Sunday 13 May 2012

Mummy (Wamena)

Sentani, Jayapura

Bandara Sentani, Senin, 16 April 2012
Ini adalah hari ke 6 saya di Jayapura bersama rombongan kawan –kawan dokter PTT Kab.Yahukimo , sebagian besar sudah menuju Kabupaten penempatan masing-masing. Sekarang yang tinggal di Mess Bapelkes adalah kawan2 rombongan yang ke Pegunungan Bintang dan Puncak Jaya. Jadwal keberangkatan pesawat Trigana Air sepertinya akan diundur hingga jam 14.00 WIT  hari ini, diundur beberapa jam dari yang tertulis di tiket pesawat 11;35 WIT.
Dekai, saya sendiri belum tahu kondisi disana apalagi Puskesmas dimana saya diletakkan nanti yaitu di Distrik Langda, tapi kemungkinan besar tidak akan ada listrik , tidak akan ada sinyal ,tapi saya yakin di sana akan ada Harapan untuk yang lebih baik. Saat ditanya kawan satu rombongan apakah menyesal memilih PTT ini, insyallah saya tidak pernah menyesal karena ini adalah pilihan saya, saya sudah mantap memilih disini, dari awal saya sudah tahu bakal ditempatkan di daerah yang sangat terpencil. Ada beberapa kawan dalam rombongan ini yang menyesal telah memilih disini, saya sarankan untuk menikmati saja, setahun itu bukanlah waktu yang lama, berikan yang terbaik untuk masyarakat disana. Mana tau kedatangan kita ini adalah hasil dari Do’a2 masyarakat di sana yang terkabul, bayangkan betapa beruntungnya ketika kitalah yang terpilih dalam Do’a itu.
Sungguh saya sangat bersyukur bisa menginjakkan kaki di tanah Papua, hal yang saya cita-citakan dari dulu, berarti satu lagi cita2 saya terealisasi dan akan saya coret dari beberapa deretan target ke depan. Allah begitu memudahkan jalan bagi saya.
Kehangatan sambutan kawan-kawan ikhwah Jayapura,sangat berkesan sekali dan sangat bahagia bisa mengenal antum semua, terimakasih sudah banyak membantu selama di Jayapura. Di tempat minoritas ini ternyata banyak saudara-saudara saya yang begitu semangat di Jayapura ini , di tanah Papua ini.
Bisa jadi ini adalah terakhir saya dalam setahun ke depan menginjakkan Bandara Sentani, atau bisa jadi tak pernah lagi. Saya ikhlas insyaallah. Niat ini semoga tetap lurus untuk membantu mereka di pedalaman sana. Salam semangat dari saya .
Terakhir terimakasih banyak buat keluarga saya, seorang Ayah yang telah mengikhlaskan saya dalam pengabdian ini, saya yakin memang ini sesuatu yang sangat berat .semoga suatu saat kita bisa berkumpul kembali. Miss u dad and my big Family