Sunday 25 September 2011

Penjara Suci.....


PENJARA SUCI begitulah kami menyebutnya Sekolah yang penuh kenangan Islamic Boarding School SD, SMP,SMA Nurul 'Ilmi.
kesabaran guru2 dalam mendidik kami, bukan hanya menjadi seorang pengajar. 4;30 kami sudah dibangunkan untuk Tahajjud kemudian senam , selanjutnya dari jam 5 sampai jam 6 pagi kami sholat subuh Tilawah ,Almatsuratdan mengulang kembali hafalan Qur'an,sebelum berangkat kami sarapan, jam 7 kami harus sudah di kelas belajar ilmu umum, jam 10 kami istirahat ntuk Dhuha sejenak, mulai lagi untuk belajar sampai beberapa menit menjelang kumandang Dzuhur, kami harus selalu sholat berjamaah di Mesjid setiap solat wajib, selesai dzuhur kembali belajar sampai jam 2. kemudian pulang. intirahat sejenak, makan siang, selesai Ashar berjamaah kembali setengah 5 sore ke kelas untuk les dan pelajaran tambahan bahasa arab, sirah,hadist,Al-Qur'an sampai jam 6 sore, kemudian kembali mempersiapkan untuk persipan solat Magrib , kemudian tilawah lagi sampai jam 7 malam, balik sebentar ke asrama untuk makan malam, kemudian Isya berkumandang, selesai berjamaah kami mempersiapkan perlengkapan kembali ke sekolah untuk belajar sampai jam 10 malam, tak boleh ada yg tidak belajar sampai jam 10, tapi menambah jam belajar sampai jam berapapun boleh. sistem DO disekolah ini membuat kami harus mengejar rata2 target nilai, kalau tidak ingin dikeluarkan karena kami disini gratis, tidak ada istilah tinggal kelas. begitu juga halnya dengan guru yang masuk ke sekolah semuanya harus melalui seleksi, kalau siswa tidak suka atau mengajarnya kurang baik maka siswa berhak menolak guru-guru diterima di sekolah itu, sehingga dengan sendirinya guru-gurupun selalu meperbaiki kualitasnya. mencontek adalah sesuatu yang haram, sehingga kami tak ada yang berani untuk melakukan itu. kami didik bagaimana adab-adab bergaul Islam. Motivasi dari guru-guru agar semua tembus masuk ke Perguruan tinggi Negeri dan alhamdulilah 80 sampai 90% kami lulus SPMB setiap tahunnya. Tanpa disadari apa yang mereka tanam tanpa pamrih beberapa tahun yang lalu sekarang sudah mulai melihatkan hasil, alumni sudah banyak yang bekerja baik di Instansi pemerintahan maupun swasta, di kampus-kampus alumni adalah aktivis-aktivis kampus.....luar biasa apabila siswa didik dengan benar.

tapi, sekarang beberapa tahun terakhir ini seakan semuanya berubah 180 derajat, semenjak terjadi permasalahan internal. bahkan lingkaran2 kecil yang membentuk kami dilarang disekolah itu, guru2 yang sekarang bukanlah guru2 yang dulu berjiwa ikhlas mendidik kecuali hanya sekedar mengejar materi semata, alhasil akhlak siswa sangat menurun , prestasi siswa tiap tahun pun menurun, terlihat dari menurunnya angka persentase masuk PTN lewat jalur SPMB.
semoga ke depannya pihak yayasan bisa kembali menarik kebijaknnya yang telah mengeluarkan guru-guru yang dulu mentarbiyah kami dengan baik, semoga pihak yayasan terbuka mata hatinya untuk mengembalikan Penjara Suci kami......karena kami sangat merindukan itu....................

Keluarga Pejabat Nikmati Jamkesmas


Terlihat kegalauan dan beban pikiran yang begitu jelas di wajahnya, pagi ini ia menghadapku dengan keluh kesah yang bahkan mungkin aku pun tak bisa membantu menyelesaikan masalahnya.

A : saya bingung pak, saya tidak tahu mencari duit kemana untuk menebus bapak saya yang sakit ini kalau sudah sembuh nanti. Ntah mencari pinjaman kemana…kadang2 bercampur dengan logat Jawa gaya berbicaranya

Saya : Kenapa gak di bawa ke Rumah sakit Umum daerah aja mbak , di sana kan biayanya lebih murah.Punya Jamkesmas?

A : kami gak punya Jamkesmas pak. Ke RSUD sama aja pak, di sana kami juga nanti akan menjadi pasien umum, tanpa kartu jamkesmas kami akan diperlakukan sama dengan orang yang sepertinya punya duit, mahal, dan pelayananannya kurang bagus, perawatnya jutex…biarlah pak disini, insyaallah saya akan mengusahakan nanti untuk menebus bapak saya jika sudah boleh pulang…..

Saya : !!!!?????????????

Siang ini keluarga pasien yang sedang dirawat di ICU dengan stroke menemui saya

X : Pak, kami minta bapak saya di pindah ke RSUD saja…

Saya : kenapa bu, kan kondisi ibu sudah mulai membaik

X: begini pak, kami memiliki kartu Jamkesmas. Kalau di sinikan pak gak berlaku

Saya : o iyalah bu..kalau begitu, disini juga akan dirawat lama kalau penyakit seperti itu

Kemudian saya menghubungi spesialis Syaraf yang menangani pasien tersebut, tidak lama kemudian bapak tersebut datang. Keluarga pasien menceritakan bahwa pasien mau dirujuk ke RSUD saja karena memiliki Jamkesmas…. Cerita pun berlanjut, pasien ini siapa ibu Tanya spesialis

X : ibu kandung saya pak. Mak Uwonya wakil bupati disini…..

Spesialis : OOOoo…

Saya : ???????????

Mak Uwo wakil bupati berarti kakak dari ibunya wakil bupati donk….kok punya jamkesmas??????

Sambil berlalu Spesialis syaraf berbisik, “nanti di RSUD bakal dapat pelayanan yang baik tu, semuanya obat dan jasa dokter bakal digratiskan. Keluarga pejabat…….”

Ditengah masih banyaknya masyarakat Miskin yang tidak memiliki jaminan kesehatan, ternyata ada beberapa keluarga Pejabat yang menikmati gratisnya kartu Jamkesmas......ironi sebuah Negeriku