Wednesday, 29 May 2013

MEREKA TIDAK TAHU

Hentakan buat kader-kader tarbiyah hari ini cukup menyita perhatian kita, dari hari ke hari tak bosannya media mainstrem membuat berita sesukanya. kita ambil aja baiknya, selama ini mungkin banyak yang belum mengenal kita minimal jadi tahu kalau kita ada dengan pemberitaan dari media. ingat saat WTC diserang dan Muslim jadi tertuduh dengan dalih teroris, perlakuan diskriminatif terhadap Muslim Amerika menjadikan sebagian orang bertanya-tanya apa itu Islam, bagaimana ajarannya sehingga dengan begitu tega membunuh orang lain yang tak bersalah. ternyata setelah mereka belajar Islam ajaran seperti itu tidak mereka temui, akhirnya mereka memilih Islam untuk menjadi agama barunya. begitu juga harapan kita dengan pemberitaan hari ini tentang PKS, orang jadi mencari tahu bagaimana sebenarnya PKS mendidik kadernya, apakah kita diajarkan hal-hal yang tidak baik seperti sangkaan media selama ini.dan orang juga akan bisa menilai ketika berinteraksi langsung dengan kader PKS, ketika akhirnya masyarakat bisa menyimpulkan " ah si A kader PKS itu tidak seperti itu kok". ya tinggal pembuktian kita saja di lapangan.
Pemberitaan ini juga diharapkan bisa membangunkan kader dari tidur panjangnya, tanpa kita pungkiri banyak dari kita yang sudah merasa nyaman dengan kondisi kita sekarang, tidak mau bergerak lagi, bahkan banyak dari kita yang sudah malas ikut tarbiyah, pembinaan yang melempem, sehingga orang awampun sulit membedakan mana kader tarbiyah dan mana yang tidak, ya sama saja.
" Saya sudah sulit membedakan mana adek2 yang tarbiyah mana mahasiswa yang tidak, tingkah lakunya sama saja" celoteh seorang dosen FK ketika saya berkunjung ke kampus. ya wajar saja kalau orang lain banyak yang tidak simpati dengan kita.
kita tidak bisa menyalahkan siapapun, kita jangan menyalahkan media yang hari ini menganggap kita sebagai ancaman, tapi baiknya kita lebih fokus untuk perbaikan diri.
Sebenarnya yang membuat kita hari ini dihukumi media dan banyak dari komentar yang mencaci adalah karena faktor ketidaktahuan mereka akan gerakan dakwah kita dan juga bisa jadi memang karena ketakutan dan kebencian akibat dari perbedaan ideologi yang diusung. seperti contohnya ketika KPK melihat aset tarbiyah yang begitu banyak mereka menganga " wah ini hasil korupsi ini", padahal mereka tidak tahu bagaimana kita mengumpulkan rupiah kedalam kotak-kotak dan kaleng infak setiap pekanannya. kita sisakan dari uang belanja untuk menghidupi dakwah ini. seperti yang dituturkan Pak Mahfudz siddik pergroup Liqo/halaqoh kita bisa mengumpulkan 50-100rb tiap pekan bahkan lebih dan perlu kita ketahui group liqo itu sudah lebih dari 200 ribuan di Negeri ini, ya hitung sendiri deh berapa totalnya, itu hanya infak dari group liqo pekanan, kelompok halaqoh saya sendiri tiap minggu bisa terkumpul kadang lebih dari 300ribu. belum lagi infaq dari ustadz-ustadz kita yang tentunya lebih banyak, ditambah lagi kadang sumbangan kader berupa rumah ,tanah, kenderaan yang begitu saja merelakannya untuk dakwah ini. kita lihat saja saat acara munasarah Palestina,ketika sesi pengumpulan infaq dalam hitungan menit bukan hal yang sulit untuk mengumpulkan sumbangan Milyaran dari kader, jangan heran ketika ada ummahat/ibu-ibu yang rela melepaskan antingnya saat itu juga demi membantu saudara di Palestina. ya seperti itulah kita diajarkan di dalam jamaah ini untuk peduli dengan sekitar kita, untuk lebih peka dengan penderitaan saudara-saudara kita.
itu hanya contoh kecil kebaikan yang saya rasakan dari jamaah ini, ketika jiwa sosial kita diasah, ketika kita lebih ditekankan untuk memberi daripada menerima. berkontribusi dari pada jadi penonton, bekerja daripada jadi pengkritik.
hari ini kita dibangunkan oleh media, ya cukup sudah tidur panjangmu kawan, jangan tidur lagi.terima kritik dari mereka yang suka mengkritik jadikan untuk kemajuan kita, perbaiki diri yang masih banyak kurangnya, tunjukkan bahwa apa yang dituduhkan mereka itu tidak benar tentang dirimu.
kebenaran akan menemukan jalannya sendiri meski semua orang mengingkarinta, toh Allah adalah hakim yang sebaik-baiknya.


No comments:

Post a Comment