Monday 27 September 2010

Kami tak pernah mempersulit Rujukan pasien....


Ntah bagaimana lagi menjelaskan ke pasien ini, tetap bertahan pada pendapatnya. Emosinya semakin menjadi padahal sudah semampunya kami menjelaskan. Dokter di sebelah saya sudah tak mampu lagi untuk menghadapi tingkah pasien ini. Saya juga sudah memilih diam,sesekali ia masih mengulangi kata-katanya….” Berarti orang2 di Puskesmas ini memang mempersulit pasien!!!”…celotehnya dengan nada yg semakin meninggi….akhirnya dokter senior disebelah saya memutuskan untuk memanggil kepala puskesmas.
“ ibu…kami bukan tidak mau mengasih rujukan askes, Cuma kita harus sesuai prosedur. Disini kan kita punya 2 spesialis paru dan sekarang ibu mintanya dirujuk ke rumah sakit swasta di tempat lain. Nanti kalau kami ngasih rujukan kami yang disalahkan Askes.”
“ kenapa nggak bisa, ditempat lain bisa kok, kata dokter yang di rumah sakit itu juga bisa langsung rujukan dari puskesmas….”
“ klu ibu memang tetap mau berobat ke sana, minta aja langsung ke Askesnya, nanti orang askes akan buat surat ke sana.”
“ iya kata dokter disana bisa kok langsung rujukan dari puskesmas…orang disini memang mempersulit Askes pasien.” ,
Masih itu juga yang diulang pasiennya….
Beberapa kali dijelaskan pun tetap aja pasiennya tak mengerti dan semakin emosi…
Terkadang kita butuh kesabaran yang besar mengahadapi pasien, seringkali pasien tak mengerti posisi kita sebagai petugas kesehatan. Apa untungnya buat kami sebagai dokter mempersulitnya untuk mendapatkan rujukan. Malah klu seandainya askes mau menanggung biaya berobat semua pasien mau kami merujuknya.. nggak susah susah amat buat rujukan, bikin diagnosis, bikin tanda tangan kasih cap stempel puskesmas..tak perlu kami meresep….ini juga pasien Cuma pasien TB paru padahal di puskesmas sendiri obatnya gratis dari pemerintah, berobat ke swasta juga belum tentu 100% biayanya bisa diklaim ke Askes. Klu memang pasien tak mau berobat dipuskesmas dengan alasan apapun gengsi atau tidak mau diobati kami yang hanya dokter umum, di Payakumbuh sendirikan ada 2 orang spesialis paru..berobat ke spesialis juga obat yang dikasih sama aja makan obat rutin 6 bulan. Masalah pelayanan, rasanya puskesmas ini petugas juga memperlakukan pasien dengan ramah bahkan saat pasien tadi sudah beberapa kali marah sambil mengatakan kami mempersulitnya, kami masih dengan senyum melayaninya. Meski secara manusiawi hati kita juga sakit dibilang seperti itu.
Tak lama setelah pasiennya pulang dari rumah sakit, ia langsung mengadu ke kantor Askes mengatakan klu kami di puskesmas mempersulitnya memberikan rujukan. Kepala puskesmas langsung di telpon oleh kepala askes payakumbuh. Setelah dijelaskan penyakit pasien TB paru, orang askes juga tidak berani memberikan rujukan. Karena pasien seperti itu bukan criteria untuk dirujuk…
Kami dari tenaga kesehatan tak pernah mempersulit pasien, Cuma karena pasien kebanyakan tak mengerti dengan prosedur maka petugas kesehatan lebih sering disalahkan…jujur kami tak dapat keuntngan apapun dengan mempersulit pasien….apalagi saya, ada tidak pasien, dirujuk tidaknya pasien tidak akan menambah dan memngurangi gaji saya…bahkan klu seandainya setiap pasien yang datang berobat kami rujuk kerja kami juga akan berkurang…so tak ada alasan kami untuk memprsulit pasien…

No comments:

Post a Comment