misalnya El-Rahmah, Rohana Kudus, Malahayati ,dsb, bahkan untuk dunia pendidikan El-Rahma mendirikan sekolah Diniyah Putri Padang Panjang yang masih berdiri sampai sekarang, sekolah model asrama yang dikhususkan untuk perempuan, sebuah ide cemerlang untuk mencerdaskan kaum perempuan dimasanya, dimana orang-orang masih berpikiran tabu untuk menyekolahkan perempuan. Rasuna Said merupakan salah satu jebolan dari Diniyah Putri, begitu juga dengan Datin Aisyah Gani salah seorang Menteri pada masa pemerintahan Perdana Menteri Mohathir Muhammad di Malaysia yang juga merupakan lulusan Diniyah Putri dan tidak kurang 20 ribu alumni telah dihasilkan sekolah yang didirikan oleh El Rahma ini. sehingga sekolah diniyah Putri ini digelari tempat ayam betina diajar berkokok. selain dibidang pendidikan untuk kaum perempuan dibidang politik suara el Rahmah juga sangat bergema sebagai anggota MPRS dari Sumatera Bagian Tengah ia merupakan penentang ide Sukarno mentasbihkan diri menjadi presiden seumur hidup.


Namun , kita lihat sendiri bagaimana El Rahmah tidaklah seterkenal R.A.Kartini , bahkan buat generasi muda Minang sendiri mungkin lebih banyak yang mengenal Kartini ketimbang beliau. salah satu faktor penyebabnya bisa karena memang sejarah sengaja menghilangkan jejaknya , apalagi karena ide-ide beliau yang selalu membuat repot presiden Sukarno masa itu. dan juga bisa disebabkan ide-ide beliau yang tak tertuang dalam tulisan sejarah, sehingga kita sekarang sulit sekali mencari jejak-jejak perjuangan beliau.

Seperti itulah dahsyatnya sebuah tulisan dalam penyampaian ide-ide perjuangan. pada dasarnya bisa saja perjuangan el Rahmah lebih hebat dibanding Kartini , akan tetapi Kartini lebih hebat menuangkan pemikiran-pemikirannya dalam bentuk tulisan.

seperti nasehat Umar Bin Khattab " Ajarkanlah sastra pada anak-anakmu, agar anak yang pengecut jadi pemberani". mengajarkan kita betapa pentingnya sastra, betapa pentingnya sebuah tulisan.

Sebuah ide yang tertuang dalam tulisan akan bisa dibaca oleh banyak orang dan bisa dibaca oleh beberapa generasi berikutnya, dibandingkan dengan ide yang hanya melalui lisan yang akan diketahui oleh orang yang mendengarkan saja dan belum tentu apa yang diucapkan bisa diterima seratus persen oleh orang yang mendengar.

dalam dunia tulis menulis mari kita kembali memperbaharui niat kita untuk menulis, apa tujuan kita? karena akan menjadi sebuah yang tak bermakna apabila niat menulis kita salah, atau bahkan akan menjadikan dosa yang berkepanjangan bagi kita ketika apa yang kita tulis adalah sesuatu yang tidak benar, fitnah bahkan niat untuk menjatuhkan orang lain. jadikanlah tulisan menjadi sebuah sarana ibadah pendekatan kita kepadaNYA.

kita bisa memilih berbagai macam gaya penulisan yang kita suka, yang mudah untuk kita tuangkan ide-ide kita melaluinya. misalnya kita menjadikan tulisan-tulisan kita berfungsi sebagai Bayan/penjelas hukum-hukum Islam, untuk gaya penulisan ini kita harus lebih berhati-hati karena kita harus bisa mempertanggngjawabkan apa yang kita tulis, memiliki sumber yang jelas. tulisan kita juga bisa berfungsi sebagai tausiyah, berusaha sebagai pengingat bagi sipenulis sendiri dan bagi orang-orang yang membacanya. tulisan juga bisa berfungsi sebagai pelurus anggapan yang salah, semisal menjelaskan tentang mitos-mitos yang selama ini berkembang di masyarakat dan kita mencoba meluruskannya. atau meluruskan berita-berita yang tidak benar yang memfitnah seseorang,karena kita lihat sendiri saat ini bagaimana musuh-musuh dakwah sangat gencar dalam menjatuhkan citra Islam dan Citra dakwah melalui media, melalui tulisan. tokoh-tokoh dakwah dijadikan seperti halnya orang-orang munafik, memelintir pernyataan-pernyataan tokoh-tokoh tertentu. sehingga yang terlihat oleh masyarakat yang menonton adalah seolah-olah itu benar. maka dari itu tugas kita untuk memamfaatkan media yang ada untuk meluruskan kembali informasi-informasi yang ada, sehingga masyarakat dicerahkan bukan dibodohi.
tulisan yang kita tulis juga bisa berfungsi sebagai gudang inspirasi , sehingga orang yang membaca bisa mengambil ibroh dari apa yang kita tulis, baik itu berupa pengalaman kita sendiri maupun pengalaman orang lain.

dari segi kualitas maka sebagai penulis gunakanlah kata-kata yang mudah dimengerti oleh orang lain, mudah untuk difahami, serta menggunakan bahasa yang lembut agar apa yang kita sampaikan bisa dengan diterima siapapun. jangan cenderung untuk mengunakan kata-kata yang kasar dan menghujat. jika ada tulisan orang lain yang tidak berkenan atau berseberangan dengan pemikiran kita, baiknya buatlah sebuah tulisan tandingan yang tidak berisi hujatan atau bernada kasar. jadikan tulisan tersebut sebagai pembanding buat orang lain agar bisa menilai mana yang baik dan mana yang tidak.
- “dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” (QS An-Nisa :63)
- “maka katakanlah kepada mereka ucapan yang mudah .” (QS Al-Isra 28)
- “maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".(QS Thoha 44)
- “ bicaralah kepada orang-orang dengan apa yang mereka pahami, apakah engkau ingin mereka mendustakan Allah dan rasul-Nya ? (HR Bukhori)

buat kawan-kawan semua, mari kita jadikan tulisan kita baik blog, multiply,kompasiana, facebook, twiter dan apapun namanya menjadi sebuah ladang amal buat kita. tunjukkan wajah Islam kepada mereka yang tak faham dengan indahnya Islam itu. bayangkan jika suatu saat tiap kata, tiap huruf ini memberikan persaksian buat kita.....

di jalan ini, butuh tangan-tangan lembut untuk menuliskan bait-bait perjuangan, namun memiliki jiwa-jiwa perkasa untuk sebuah tujuan perubahan. mari menggoreskan jejak-jejak kita disini, menuliskan sendiri sejarah kita bahwa kita pernah menjadi bagian sebuah perjuangan......selamat berkarya ^_^

Wednesday 23 February 2011

Jangan Jadi Korban Media


Dulu, pernah ada masa-masa saya dan beberapa kawan-kawan di facebook dengan semangat saling merusak status FB yang lain. ketika ada yang buat status atau menulis note serius, ntar komen bejibun yang gak nyambung dengan status di atas. bahkan sering antara komen yang satu dengan yang lain bersahutan ibarat terjadi perang urat saraf, yang di komen di belahan bumi sana senyum-senyum mengulum tawa, sedangkan yang satunya lagi terpingkal-pingkal membalas komen, dan yang kasihan yang baca komen jadi korbannya dag dig dug menganggap itu sebuah perkelahian yang serius, atau bahkan ada yang terjebak menjadi pahlawan turun tangan memberi nasehat atau sekedar berusaha menengahi. dan ini semakin membuat kami terpingkal-pingkal..... ^_^
biasanya yang awal merusak status adalah Taufik mencari hidayah, kemudian muncullah bubuy Rafly, emilia nisa khairani, karisna agustin, apriandeni haithami, zaki azzuhdi,Benny antama syant,akhnal saputra,adri buthia, Resma Yunita, dan jangan lupa Dini Kurnia Putri ^_^ .dan yang sering datang jadi pahlawan adalah sri mardiati tanjung....ha ha ha....
kadang sebelum mengomen status atau note seseorang dibuat dulu kesepakatan mau merusak status siapa, target dapat langsung semua meluncur ke TKP.

atau hal gila dengan memajang foto berdua dengan Dini Kurnia Putri sambil menggendong Ponakanku. kami hanya tertawa membaca komen-komen di bawahnya, ada yang menyayangkan, ada yang malahan mengucapkan selamat, ada yang tak mengomen apa-apa saking kesalnya dengan hal gila itu.bahkan temanku satu SMA sempat-sempatnya nelpon menanyakan apakah itu anak saya yang digendong dini, kok nikahnya gak bilang-bilang. ^_^ dan lagi-lagi notifikasi bejibun ^_^. saya lupa target komen berapa, yang jelas setelah taget tercapai foto pun kami hapus dari FB. rencana seh mau konfrensi pers buat klarifikasi, ah..tapi biar ajalah, mereka orang-orang intelek yang bakal bisa menyaring setiap berita yang ada ( sperti itulah resiko klo foto artis di pajang ...ha ha ha). makanya jangan ditelan mentah-mentah ^_^, kan akhirnya jadi korban konspirasi kami.

belakangan ini entah karena semuanya pada sibuk atau memang sudah bosan dengan permainan itu, maka adegan komen mengkomen merusak status orang lain sudah jarang.
tapi yang jelas saya pribadi mohon maaf bagi yang selama ini menjadi korban kami, atau sudah sempat berprasangka buruk membaca komen2 kami, anda hanyalah korban Media hanya korban cerita2 yang kami suguhkan.

seperti itu jugalah sekarang media menyuguhkan kita berita-berita di televisi dan media cetak, banyak yang tidak kita mengerti, banyak yang menjadikan tanda tanya dikepala kita. seseorang digambarkan kepada kita seperti ini, buruk, tak peduli rakyat, seolah munafik padahal karena Media itu bukan miliknya, seseorang bak pahlawan padahal tak lebih hanya seorang pecundang yang memiliki saham di Media massa. berita yang dilebay-lebaykan untuk menarik minat penonton tanpa memikirkan lagi benar atau salah yang diberitakan. rakyat sulit membedakan mana yang benar-benar memihak rakyat mana yang tidak, mana yang koruptor mana yang dewa penyelamat, karena semuanya bisa dipoles media massa sesuai pesanan . dunia politik yang disajikan pun , diberitakan oleh media politikus yang berharap untuk di 2014 nanti untuk bisa terpilih. memang saya akui efeknya luar biasa, tak satu dua orang diantara kita yang langsung menelan mentah-mentah berita yang disajikan, bahkan kaum intelek sekalipun .hari demi hari otak pemirsa dicuci habis oleh politikus pemilik media. kita tidak bisa menyalahkan dia yang punya media, toh milik dia ,mau dia apain juga kan suka-suka dia. sekarang tinggal kita yang harus bisa memfilternya. apakah anda juga menjadi korban media???

Sekilas Tentang NI ku

Benar-benar saya baru menyadari ketinggalan gosip-gosip Hot ketika menamatkan sekolah dari NI ( Nurul ‘Ilmi ), saat tinggal tahun-tahun pertama kuliah satu rumah dengan Yuliman dan Ali rohom di Alkamil Padang, saya langsung disuguhi dengan cerita-cerita yang sulit terkadang saya terima….”si ini seperti itu, si itu seperti ini” kata si Yultex dengan gaya ngerumpinya yang minta ampun….
“Ha kok, bisa?”
“ hope da Mukri, tu Jia Sajo doho lakna, nadong nai boto nia”
Kemudian mereka terkekeh berdua dengan si Alrosi, ntahlah cerita-cerita itu mereka karang sendiri atau benar adanya saya juga tidak tahu.
Begitulah tiap hari kerjaan si Yuliman dan Si Alrosi mencoba meracuni pikiranku dengan gossip-gosip yang beredar selama ini di NI.
Ketika masuk NI, yang pertama terlintas dipikiranku begitu memasuki kelas kalau makhluk-makhluk dihadapanku sungguh sangat aneh. Beberapa putri langsung menyingkir saat berpapasan, segitunya pikirku, kayaknya saya tidaklah terlalu aneh dan perasaan saya tidak mengidap penyakit menular sehingga perlu untuk di hindari. Terakhir ternyata mereka didik untuk menjaga hijab antara yang putra dan yang putri, saya yang tamatan SMP dari luar sangat kesulitan untuk menerima keanehan ini diawal-awal masuk. Bahkan minggu2 pertama saya sering berkiriman surat dengan kakakku di rumah minta untuk pulang dan merasa disini bukanlah habitatku. Saya akui banyak ketinggalan pelajaran dibanding mereka yang tinggal di asrama sejak SMP, apalagi bahasa Arab minta ampun, akhirnya mengenai bahasa arab saya nyerah juga. Mungkin tak jauh beda dengan Desi yang di otak saya juga bagaimana cara saya tidak gagal dan akhirnya berteman akrab dengan buku-buku ( sorry zis, itu Cuma kebetulan doank kok ada nama Desi, tenang aja…tak ada maksud apa-apa ^_^), pokoknya dikepala saya yang berkelebat adalah kata-kata “ tidak boleh gagal”. Makanya saya banyak ketinggalan cerita-cerita Hot di NI.
Si Ini pacaran dengan si Itu, si ini dan kawan-kawan maennya ke Villa belakang tau ngapain mereka?, si ini sebenarnya kayak gini tu orangnya….si ini suka gini- gini tu, yang putri tu suka ngintip putra juga tu dari jendela, putri yang ini pernah manjat tembok, putri yang itu pernah manjat papaya, putri yang ini pernah keluar malam….begitulah celoteh si Jultex hari demi hari.
Saya cuma bengong, kok bisa ya???....memang benar-benar saya ketinggalan cerita-cerita seru di NI klo si Yuliman dan Si Alrosi memang benar-benar tidak mengarang cerita-cerita itu….

Tuesday 22 February 2011

Sebut Saja Namanya JOKO


Saya masih menengadahkan tangan berharap permintaan saya di ijabah olehNya, jamaah solat dzuhur disebelah saya juga masih khusuk meminta kepada Rabbnya, yang lainnya sibuk berdzikir, beberpa jamaah ada yang langsung melaksanakan sholat Sunnah, dipinggir ada beberapa jamaah yang masih melanjutkan solat dzuhurnya karena terlambat beberapa rakaat. Sejuknya tempat ini semakin membuat khusuk untuk meminta sesuatu, berbeda dengan kondisi di luar sana yang terpanggang teriknya Cahaya matahari siang ini membakar Kota Padang. Apakah mereka yang diluar sana tidak tau betapa sejuknya disini , berbincang sejenak denganNYA meninggalkan masalah duniawi, sehingga jamaah Dzuhur ini banyaknya tidak lebih dari satu Saff saja.
Saya terus melanjutkan bincang-bincang saya denganNYA, berharap IA mendengar keluh kesah ini…..
“ gedubraaakkkkk,……”.
Tiba –tiba ada terdengar seperti suara terjatuh dari sudut sana, dikepala saya langsung terpikir itu suara orang jatuh. Saya cukupkan do’a saya siang ini, kemudian menoleh..iya memang benar, tubuh lelaki muda telentang di lantai, ia terjatuh saat sholat….awalnya saya berpikir dia seorang pengidap Epilepsi, ah....., tak mungkin pikirku, dia tak menunjukkan tanda-tanda seorang penderita epilepsy, tak ada kejang, tak ada mulut berbuih..saya putuskan untuk menghampirinya segera, takut nanti terjadi apa-apa. Saya raba nadinya. Alhamdulillah masih idup….saya coba panggil beberapa kali ia tak menyahut. Tiba-tiba Benny datang membantu. Jamaah yang lain masih sibuk dengan ibadahnya. Saya suruh benny buat mencari minum, tampak ia kebingungan. Terakhirnya saya ketahui jawaban dari kebingungannya karena Benny gak bawa duit. Ah..kenapa tadi gak ngomong. Beberapa menit kemudian jamaah berdatangan satu persatu berkerumun, sebagian bingung, sebagian sibuk mengintrogasi pemuda yang masih terbata-bata untuk berbicara. Ah..kenapa bapak-bapak ini tidak terlebih dahulu membantu dari pada sibuk bertanya ini itu. Sesaat kemudian Benny datang membawa air minum. Pemuda itu kami dudukkan dan kami berikan minuman untuk diteguknya, setelah beberapa teguk ia bisa bergeser ke dinding mesjid untuk bersandar berusaha untuk membantu menopang tubuhnya yang masih lemah.
Saya terus memberinya minum, setelah kemudian sudah agak segar saya mulai mengajaknya berbicara. Ternyata pemuda ini sudah tidak makan sejak kemarin, kira-kira ia berumur sekitar 25 tahun, ia seorang buruh tukang las di salah satu proyek di Solok, bersuku Jawa, beberapa minggu yang lalu ia mengalami kecelakaan kerja, tangan kanannya tidak bisa digerakkan dan saat saya periksa ia meringis kesakitan, kemungkinan mengalami dislokasi, beberapa jejas di dada dan perutnya. Ia ke Padang mencari mandornya yang melarikan diri dan tidak memberi gaji karyawan beberapa bulan. Alhasil , mandornya tidak ketemu dan ia pun kehabisan duit, dan sekarang ia berencana ke Pekanbaru.
Tanpa intruksi Beberapa jamaah mengumpulkan duit dan kemudian Benny pergi membelikan Nasi. Widodo juga menyelipkan lembaran duit ke tangan pemuda itu, ntah berapa jumlahnya. Saya hanya berpikir sesaat, betapa indahnya ukhuwah jamaah ini, satu sama lain kami bahkan tak mengenal, hanya ikatan iman yang mempersatukan kami di Mesjid ini. Bahkan terakhir setelah beranjak pergi dari mesjid Hidayah PJKA, di atas motor Benny bertanya..
“ bang, siapa namanya..”
“ntah…”
“ kita kasih nama Joko aja bang…diakan orang jawa..”
“he he he..boleh….boleh…”
Ternyata nama pemuda itupun tak sempat kami tanyakan…..

Friday 18 February 2011

MASA-MASA ITU.....


Tanpa sengaja menemukan buku agenda bersampul cokelat tua di tumpukan buku-buku ku. saya memulai menikmati lembar demi lembar berbagai kenangan di dalamnya, buku agenda yang selalu akrab saat semangat2nya dulu di kampus. Di lembar alamat telepon, beberapa no Hp ustad yang sering dulu dihubungi saat acara-acara KPSDM di FSKI ternyata masih ada di sana, beberapa No Hp kawan2 dan alamat email, ingat dulu saya pindahkan nomor2 ini ke sini ketika HP saya pernah hilang, duit buat ganti tak ada, akhirnya ada makhluk yang berbaik hati memberikan HP buat saya, sampai sekarang masih belum tau siapa yang ngasih ( mebuat penasaran aja…tapi, terimaksih banyak atas Hp Nokianya) ntah dimana Hp itu sekarang..^_^
Kemudian hasil-hasil rapat berbagai acara FSKI,ALkamil, kepanitiaan,BIMBA, pemenangan BEM, Wisma, materi-materi KARDIAK,LAMDA,bercampur baur menjadi satu. Dan materi-materi LQ mulai dari lembar pertengahan agenda sampai terakhir. He he he..ternyata saya pernah melalui ini semua. Merindukan kawan-kawan yang nama-namanya banyak tertulis di agenda ini.
Kemudian beberapa potongan kertas yang dulu sengaja diselipkan di sampul depan, ternyata ada kwitansi kontrakan wisma, beberapa potongan kertas belanjaan, jadwal harian pribadi mulai dari bangun hingga bangun lagi tercatat rapi apa yang saya kerjakan…kok bisa-bisanya saya serapi ini dulu menyusun jadwal pribadi, rasanya tak ada yang sia-sia….iya, kok bisa ya??? He hehe….
Di beberapa lembar terakhir di antara materi-materi LQ menemukan beberapa potongan kertas yang membuatku senyum-senyum sendiri….beberapa percakapan melalui tulisan mirip sms…jadi ingat ternyata inilah kegilaan yang kami lakukan dulu saat materi yang disampaikan Murabbi kurang menarik, untuk menahan ngantuk, sambil menahan tawa dan kemudian selepas acara sakit perut melapas tawa dengan kegilaan itu… saya sama saudara Yuliman yang paling sering melakukan ini, pura-pura serius mendengarkan, mencatat, sedikit anggukan menjadikan Murabbi tak pernah curiga dengan kegilaan ini, beberapa saat kemudian potongan kertas itu akan saling berpindah dengan kata-kata yang membuat pengen ketawa…..senyum-senyum sendiri. Tulisan –tulisan ini kami buat dalam bahasa Batak, jadi kalo sempat ketauan Murabbinya kagak ngerti apa yang kami tulis….he he he
Tanganku mulai perlahan usil mencolek teman di sebelah, huff..kertas pun berpindah
“ AMA NA LELENG…..” (lama kalipun…..)
Yang disebelah pura-pura serius menulis memberi jawaban kemudian mengoperkannya lagi
“OLO….SANGA AHA PE NADIPARDOKONIN NI USTAD I , MANGARTI DO HO KAWAN…” ( iya …ntah apa apapun yang dibilang ustad itu, ngerti gak kawan?)
“ INDA, …” (gak,…)
“SARUPO MA ITA…HA HA HA”…….(samalah kita…ha ha ha..)
“ HE …LIGI MA JOLO NA DISUDUT AN MELBEK MATAI….”…( hei, lihat dulu yang di sudut, dah mulai merem matanya)
“HA HA HA HA……HENING CIPTA MULAI”…..(ha ha ha ha…hening cipta mulai)
“NARON MERDET MA DONDONG NIA….HA HA “….( ntar lagi ngences lagi dia itu…)

“ MANCIT URUTKU NA JUGUK ON KAWAN…AMANA LELENG”……….( sakit pantatku kawan yang duduk ini….lama kalipun)
“AU PE…MARBOSARI HULALA”…” akupun,. Makin besar rasanya…”
Senang luar biasa klo Murabbinya dah mulai menutup, kemudian mengeruti klo masih ada yang semangat bertanya…”
Kenangan saat jalan kaki dari Jati ke By Pass jam 11 malam karena tak ada lagi angkot yang lewat, naek ojek mikir 1000 kali karena duit di kantong gak cukup…karena tahun pertama kuliah saya tinggal di By pass di wisma Alkamil dengan kawan-kawan dari Nurul ‘Ilmi, terus LQnya di Jati ( tempatnya rahasia..he he he)….
Terimaksih Buat Murabbiku yang sudah sabar membimbing kami, buat ustad Farhan …maaf kan kami ya ustad….^_^
Buat kawan-kawan di lingkaran kecil kita dulu yang sangat menyenangkan ..Yuliman, Fauzi,Isol,Zen, Jundi,Ali Rohom, Rafi,Munir,Abror,Rahmat….sangat merindukan kalian semua…semoga masih tetap bersemangat…..
Masa-masa itu…hanya tinggal kenangan, namun masih tertulis rapi dalam catatan agendaku….

Wednesday 16 February 2011

DOKTER PTT BRIGADE SIAGA BENCANA RSUD JAYAPURA


PENGUMUMAN
PENERIMAAN DOKTER PEGAWAI TIDAK TETAP
SEBAGAI BRIGADE SIAGA BENCANA
UNTUK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
PERIODE APRIL 2011


a. Persyaratan umum :

a) Warga Negara Republik Indonesia
b) Dokter umum Laki-laki/Perempuan
c) Tidak terikat masa bakti/kontrak kerja baik dengan Instansi Pemerintah maupun swasta.


b. Persyaratan khusus :

a) Tidak berstatus sebagai peserta PPDS/tidak terikat kontrak dengan Instansi Pemerintah maupun swasta
b) Bersedia ditugaskan sebagai Brigade Siaga Bencana selama 1 tahun berturut-turut (tidak pindah dari lokasi penugasan)
c) Siap ditugaskan ke lokasi bencana dan situasi khusus lainnya yang memerlukan tenaga dokter.


c. Kelengkapan berkas :

1. Surat lamaran ditulis diatas kertas bermaterai Rp. 6.000,-
2. Foto copy STR dari Konsil Kedokteran Indonesia
3. Pas foto ukuran 3 X 4 sebanyak 2 lembar
4. Foto copy ijazah yang dilegalisir asli
5. Surat pernyataan:

- Tidak sedang berstatus sebagai peserta PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) dan tidak terikat kontrak dengan Instansi Pemerintah maupun swasta
- Bersedia ditugaskan sebagai Brigade Siaga Bencana selama 1(satu) tahun berturut-turut (tidak pindah dari lokasi penugasan).
- Siap ditugaskan ke lokasi bencana dan situasi khusus lainnya yang memerlukan tenaga dokter.
6. Sertifikat pelatihan PPGD/ATLS/ACLS bagi yang pernah mengikuti pelatihan.
7. Bagi yang pernah mengikuti tugas khusus kemanusiaan / Tim Kesehatan Gabungan agar melampirkan foto copy dokumen dimaksud.
8. Persyaratan khusus :

Surat Keterangan Sehat dari Rumah Sakit Pemerintah yang meliputi :
a. Pemeriksaan Radiologi : Foto Toraks
b. Pemeriksaan Laboratorium : Sysmex, SGOT, SGPT, Kreatinin, Glukosa puasa dan
Urine rutin
d. Tempat pendaftaran di : RSUD Jayapura
Tanggal pendaftaran : 14 Februari s/d 03 Maret 2011
Seleksi ujian : 9 Maret 2011
Psikotest dan Wawancara : 10 s/d 12 Maret 2011
Pengumuman kelulusan : 19 Maret 2011
e. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia Rumah Sakit sbb :
- RSU Daerah Jayapura : Bagian SDM Hp. 081344115525
Bagian Perencanaan Hp. 0811481776



Jakarta, 11 Februari 2011
Kepala Biro Kepegawaian
ttd


dr. H. Abdul Rival, M.Kes
NIP. 19520312 198103 1 004

Penerimaan Dokter PTT April 2011

PENGUMUMAN
Nomor : Kp.01.02.1.2.0551
Sehubungan dengan rencana penerimaan dokter/dokter gigi PTT periode April 2011, dengan ini disampaikan :

1. Rencana jadwal pengangkatan dokter/dokter gigi PTT periode April 2011.


1.Pengumuman Penerimaan PTT di Website 14 Februari 2011
2.Regristrasi on-line di website 9 Maret - 14 Maret 2011
3.Penerimaan berkas pendaftaran melalui PO BOX 9 Maret - 21 Maret 2011
4.Pengumuman kelulusan 24 Maret 2011
5.Konfirmasi keberangkatan secara Online24 - 28 Maret 2011
6.Lapor ke Dinkes Provinsi Lulusan 28 - 30 Maret 2011
7.Pengarahan di Dinkes Lulusan dan pembayaran SPPD 01 April 2011
8.Berangkat serentak ke Provinsi tujuan 4 April 2011
9.Berangkat serentak ke Kabupaten tujuan 05 - 06 April 2011

2. Alokasi kebutuhan periode April 2011 akan ditayangkan melalui website www.ropeg-depkes.or.id pada tanggal 09 Maret 2011.
3. Prosedur pendaftaran dan kelengkapan berkas :
a. Pendaftaran secara on-line melalui website www.ropeg-depkes.or.id
b. Berkas dikirim ke PO BOX 1003 JKTM 12700 terdiri dari :
 Print out hasil registrasi on-line.
 Asli Surat Keterangan Sehat terbaru dari dokter Pemerintah (Puskesmas/RSUD/RSUP/RS TNI-POLRI).
 Fotocopy Ijazah Profesi dokter yang telah dilegalisir asli.
 Fotocopy STR yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (BUKAN LEGALISIR ASLI / bukan tanda terima pengurusan STR).
 Surat Pernyataan (download dari www.ropeg-depkes.or.id) terdiri dari :
1. Tidak terikat kontrak dengan instansi lain
2. Bersedia bertugas untuk waktu yang telah ditentukan
3. Tidak mengambil cuti selama penugasan
4. Saat ini dalam keadaan sehat dan tidak hamil
(dibuat 2 (dua) lembar, 1 (satu) lembar bermaterai dan 1 (satu) lembar copy)
 Fotocopy KTP/domisili yang disyahkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang (legalisir asli RT/RW/Lurah/Camat).
 Fotocopy SMB bagi yang pernah melaksanakan PTT.
 Fotocopy surat nikah (bagi suami/istri yang sama-sama mendaftar).
 Melampirkan riwayat pekerjaan bagi dr/drg yang lulus FK/FKG sebelum April 2008 (Download dari www.ropeg-depkes.or.id).
 Berkas dimasukkan dalam :
Map warna biru = untuk dokter umum
Map warna merah = untuk dokter gigi
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Jakarta, 14 Februari 2011
Kepala Biro Kepegawaian
ttd
dr. H. Abdul Rival, M.Kes
NIP. 19520312 198103 1 004

Monday 14 February 2011

Palentin??? ambo ndak ikuik do....


Siang ini, tujuan saya selanjutnya adalah ke Mini market, biasalah usaha untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh, membeli beberapa cemilan buat dinikmati sambil ngetik di depan laptop, kriuk-kriuk sambil FBan. sebelumnya sekitar jam 9 pagi mengurus ini itu ke rumah sakit, beberapa lembar surat keterangan selesai intership, surat pengalam kerja di rumah sakit, dan beberapa titipan kawan-kawan. alhasil baru beberapa yang selesai, sisanya masih ada keragua-raguan, di tanya ke dinkes prov mereka juga kurang mengerti dengan pengisian blankonya, katanya sekalian aja nunggu kunjungan yang dari pusat biar gak salah-salah. okelah klo begitu. ba'da zuhur berangkat ke DPD ada janji dengan kawan, di sana sampe jam 3 karena mata sudah tak bisa berkompromi, akhirnya saya memilih izin untuk balek ke kosan buat tidur siang...nyampe di kos beginilah klo lagi semangat nulis, ada sedikit ide terlintas tak boleh disia-siakan begitu saja, akhirnya saya menulis cerita ini bersama sekotak Buavita dingin dan sebungkus gede kue bawang...^_^

setelah membeli beberapa kebutuhan hidup akhirnya saya ikut antrian di meja kasir buat membayar, andainya sesekali bisa gratis beli disini?kan udah jadi langganan..maunya...he he he..
tiba-tiba saat antrian seorang bapak sekitar umur 45 tahunan datang ke meja kasir, meminta sebatang coklat yang terletak di belakang kasir. saya perhatikan sebentar bapak di sebelah ku ini, tua-tua begini ternyata bapaknya masih doyan sama coklat ya...sama kita pak pikir saya. dengan mengenakan kaos oblong dan celana pendek yang sedikit lusuh serta mengenakan sebuah topi, beberapa bagian jelas terlihat noda karena bapak ini menggunakan kaos warna putih, mungkin bapak ini baru saja pulang kerja dan menyempatkan untuk belanja juga di sini sebelum pulang. karena masih penasaran saya mulai membuka percakapan di meja kasir..

" beli cokelat ya pak"..

" eh..iyo nak...buek anak ambo di rumah" seulas senyum tersungging, nampak beberapa gigi yang sudah ompong. kemudian bapak itu mengeluarkan beberapa duit ribuan dari dalam topinya . mantap juga tempat penyimpanan duit bapak ini pikirku...

" anak nyo suko coklet yo pak.."

" keceknyo kini hari palentin, jadinyo minta buek dibalian cokelat"..masih senyum yang sama

"nak, ndak palentinan do???..." balek bapak tu bertanya..

"he he he...ndak pak, ambo indak ikuik merayakannyo do pak.."

" ambo pai dulu yo nak.."

dalam hati, tau ndak apak tu a yang palentin-palentin tu.....ma ado di Minang yang namonyo hari palentin...

selesai membayar di kasir, saya juga bergegas ke kosan...menikmati beberpa cemilan ini, demi kesehatan....he he he he....

Sunday 13 February 2011

BSMI bersama Masyarakat Simalanggang



Seperti biasa dan tak ada yang istimewa, Hari libur hari kami untuk bergerilya menyusuri desa-desa di Sumatera Barat ntuk melakukan pengobatan gratis, sebuah agenda rutin yang menyentuh langsung lapisan bawah. mengisi kekosongan waktu sedikit berbagi dengan warga yang membutuhkan pengobatan, yang masih sulit untuk menjangkau biaya tarif berobat di rumah sakit, yang masih sulit menjangkau tempat berobat karena jauh, bahkan yang seumur hidup belum pernah berobat dengan dokter kecuali berobat dengan dukun dan paling tinggi berobat kebidan. pengobatan kali ini kami tujukan untuk masyarakat di Koto Tuo Simalanggang, seperti biasa menyusuri jalanan yang tak beraspal, penuh debu karena minggu ini lagi musim kemarau , tapi lebih mendinglah desa ini dibanding dengan desa di Mudik Coran yang tak punya listrik dan Sinyal.

pengobatan kami mulai jam 2 siang dan berakhir jam 6 sore menjelang magrib, kebahagiaan tergambar di raut wajah ibu-ibu tua yang sedang antri untuk pemeriksaan kesehatan, alhamdulillah ntuk baksos kali ini kami melayani sekitar 80 pasien berbeda sedikit dengan jumlah pasien pada baksos minggu yang lalu yaitu 72 pasien di Halaban. sedangkan pasien terbanyak adalah pengidap Hipertensi.

adapun untuk team medis Bulan Sabit Merah Indonesia cab. Padang kali ini saya sendiri, dr. Rio, dr.Adi dan dr. Yani serta Ustd. Wardi Munir dan beberapa ikhwan lainnya....semangat kami tak akan pudar untuk terus melayani masyarakat bawah,menyentuh warga pinggiran yang sering dilupakan . care for life!!!










Friday 11 February 2011

Akhwat Genit, Ke Laut Aje...


Aku belum habis pikir dengan kotak chating di FB ku kok bisa-bisanya akhwat SKSD yang belum ku kenal sama sekali, bahkan sekalipun sudah ku kenal tak selayaknya ia bertanya ini itu tentang pibadi saya, saya tinggal dimana, ngaji dengan siapa, aktivis apa, bahkan bertanya apakah saya sudah sholat jamaah ke Mesjid, bingung mau melayani makhluk ini setiap saat.dan yang semakin membuatku tak habis pikir berani-beraninya dia mengirim SMS ke nomor HPku, ntah dari sapa ia dapatkan no itu. Apakah Aku yang terlalu Paranoid?...aku semakin bingung dengan berbagai pertanyaan yang berseliweran di benakku. Beberapa waktu yang lalu, sudah semakin jelas motifnya apa, seorang junior akhwat mengatakan kalau Makhluk itu mencari calon suami dokter. Astagfirullah, dari niatnya aja sudah gak benar. Mana ada syarat syah nikah harus suami dokter atau istri dokter. Semakin saya tidak lagi merespon apapun baik chating maupun SMS dari Makhluk itu. Terkadang yang membuat saya geli melihat dia memakai kata-kata langit untuk semua misinya, akhy,ukhti,afwan,syukron. Ntah materi apa yang sudah diberikan Murobbiahnya sehingga makhluk ini jadi kayak gini. Semoga bukan Murobbiahnya yang salah kasih materi sehingga melahirkan akhwat2 genit.
Beberapa bulan yang lalu saya juga pernah menulis di blog ini, karena ketidaknyamanan saya akan setiap sms akhwat yang sudah tak mengerti batasan-batasan yang harus di jaga, coba bayangkan ngapain akhwat miss call jam setengah 4 pagi , mau menyuruh saya tahajjud??? Salah orang kali, itu hanya akan mengganggu tidur saya. Memuakkan sekali ketika mendapat SMS akhwat yang menanyakan apakah saya sudah makan atau belum, jelas-jelas salah orang, klo masalah makan mah gak disuruh juga saya tau jadwal makan, bahkan sering saya makan diluar jadwalnya ^_^.
Seringkali kita ragu akan sebuah hal yang kita sama-sama sudah yakini, masalah jodoh, masalah kematian masalah reski semuanya sudah Dia atur untuk kita, so kenapa kita sendiri semakin tidak percaya dengan hal itu, mengapa kita sering kebablasan sehingga membuat kita tak lagi mengindahkan rambu-rambu yang sudah ada. Usaha sih usaha, tapi kita tau jalur yang semestinya kita tempuh, bukan mesti bergerilya dari satu ikhwan ke ikhwan lain lewat facebook dan sms, sebagai ikhwan kami tak akan simpati dengan usaha anda. Malah akan semakin menjatuhkan harga diri anda. Bagaimana mungkin kami bisa menghargai seorang akhwat jika anda sendiri tidak menghargai diri anda.
Miris sekali ketika label yang disandang tidak dijaga dengan baik, jilbab selebar antah barantah, pakaian yang menutup aurat, tapi perilaku tak jauh beda dengan kebanyakan perempuan yang lain.
Saya juga bukanlah makhluk yang sempurna, bukan seorang ikhwan ideal dengan hafalan Qur’an ber juz-juz…yang banyak saya hafal jus mangga,jus tomat,jus terong pirus sampai 30 jus bisa saya hafal ^_^, sering khilaf sama seperti manusia lainnya, bahkan saya sendiri malu ketika label ikhwan disematkan pada saya, ya saya jauh dari criteria itu….jauuuuuuhhhh bangat. Saya hanya berusaha menjaga diri ini, berusaha untuk selalu memperbaiki diri, memperbaiki niat saya di “jalan ini”. Mari kita sama-sama menjaga hati, membesihkan kembali niat kita di jalan dakwah.
"Laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik, perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik (pula)" (QS AnNur; 26)

“Disini, Aku Akan Menunggumu Kawan”


Sore itu, gerimis mulai jatuh satu persatu, awan hitam semakin pekat menutupi langit sore ini, ku percepat langkahku mengimbangi rintik hujan yang semakin menjadi. Ku susuri lorong-lorong gang sempit ini untuk mencarimu kawan, berharap aku menemukanmu sebelum hujan ini semakin deras. Kemana gerangan dirimu . tapi satu tujuanku pohon itu, tempat kita selalu bercerita bersama disela-sela kuliah dan aktivitas kampus yang padat. Aku menerimamu dengan tangan terbuka sebagai seorang sahabat, begitu juga kamu. Perbedaan yang ada kita jadikan untuk saling melengkapi, kekurangan kita adalah kesempatan bagi kelebihan kita untuk saling mengisi. Tak ada masalah selama ini, kecuali mereka yang tak bisa membuka mata hatinya dengan bijak. Apakah engkau peduli???. Kita sudah sampai tahap menerima, bukan memaklumi. Kenapa mesti memikirkan apa kata orang? Diri ini adalah yang terbaik yang kita punya, meski penuh dengan kekurangan. Tapi teman yang ada selama ini bersama kita datang untuk menutup kekurangan itu. Harga persahabatan itu mahal sobat. Apa hanya karena mendengar kata-kata orang lantas kita putus tali persaudaraan yang selama ini telah terjalin?

Kenapa saat ini engkau mempermasalahkan lagi perbedaan ini kawan. Aku tak habis pikir dengan keputusanmu untuk pergi begitu saja.

Akhirnya ku temukan juga, benar dugaanku engkau akan memilih tempat ini untuk menyendiri. Perlahan tanpa menyapa aku duduk disebelahmu.

” Marah kau rik, sama siapa, sama saya?”

Kau masih diam tak bergeming, kau lemparkan pandanganmu ke kejauhan berusaha untuk menghindari kontak mata denganku.

” erik, tak baik begini kami jadi bingung…ayolah ceritakan apa yang terjadi, apakah saya berbuat salah”

Bening disudut matamu menetes perlahan seakan membawa semua gundah yang kau pikul.

” klen tidak salah kri, saya lah yang salah, sayalah yang salah kenapa saya Homo”.

Aku terdiam sejenak berpikir untuk memberikan kata yang tepat saat itu, merinding saya mendengar kata-kata yang baru saja terlontar dari mulutmu, kata-kata itu masih tabu di telingaku, tapi itu bukanlah hak saya untuk menghakimimu.

” trus gara-gara itu kamu tak mau bicara lagi dengan kami?”

” bukan, saya merasa berdosa berteman dengan kalian, di Rumah sakit klen juga akan mereka cap homo klo berkawan dengan saya kri…”

” gila…lantas itu yang membuatmu menjaga jarak dengan kami???”

Engkau terdiam dan ku tafsirkan itu adalah sebuah pengiyaan

” jadi, ….persahabatan ini?….”….. suaraku serak tertahan ahhhhh….

” saya sendiri tak suka dibilang Homo, apa klen mau juga di bilang Homo???” suaramu seperti meninggi melepas semua kekesalan, emosi dan kesedihan yang tak tertahan seperti bercampur. Aku paham apa yang sedang kau rasakan kawan.

” aku hanya menjaga jarak dengan klen kri, saya tak marah…saya akan berdosa berteman dengan klen, bagaimana klen aktivis dakwah di kampus bisa berteman dengan saya”

” dosa???…itu buka urusan saya” jawabku kesal

” jadi urusan siapa, urusan hantu???”. timpalmu

” saya tak peduli, mau homo mau hantu itu urusan kamu, lagian kita nanti ke Sorga atau ke Neraka kita juga sendiri-sendiri”……aku semakin kesal dengan semua alasanmu. Kenapa perbedaan ini selalu menjadi masalah

” tidak kri, saya tak mau gara-gara saya orang lain berprasangka buruk dengan klen, cukup kebaikan klen selama ini untukku kri..”. kau berusaha menepis tanganku di pundakmu

” bisakah kamu untuk tidak mendengarkan ocehan mereka rik?

” apakah klen juga bisa mendengar cemoohan itu???”.

Aku terdiam, aku tak ingin lagi memperpanjang perdebatan ini. Kamu akan selalu menang dan merasa itulah yang terbaik

“sudahlah kri, kita punya jalan masing-masing”. Sambil menepuk pundakku engkau pun berlalu.

Aku masih terduduk di bawah pohon itu, langit sore semakin menghitam…..

” aku akan menunggumu kawan” lirihku seraya mengusap duka dipelupuk mataku

Penaklukan Ikhwan Di Eropa (2)



Setelah kepimpinan Ramadan di IGD berlangsung selama sepuluh tahun, Fazal Yazdani—seorang Pakistan—menggantikannya sebentar. Kemudian naiklah Ghaleb Himmat, seorang Suriah dengan kewarganegaraan Italia, yang mengambil estafet kepengurusan. Selama kepengurusan yang panjang (1973-2002), Himmat bolak-balik antara Italia, Austria, Jerman, Swiss dan Amerika Serikat.

Himmat adalah salah satu pendiri Bank al-Taqwa, yang oleh dijuluki oleh intelijen Italia, "Bank Ikhwan". Himmat dilaporkan sering membantu Youssef Nada, salah seorang dalam bidang keuangan Ikhwan, mengelola Al-Taqwa dan web perusahaan yang berkantor pusat di Swiss, Liechtenstein, dan Bahama. Baik Himmat dan Nada dilaporkan menyalurkan sejumlah besar dana untuk kelompok-kelompok seperti Hamas dan Front Keselamatan Islam Aljazair.

Pada bulan November 2001, Departemen Keuangan AS menyebut Himmat dan Nada sebagai pemodal terorisme. Menurut intelijen Italia, Jaringan Al-Taqwa juga membiayai beberapa pusat-pusat Islam di seluruh Eropa dan juga banyak publikasi Islam, termasuk Risalatul Ikhwan, majalah resmi Ikhwan. Setelah tuduhan itu, Himmat mengundurkan diri dari kursi kepresidenan IGD. Penggantinya adalah Ibrahim el-Zayat, 36 tahun, keturunan Mesir dan pemimpin karismatik banyak organisasi mahasiswa.

Fakta bahwa Ramadhan dan Himmat adalah salah satu anggota yang paling populer dalam waktu setengah abad terakhir memperlihatkan hubungan antara IGD dan Ikhwan. Selain itu, laporan yang dikeluarkan oleh badan-badan intelijen internal dari berbagai negara bagian Jerman secara terbuka menyebut bahwa IGD adalah sebuah cabang dari Ikhwan. Secara khusus, menurut salah satu laporan intelijen, Ikhwan telah mendominasi IGD sejak awal.

Ikhwan diberitakan mensponsori pembangunan Islamic Center di Munich pada tahun 1960. Proyek ini dibantu oleh sumbangan besar dari para penguasa Timur Tengah seperti Raja Fahd dari Arab Saudi yang, menurut artikel Sueddeutsche Zeitung tahun 1967, menyumbangkan 80.000 marks. Kementerian Dalam Negeri Nordrhein-Westfalen menyatakan bahwa Islamic Center Munich telah menjadi salah satu markas Ikhwan di Eropa. Al-Islam, sebuah majalah, juga menurut sebuah dokumen intelijen Italia dibiayai oleh Bank al-Taqwa. Menurut menteri dalam negeri Baden-Württemberg, Al-Islam menunjukkan secara eksplisit bagaimana Ikhwan Jerman menolak konsep negara sekuler. Isi majalah edisi Februari 2002, misalnya, menyatakan:

“… Dalam jangka panjang, umat Islam tidak bisa puas dengan penerimaan keluarga Jerman, perkebunan, dan hukum pengadilan. ... Muslim harus menemukan kesepakatan antara Muslim dan negara Jerman dengan tujuan suatu yurisdiksi yang terpisah bagi Muslim.”

IGD merupakan cabang utama dari Ikhwan Mesir di Jerman. Tetapi IGD juga contoh klasik tentang bagaimana Ikhwan menjadi kekuatan di Eropa. IGD telah tumbuh secara signifikan selama bertahun-tahun, dan sekarang menggabungkan puluhan organisasi Islam di seluruh negeri. Pusat-pusat Islam dari lebih dari tiga puluh kota di Jerman telah bergabung dalam satu payung. Hari ini, kekuatan nyata IGD terletak pada kerjasama dengan sponsor; para pemuda Islam dan organisasi mahasiswa di seluruh Jerman.

Fokus pada organisasi pemuda dicetuskan setelah suksesi Zayat. Zayat memahami pentingnya fokus pada generasi Muslim Jerman berikutnya dan melakukan rekrutmen untuk mendapatkan Muslim muda yang terlibat dalam organisasi Islam. Pihak berwenang Jerman secara terbuka mengatakan bahwa dia adalah anggota Ikhwan. Mereka juga menghubungkannya dengan Majelis Pemuda Muslim Dunia atau World Assemly of Muslim Youth (WAMY), sebuah organisasi non-pemerintah.

WAMY, yang berada di bawah naungan Liga Muslim Sedunia, memiliki tujuan "mempersiapkan para pemuda Muslim dengan keyakinan penuh dalam supremasi sistem Islam." Ini adalah organisasi pemuda Muslim terbesar di dunia dan bisa menghasilkan sumber daya yang bertanggung jawab.

Sementara Ikhwan Mesir memilih Munich sebagai basis operasi di Jerman, Ikhwan Suriah menetapkan berkantor pusat di Aachen, sebuah kota Jerman dekat perbatasan Belanda. Wilayah itu adalah bekas ibukota Carolingian, dengan universitas terkenal, dan kini menjadi rumah bagi penduduk Muslim yang besar termasuk keluarga Suriah terkemuka, Al-Attar. Attar pertama yang pindah ke Aachen adalah Issam, yang melarikan diri dari penganiayaan di negara asalnya pada tahun 1950-an ketika ia menjadi pemimpin Ikhwan Suriah.

Seiring berjalannya waktu, orang Islam dari negara-negara lain menjadikan masjid Bilal Attar di Aachen sebagai basis kegiatan mereka.

Basis Ikhwan di Aachen terus hubungan erat dengan rekan-rekan Mesir mereka. Sebagai contoh, menjodohkan anak-anaknya: anak Issam al-Attar menikahi putri Youssef Nada At-Taqwa. Namun demikian, mereka tetap menjaga jarak. Ikhwan Suriah tidak pernah bergabung dengan IGD. (sa/meforum/ikhwanweb)

Penaklukan Ikhwan Di Eropa (1)


Sejak didirikan pada tahun 1928, Ikhwan jelas telah mempengaruhi kehidupan politik di Timur Tengah. Moto "Allah adalah tujuan kami, Rasul adalah pemimpin kami, Al Qur'an adalah hukum kami, Jihad adalah cara kami, Syahid di jalan Allah adalah harapan tertinggi kami" begitu sangat populer di kalangan generasi muda Islam.

Sementara selama dua dekade terakhir ide-ide Ikhwan membentuk keyakinan generasi Islam, Ikhwan juga menuai hasil dari represi keras rezim local; mereka rontok sebagian kekuatannya dan mulai kehilangan daya tarik di Timur Tengah. Yang lebih menyedihkan, Ikhwan—secara umum—dianggap remeh oleh generasi muda Islam yang biasanya lebih memilih organisasi yang lebih tegas.

Tetapi Timur Tengah hanya satu bagian dari dunia Muslim, dan Eropa saat ini telah menjadi inkubator bagi pemikiran dan pembangunan politik Islam. Sejak awal 1960-an, anggota dan simpatisan Ikhwan telah pindah ke Eropa dan perlahan tapi pasti, mendirikan sebuah jaringan mesjid, amal, dan organisasi Islam yang luas dan terorganisir dengan baik. Berbeda dengan komunitas Islam yang lebih besar lainnya, tujuan utama Ikhwan mungkin tidak hanya "untuk membantu Muslim menjadi warga negara terbaik," melainkan untuk memperluas hukum Islam di seluruh Eropa dan Amerika Serikat.

Empat puluh tahun sudah Ikhwan menghabiskan waktu di Eropa. Para mahasiswa yang bermigrasi empat puluh tahun yang lalu dari Timur Tengah dan keturunan mereka sekarang memimpin organisasi yang mewakili komunitas Muslim lokal dalam keterlibatan mereka dengan elit politik Eropa. Mereka memimpin jaringan terpusat yang mencakup hampir setiap negara Eropa.

Organisasi-organisasi ini mewakili diri mereka sebagai arus utama, bahkan saat mereka terus merangkul pandangan Ikhwan. Dengan retorika moderat dan berbicara, fasih dalam Bahasa Jerman, Belanda, dan Prancis, mereka mendapatkan pengakuan pemerintah dan media Eropa. Politisi di seluruh spektrum politik buru-buru melibatkan mereka setiap kali sebuah isu yang melibatkan warga Muslim lahir atau, ketika mereka mencari suara dari komunitas Muslim. Percayalah, suara umat Islam saat ini di Eropa cukup signifikan untuk menambah pundi-pundi kursi di parlemen.

Tapi, Eropa juga ternyata melihat Ikhwan bermuka dua. Bagaimana tidak, media Eropa mencatat sementara perwakilan Ikhwan berbicara tentang dialog antaragama dan integrasi di televisi, tetapi di masjid para aktivis Ikhwan tak pernah berhenti memperingatkan akan budaya masyarakat Barat. Sementara Ikhwan secara terbuka mengutuk pembunuhan komuter di Madrid dan anak-anak sekolah di Rusia, mereka terus mengumpulkan uang untuk Hamas, sebagai rasa ukhuwah dan kemanusiaan yang mendalam atas kondisi rakyat Palestina.

Kasus ini terutama terlihat di Jerman, yang merupakan tempat kunci penting di Eropa, bukan hanya karena lokasinya di jantung Eropa, tetapi juga karena Jerman bertindak sebagai tuan rumah untuk gelombang besar pertama imigran Ikhwan. Jerman juga menjadi rumah yang nyaman untuk Ikhwan. Reaksi pemerintah Jerman akan berubah sangat instruktif hanya jika retorika Ikhwan menunjukkan gelaja bahaya, tanpa melihat ruang lingkup kegiatan Ikhwan dalam skala yang lebih luas. Tetapi, sejauh ini tidak ada gejala yang dianggap membahayakan bagi pemerintah Jerman.

Situasi di Jerman sangat strategis. Lebih dari tempat lainnya di Eropa, Ikhwan di Jerman telah menjadi kekuatan yang signifikan dan mendapat penerimaan politik. Organisasi Islam di negara-negara Eropa lainnya sekarang sadar dan tengah mengikuti model yang dipelopori oleh rekan-rekan mereka di Jerman.
Selama periode 1950-an dan 1960-an, ribuan mahasiswa Muslim meninggalkan Timur Tengah untuk belajar di universitas-universitas Jerman, ditarik tidak hanya oleh reputasi teknis lembaga Jerman belaka, tetapi juga oleh keinginan untuk melarikan diri dari rezim-rezim represif. Penguasa rezim Mesir, Gamal Abdel Nasser terutama gencar dalam upaya membasmi oposisi Islam. Awal tahun 1954, beberapa anggota Ikhwan Mesir melarikan diri, menghindari penangkapan atau pembunuhan. Jerman Barat memberikan perlindungan. Motivasi Bonn itu tidak hanya altruistik, tapi juga memotong hubungan diplomatik dengan negara-negara yang diakui Jerman Timur. Ketika Mesir dan Suriah menjalin hubungan diplomatik dengan pemerintah komunis, Bonn memutuskan untuk menyambut pengungsi politik Suriah dan Mesir. Banyak anggota Ikhwan sudah sangat terbiasa dengan Jerman.

Salah satu pelopor pertama Ikhwan di Jerman adalah Sa'id Ramadan, sekretaris pribadi Hassan al-Banna, pendiri Ikhwan. Ramadan, orang Mesir yang memimpin Ikhwan di Palestina pada tahun 1948, pindah ke Jenewa pada tahun 1958 dan menjadi mahasiswa sekolah hukum di Cologne Di Jerman. Ia mendirikan salah satu dari tiga organisasi Muslim utama di Jerman, Islamische Gemeinschaft Deutschland (Masyarakat Islam Jerman,) di mana dia memimpin dari tahun1958 sampai 1968. Beliau juga membentuk Muslim World League

Hani Ramadan, putra Said, saat ini memimpin Islamic Center. Anggota dewan lainnya adalah Tariq Ramadan, yang baru-baru ini menjadi berita utama di Amerika Serikat ketika Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mencabut visa-nya untuk mengajar di Universitas Notre Dame. (sa/meforum/ikhwanweb)