Tuesday 28 June 2011

Mari berbenah kawan.......


Sebentar lagi sore akan menelan siang ini, pekatnya malam akan segera datang. saya masih harus melayani beberapa pasien di IGD ini. dinas 15 hari full 24 jam benar2 sungguh sangat menguras tenaga, tapi demi sesuap nasi dan segenggam berlian..tak apalah ( ^_^ ) bersabar untuk sebuah cita-cita. dinas 24 jam ini juga tak bisa membuat saya leluasa untuk berinteraksi dengan kawan2 ikhwah disini, padahal di tengah padatnya kerja yang menguras beban mental dan tenaga seperti ini, sudah selayaknya sering2 bertemu mereka untuk menambah energi baru. beberapa kegiatan yang ditawarkan pun dengan berat hati saya harus menolak karena sama sekali tak bisa meninggalkan dinas ini. Namun, waktu 15 hari lagi insyaallah saya buat diri ini lebih bermamfaat untuk ummat, beberapa agenda bakti sosial kami angkatkan selama libur dinas 15 hari plus ditambah jalan-jalannya.
seperti sore ini seorang ikhwah datang berkunjung ke IGD untuk acara Sunatan massal Gratis yang diadakan tanggal 29 Juni ini, mumpung libur anak SD biasanya ikhwah akan memanfaatkan momen ini mengadakan khitanan gratis buat anak SD, seperti kawan2 di Muara Bungo ini yang akan mengangkatkan Khitanan Massal buat 60 anak kurang mampu. agenda kami juga di Padang bulan juli banyak diisi dengan khitanan, tanggal 3 juli rencana di kabupaten 50 kota untuk 100 pasien dan Batusangkar 150 pasien, tanggal 4 juli di payakumbuh 50 pasien, tanggal 5 juli di Padang Panjang untk 50 pasien, kemudian tanggal 9-10 juli di pariaman untuk 100 pasien ( memang kegiatan-kegiatan seperti ini sangat minim dengan sorotan media, kecuali klo ada ikhwah yang berbuat salah baru media heboh memberitakannya bisa-bisa hampir seminggu menghiasi layar kaca) miris sekali denga kondisi bangsa ini, ditengah sebagian orang yang dengan ikhlas berjuang memperbaiki kondisi negeri ini, namun kawan2 dari media tidak terlalu mendukung, seakan pobia yang berlebihan, namun apapun yang terjadi kita harus tetap bekerja, di beritakan atau tidak setiap kegiatan kita kita harus ikhlas untuk membangun bangsa ini.
setelah saya selesai melayani pasien di IGD, kami langsng membuka pembicaraan tentang acara khitanan ini. terlihat sekali lelah di wajah beliau...
"gimana acara besok akh.."
" akh , seandainya boleh berkeluh kesah, ingin rasanya untuk mengeluh...capek bangat akh...ikhwah banyak disini namun hanya segelintir orang yang mau benar-benar bekerja"
sekitar setengah jam cerita-cerita dengan beliau tentang kendala untuk acara besok.... salut dengan semangat beliau kesana kemari sibuk mengurus persiapan acara. bayangkan jika ada beberapa orang yang memiliki rasa tanggungjawab seperti ikhwah tadi, maka beban dakwah ini tak akan terasa berat dipundak seorang ikhwah, maka mungkin tak akan pernah kita dengar lagi ada saudara kita yang terpaksa memilih mundur karena kebanyakan amanah. mulialah mereka yang memiliki rasa keihlasan dan pengorbanan yang besar untuk dakwah ini.
selamat bekerja saudara-saudaraku, bukan saatnya kita lagi hanya sebagai penonton diluar lapangan, jadilah aktor dalam dakwah ini.
alasan apa lagi yang membuat kita malas, disaat saudara-saudara kita yang minim fasilitas di papua sana menjejaki setiap jengkal tanah papua untuk mengenalkan indahnya islam, di saat diberbagai pelosok negeri ini mereka dengan penuh semangat mengagungkan dakwah....
kembali kita perbaharui niat dan semangat kita...mari berbenah
harapan itu masih ada

Sunday 19 June 2011

Kultwit # Bersyukur


‎1.Kita mestinya lbh bnyak brsyukur, sampai detik ini nikmat yg diberikanNYA untk kita sangat banyak

2.trkadang dlm kondisi sempurna malah kita banyak yg lalai dari nikmatNYA

‎3.saat diberi penyakit, kita mengingatnya sekejap kemudian lupa lagi setelah penykit dicabutNYA.

4. yg paling ironis bahkan banyak yg sdh dalm kondisi dekat dengan sakaratul maut, tetap enggan mlaksanakan kewajibanNYA sbagai hamba.
5., maka kondisi apalagi lagi yg bisa mbuat kita trsadar.

‎6. dari begitu bnyak pasien rawatan hanya sedikit yg masih melaksanakn kewajiban dlm kondisi sakit, padahal kita sdh diberi kemudahan

7.tdk bisa brdiri,duduk, tdk bisa juga, brbaring, atau hny skdar mningatNYA sdh cukup.

‎8.tak ada alasan sakit mbuat kita untuk tdk mnjalankan kewajiban sebagai hambaNYA, apalagi kita yg msh dlm kondisi sehat.

‎9.btpa byk sdh brtmu dg pasien yg mghadpi sakratl maut, mnghadpNYA dlm kondisi yg brbagai macam,
10.tak sdikit di ujung ajalnya bkn nama Tuhan yg disbut, namun kata2 yg tak spantasnya di dengar

‎11.Prsiapknlah dr skarang, krena ajal itu suatu yg pasti. Tua-muda tk jd tolak ukur,krn yg masih bayi pun banyk yg sudah diambilNYA kembali.

12.saat ini adalah milikmu, kemarin sdh berlalu, besok pun belum pasti….gunakanlah sebaik mungkin kesempatan yg diberikanNYA.

Friday 17 June 2011

Bertahan di Dunia Profesi


Terjun di dunia profesi adalah sebuah tantangan baru yang sangat menarik untuk kita cermati bersama, jika kita pandai mengelolanya dengan baik maka dakwah kita akan semakin mudah diterima orang lain dibanding ketika kita mahasiswa yang masih sering dicap anak kemarin sore. akan tetapi dunia profesi juga tidak satu dua orang telah menggugurkan semangat para aktivis dakwah yang tidak bisa menghadapi kondisi yang ada. dunia profesi menghadapkan kita pada realitas yang ada, kita akan berinteraksi dengan berbagai ragam manusia yang bahkan bertolak belakang dengan prinsip kita 180 derajat, berbeda dengan kondisi kampus meski dunia kampus dihadapkan pada berbagai macam corak pemikiran mahasiswa namun disana kita masih banyak saudara -saudara sesama akitivis dakwah yang memiliki ide dan pemikiran yang sama, ingin berkeluh kesah mereka selalu ada, ingin menyejukkan hati dengan tausiah mereka selalu siap untuk kita, sungguh sangat nyaman jika mengingat masa-masa itu. memiliki mereka adalah sebuah nikmat yang luar biasa terutama lebih terasa setelah sekarang ini, setelah dipisahkan jarak dan waktu, menyendiri dan mencoba bertahan untuk bisa terus berpijak di dalam barisan ini. tak sedikit dari kita yang memilih untuk mundur karena kondisi lingkungan yang memaksa kita untuk menanggalkan segala label kita selama ini, berbaur bersama mereka tanpa bisa berbuat apa-apa, atau memilih diam sebagai penonton dan disibukkan dengan urusan profesi kita masing-masing, disibukan dengan urusan beberapa cita-cita yang belum tercapai. tapi yang luar biasa beberapa dari mereka bisa memilih untuk bertahan di dalam kondisi yang meski serba kekurangan, sendiri, banyak tantangan, banyak masalah, tak ada kawan untuk berbagi cerita, tak ada kawan untuk mendengarkan meski sepatah keluh kesah betapa beratnya medan yang dihadapi.....
membaca berbagai macam pengalaman saudara-saudara kita yang berjuang tanpa kenal lelah menambah kembali semangat ini untuk bisa berbuat lebih, kenapa mereka bisa? kenapa dengan kondisi seperti itu mereka tetap bertahan? kenapa saya yang berada dalam fasilitas yang berkecukupan dan hanya duduk di kamar sambil menunggu pasien tak bisa melakukan apapun? sungguh naif jika anda aktivis dakwah dengan jas putih ini tak mampu berbuat lebih.
seorang ustad bercerita tentang perjalanannya bolak-balik mentawai 2 kali sebulan pasca gempa dan tsunami mentawai alhamdulillah akh, sekarang sudah terbentuk beberapa kelompok liqoat ikhwah dan akhwat di sana. padahal kalau dipikir2 Mentawai yang masih rendah taraf pendidikannya akan sulit menerima dakwah kita, akan tetapi semuanya mungkin jika ada kemampuan kita.
membaca beberapa tulisan ustad Cahyadi takirawan tentang perjalanannya ke Papua ke berbagai pelosok negeri ini, seperti merasakan sendiri bagaimana luar biasanya semangat ikhwah2 disana untuk memulai dan merintis dakwah bahkan mulai dari nol hingga sampai mulai berkembang dengan bermunculanya sekolah2 yang dikelola ikhwah, hingga sampai dakwah ini menyentuh anak pribumi disana....
betapa malunya kita yang serba memiliki fasilitas ini perlahan melempem tak bisa berbuat apa-apa, tak bisa lagi berkontribusi untuk dakwah....betapa malunya kita ketika posisi kita memberikan kesempatan luas untuk perkembangan dakwah malah kita tidak memamfaatkan kesempatan itu.... jangan -jangan kebahagiaan kita saat ini, serba kecukupan kita saat ini sebenarnya kita sedang di uji.......cobaan itu ada yang datangnya dalam bentuk kesusahan, namun tak sedikit cobaan dalam bentuk kelapangan lebih membuat kita sering lalai dalam mengingatNYA.

mari membuat diri lebih bermamfaat untuk dakwah!!!