Monday 27 December 2010

Mari Bersama Melayani Ummat


liburan tiga hari ini, membayangkannya saja sudah sangat menyenangkan. liburan Natal ditambah libur bersama HARPITNAS. sama mungkin dengan orang lain yang berencana liburan ini mau kemana, kami juga sebagai manusia biasa memiliki rencana-rencana kemana liburan ini. tapi, rencana mungkin sedikit beda, orang lain berencana pulang kampung atau jalan-jalan, sedangkan kami berencana Baksos pengobatan gratis plus jalan-jalan plus kuliner ( he he he). seperti kata pepatah sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Setelah sehari sebelumnya tiem medis yang di komandoi dr.bubuy mengadakan baksos di Ulak Karang, kali ini rencana kami akan baksos di Lubuk Basung dan Kabupaten 50 Kota.seperti biasa kami berangkat dengan mobul Ambulance BSMI yang penuh sejarah itu, meski duduk melantai di bawah relawan tetap semangat. kali ini kami berangkat 13 orang diantaranya dr. Taufik sebagai komandan lapangan, dr. uum, dr.Nana, saya sendiri, Dian Eka Putri,S.Ked, Karisna Agustin,S.ked, Sri Mardiati,S.Ked, Akhnal,S.Ked, Syaiful,S.Ked, Doni Fajri,seprianto, Diaz p Ayura dan Doni Herianto sekaligus sebagai Supir Ambulance ditambah lagi relawan yang sudah menunggu di tempat dr. Rita dan kawan-kawan. bayangkan 13 orang di dalam Ambulance, tapi meski sempit berdesak-desakkan hati yang perlu tetap lapang.
Baksos yang kami adakan hari Sabtu alhamdulillah sekitar 100 pasien terbantu, sedangkan baksos yang hari Minggu juga sekitar 100 orang pasien.

sedangkan sedikit bercerita tentang jalan-jalannya, karena kami melewati danau Maninjau, ya sekalianlah menikmati keindahan Danau Maninjau, berfoto-foto di Mesjid Bayur yang indah, makan pensi yang bikin bibir tambah tebal 5 senti. kemudian di Payakumbuh jalan-jalan ke rumah adat minangkabau di sungai beringin, makan sate Danguang-Danguang.luar biasa, membantu orang lain plus jalan-jalan dan kuliner.

terimakasih buat seluruh relawan yang telah berpartisipasi, kita mengisi tahun ini dengan sekitar 30 an lebih baksos, beberapa kali sunatan massal, tanggap darurat Mentawai,pembinaan Bulan Sabit Merah Remaja dan kita tutup tahun ini juga dengan hal-hal yang bermamfaat. semoga tahun depan kita lebih baik lagi.semangat BSMI, tetap terdepan melayani Ummat. care for life!!!

Saturday 18 December 2010

Atlet Iran, Tetap Anggun dalam balutan Jilbab

DI DUNIA OLAH RAGA IZZAH TETAP DI JAGA
I'M PROUD TO BE A MOSLEM










(sumber : facebook ilham fadli)

Monday 13 December 2010

Jawabku Dalam Diam

cemasmu bertanya "kau menjemput kematian???"
ntahlah kenapa engkau terlalu memikirkan itu

jawabku dalam diam....
bukan, ia lah yang akan menjemputku suatu saat nanti
aku hanya menjemput sisa-sisa harapan di sana

ku tahu amalku tidaklah seberapa
pahalaku tidaklah cukup buat bekal
tapi,
setidaknya ia datang saat aku berbuat kebaikan
bukan saat bergumul dalam maksiat


(dalam perjalanan relawan di atas kapal Ambu-ambu ke Mentawai, 28 oktober 2010)

Monday 6 December 2010

BERHENTI, MELANGKAH LAGI



Saat itu masih ku ingat
Saat wajahmu sesenggukan menceritakan semua masalah
Tangismu menceritakan semua kekesalan
Saat itu aku melihat diriku dalam dirimu
Ya , kita pernah memilki masalah yang sama
Ku dengarkan tuturmu, sama seperti aku mendengarkan dirku sendiri yang bertutur

“ saya mau keluar bang, saya merasa tidak pantas disini…”
Ah…kata-kata itu pernah saya ucapkan dulu
Sebuah ungkapan kekecewaan yang mendalam
Saat pendapat kita dianggap sebagai sebuah penentangan
Kritik sebagai pemberontakan
Kita pun adalah seorang yang Futur, ya…. beban mental yang menyakitkan

Saya mulai bercerita kepadamu,saat engkau meminta nasehat
Tak pantas memang,
Ingatkah saat pasukan Muslimin bertemu dengan musuh di Mu’tah perbatasan dengan Syam
Melihat makin banyaknya sahabat yang gugur
Panglima perang yang di pegang Khalid bin Walid akhirnya memilih mudur ke Madinah
“wahai kalian yang lari dari perang, kalian lari dari jalan Allah” teriak kaum muslimin di Madinah
Bukan keharuan yang menyambut mereka,tapi cacian yang luar biasa
Apa mereka keluar dari Islam?
Tidak kawan,mereka mundur untuk menyerang kembali
mereka berhenti untuk melangkah lagi

di sini,
di jalan ini kita tak mengharapkan penghargaan
meski sisi manusiawi kita selalu ingin dihargai

masih ingat, disaat bincang-bincang kita saling berbagi
bekerjalah meski tak ada yang melihat
kita sudah sepakat dengan itu kawan
berhentilah sejenak ,tapi jangan untuk selamanya

(for my brother)

Keinginanku Nanti.....


menjadi dokter adalah cita-cita saya dulu sewaktu SMP, kemudian masuk SMA saya memutuskan untuk mengubahnya menjadi seorang ahli nuklir, ya Teknik Nuklir ITB adalah sasaran saya. sangat menarik menurut saya menjadi seorang ahli nuklir, dan kebetulan juga saya sangat menyukai Fisika, kimia dan Matematika. di saat sebagian kawan-kawan sekelas berwajah lesu saat pelajaran Fisika, saya mungkin adalah orang yang paling semangat. kebalik dengan klu belajar biologi, benci juga sih nggak, tapi kecintaan saya kepada biologi tak sebesar kecintaan saya terhadap Fisika,Kimia dan Matematika. ntah kenapa kelas 3 SMA menjelang SPMB, kembali saya putar keinginan saya untuk memilih Dokter dengan konsekuensi kesenangan saya akan itung-itungan harus lenyap dan berubah dengan hafalan-hafalan buku setebal antah barantah....sampai sekarang saya masih bingung kenapa dulu saya bisa berubah pilihan dan mengambil dokter di lembar SPMB saya.

itu mungkin sedikit kenangan masa lalu saat ditanya kemana saya nantinya, apa cita-cita saya, mau jadi apa saya. sekarang di saat kawan2 mulai ada yang ikut CPNS bahkan sudah ada yang diterima menjadi Dosen saya belum memilih keduanya. sering kali orang lain bertanya, ikut CPNS? Kok gak ikut CPNS? kok gak ikut ujian Dosen bang?. menurut saya kita punya pilihan masing-masing, untuk saat ini saya pribadi tak tertarik untuk jadi PNS, bisa jadi suatu saat saya memilih untuk ikut, tapi bukan saat ini. bisa jadi saat ini saya tak tertarik sama sekali buat mengajar dan jadi dosen, tapi bisa jadi suatu saat saya sudah berdiri di depan mahasiswa saya dan mengajar. untuk sekarang rencana dikepala saya berseliweran selesai ini mau ke sini, trus ke sini, trus setahun lagi disini, trus ambil ini, trus begini...ha ha ha (yg jelas ada satu yang gak boleh lupa...mau tau??? ada aja..ha ha ha)....

trus melihat senior-senior saya yang sudah banyak di terima jadi PPDS alias Residen, semangat saya juga semakin membara untuk mengikuti jejak mereka. padahal dulu ada sebagian yang masih bareng koasnya ama mereka, ada yang sama-sama sibuk di aktivitas kampus.cerita-cerita sedikit mengenai keinginan mau ngambil apa nanti klo ada kesempatan buat PPDS, dulu sewaktu koas saya senang banget liat residen di Obgyn, ntahlah ya saya jadi berminat mau jadi SpOG, iya kuat bangat keinginnan buat jadi ahli kandungan. sebagaian kawan2 mendukung ,tapi sebagian besar menolak..alasannya kok Ikhwan ngambil Obgyn???...tapi menurut saya tak ada yang salah di sana, selagi niat kita bagus gak ada masalah ( sorry beda pendapat..itu hal yg wajar ^_^).akhirnya keluar dari Obgyn dapat A. disiklus2 terakhir dunia perkoasan keinginan mau jadi spesialis kandungan masih bertengger di posisi pertama, sampai akhirnya masuk kulit dan kelamin posisi itupun di gantikan SpKK, senang sekali di Kulit dan Kelamin...ya saya mau jadi SpKK itu tekad saya...sampai selesai koas jadi dokter saya masih suka baca2 buku kulit dan kelamin, buku merah pavorit saya. jangan bilang sama siapa-siapa dikulit juga saya dapat A.....ha ha aha....
tapi ntah kenapa belakangan ini posisi teratas jadi SpKK sudah mulai bergeser, saya mulai jatuh hati dengan neurologi alias Syaraf....saya juga bingung kenapa saya mulai tertarik buat ngambil spesialis syaraf padahal dulu saya berputar-putar di neuro , hampir-hampir saya Tawaf di sana ngulang terus, tapi syukurlah akhirnya mereka juga kasihan melihat saya dan meluluskan saya di putaran yang ke 3....wow...kereeeen...trauma saya ^_^.

klo di urutkan sekarang apa yang mau saya ambil
-Neurologi
-Kulit dan Kelamin
-Obgyn
-selain Bedah.....^_^

apapun itu semoga diberikan yang terbaik....amin.jangan berhenti untuk sebuah cita-cita!!!

Saturday 4 December 2010

ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING PKS50 KOTA

AMT PKS 50 KOTA MINGGU 5 DESEMBER 2010 DIIKUTI SELRUH KADER PKS 50 KOTA

















MUJAHID MUDA GENERASI PEWARIS NEGERI
















GAMES MENARIK DI ACARA ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING PKS 50 KOTA

BULAN SABIT MERAH REMAJA SMP IT INSAN CENDIKIA








Thursday 2 December 2010

Pernah Ada Masa-Masa


pernah ada masa-masa dalam cinta kita
kita lekat bagai api dan kayu
bersama menyala, saling menghangatkan rasanya
hingga terlambat untuk menginsyafi bahwa
tak tersisa dari diri-diri selain debu dan abu

pernah ada waktu-waktu dalam ukhuwah ini
kita terlalu akrab bagai awan dan hujan
merasa menghias langit, menyuburkan bumi,
dan melukis pelangi
namun tak sadar, hakikatnya kita saling meniadai

di satu titik lalu sejenak kita berhenti, menyadari
mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan di atas iman
bahkan saling nasehatpun tak lain bagai dua lilin
saling mencahayai, tapi masing-masing habis dimakan api

kubaca cendikiawan dinasti ming, feng meng long
menuliskan sebaitnya dalam ‘yushi mingyan’;
“bungapun layu jika berlebih diberi rawatan
willow tumbuh subur meski diabaikan”

maka kitapun menjaga jarak dan mengikuti nasihat ‘ali
“berkunjunglah hanya sekali-sekali, dengan itu cinta bersemi”

padahal saat itu, kau sedang dalam kesulitan
seperti katamu, kau sedang perlu bimbingan
maka seolah aku telah membiarkan
orang bisu yang merasakan kepahitan
menderita sendiri, getir dalam sunyi
-ataukah memang sejak dulu begitulah aku?-

dan sekarang aku merasa bersalah lagi
seolah hadirku kini cuma untuk menegur
hanya mengajukan keberatan, bahkan menyalahkan
bukan lagi penguatan, bukan lagi uluran tangan
-kurasa uluran tanganku yang dulupun membuat kita
hanya berputar-putar di kubangan yang kau gali itu-

kini aku hanya menangis rindu membaca kisah ini;
satu hari abu bakr, lelaki tinggi kurus itu menjinjing kainnya
terlunjak jalannya, tertampak lututnya, gemetar tubuhnya
“sahabat kalian ini”, kata Sang Nabi pada majelisnya, “sedang kesal
maka berilah salam padanya dan hiburlah hatinya..”

“antara aku dan putera al khaththab”, lirih abu bakr
dia genggam tangan nabi, dia tatap mata beliau dalam-dalam
“ada kesalahfahaman. lalu dia marah dan menutup pintu rumah.
kuketuk pintunya, kuucapkan salam berulangkali untuk memohon maafnya,
tapi dia tak membukanya, tak menjawabku, dan tak juga memaafkan.”

tepat ketika abu bakr selesai berkisah, ‘umar datang dengan resah
“sungguh aku diutus pada kalian”, Sang Nabi bersabda
“lalu kalian berkata ‘engkau dusta!’, wajah beliau memerah
“hanya abu bakr seorang yang langsung mengiya, ‘engkau benar!’
lalu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya.
masihkah kalian tidak takut pada Allah untuk menyakiti sahabatku?”

‘umar berlinang, beristighfar dan berjalan simpuh mendekat
tapi tangis abu bakr lebih keras, air matanya bagai kaca jendela lepas
katanya, “tidak ya Rasulallah.. tidak.. ini bukan salahnya..
demi Allah akulah memang yang keterlaluan..”
lalu diapun memeluk ‘umar, menenangkan bahu yang terguncang

ya Allah jika kelak mereka berpelukan lagi di sisiMu
mohon sisakan bagian rengkuhannya untuk kami
pada pundak, pada lengan, pada nafas-nafas ini..

salim a. fillah –www.fillah.co.cc-

Wednesday 1 December 2010

Kecewa Adalah Tanda Cinta


“Orang-orang partai politik itu mudah kecewa. Begitu keinginannya tidak terpenuhi, lalu keluar dari partainya dan membuat partai baru”, kata seorang teman kuliah di Lemhannas berapi-api. Aku hanya mengatakan, “Tergantung partainya, dan tergantung orangnya”. Dia terus saja mengomel tentang jeleknya orang-orang parpol, dan jawabanku pun tetap sama.

Ini soal perasaan kecewa. Sesungguhnyalah kecewa muncul karena adanya harapan yang tidak kesampaian. Ada harapan yang ditanam, dan ternyata tidak didapatkan dalam kenyataan. Inilah yang menyebabkan muncul kekecewaan. Jarak yang terbentang antara harapan dengan kenyataan itulah ukuran besarnya kekecewaan. Semakin lebar jarak yang terbentang, semakin besar pula kekecewaan. Oleh karena itu, kecewa itu ada di mana-mana, di lingkungan apa saja, di dunia mana saja, selalu ada kecewa.

Mari kita mulai dari yang paling kecil dan sederhana. Kadang kita kecewa dengan diri kita sendiri. “Mengapa saya tidak begini, mengapa saya tidak begitu”, adalah contoh kekecewaan yang kita alamatkan kepada keputusan kita sendiri yang telah terjadi. Kita menyesal di kemudian hari.

Dalam kehidupan rumah tangga yang isinya hanya dua orang saja, yaitu suami dan isteri, bisa muncul kekecewaan. Suami kecewa kepada isteri, dan isteri kecewa kepada suami. Hidup berdua saja bisa menimbulkan kecewa, apalagi kehidupan organisasi atau negara. Jika di dalam rumah tangga mulai ada anak-anak, kekecewaan bisa bertambah luas. Anak kecewa dengan sikap orang tuanya, dan orang tua kecewa dengan kelakuan anaknya. Satu anak dengan anak lainnya juga bisa saling kecewa mengecewakan.

Satu keluarga bisa kecewa atas perbuatan keluarga lainnya dalam sebuah lingkungan tempat tinggal. Satu desa bisa kecewa dengan desa lainnya dalam satu kecamatan. Indonesia sangat kecewa dengan sikap Amerika yang arogan, kecewa dengan sikap Israel yang merampas hak warga sipil Palestina secara semena-mena. Sebagaimana Amerika kecewa dengan Indonesia karena kurang akomodatif dengan kebijakan Amerika. Israel kecewa dengan Indonesia karena tidak mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Jamaah sebuah masjid bisa kecewa dengan sikap imam masjid, sebagaimana imam masjid bisa kecewa dengan kondisi jamaah. Masyarakat gereja bisa kecewa terhadap pendeta sebagaimana pendeta bisa kecewa terhadap keadaan jemaatnya. Suporter sepak bola sering kecewa terhadap tim yang dibelanya, sebagaimana pemain sepak bola sering kecewa kepada sikap para suporter.

TNI bisa kecewa terhadap kebijakan dan sikap Polri sebagaimana Polri bisa kecewa terhadap TNI. Angkatan Darat bisa kecewa terhadap Angkatan Laut dan Udara, sebagaimana Angkatan Laut bisa kecewa terhadap Angkatan Darat dan Udara, atau Angkatan Udara kecewa terhadap Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Di Angkatan Darat, seorang komandan bisa kecewa terhadap anak buahnya, sebagaimana anak buah bisa kecewa kepada komandannya.

Dalam gerakan dakwah, seorang kader bisa kecewa kepada pemimpin, sebagaimana pemimpin bisa kecewa atas sikap para kader. Seorang kader PKS menyampaikan pesan lewat SMS kepada saya, yang isinya mengatakan sangat kecewa dengan PKS dan akan keluar serta bergabung dengan sebuah gerakan dakwah tertentu, sebut saja gerakan G. Saya menjawab dengan dua kali jawaban. Pertama, bahwa hak masuk dan keluar dari PKS adalah di tangan anda sendiri, tak ada yang boleh memaksa. Kedua, kalau anda keluar dari PKS karena kecewa dan akan bergabung dengan gerakan dakwah G, maka ketahuilah bahwa gerakan G itu juga pernah mengecewakan anggotanya. Ada banyak orang kecewa dari gerakan G dan berpindah ke gerakan yang lainnya. Di setiap gerakan dakwah, selalu ada orang yang kecewa dan meninggalkan gerakan dakwah itu. Selalu.

Sepanjang sejarah kemanusiaan paska masa kenabian, tidak ada satupun organisasi yang tidak pernah mengecewakan anggotanya. Semua organisasi, semua gerakan, semua harakah pernah mengecewakan anggotanya. Selalu ada anggota organisasi atau anggota gerakan yang kecewa dan terluka. Selalu.

Ini bukan soal benar atau salahnya kondisi tersebut. Ini hanya potret sesungguhnya, begitulah kenyataan yang ada. Cobalah sebut satu saja contoh organisasi, ormas, gerakan dakwah, instansi, atau apapun. Pasti ada riwayat pernah ada anggota atau pengurus yang kecewa. Kalau tidak ada yang pernah dikecewakan, berarti organisasi tersebut belum pernah beraktiviktas nyata.

Bahkan organisasi yang dibuat dari kumpulan orang kecewa, pasti pernah mengecewakan anggotanya pula. Misalnya sekelompok orang kecewa dengan kebijakan organisasi A, lalu mereka menyingkir dan berkumpul. Mereka bersepakat, “Kita berkumpul di sini karena dikecewakan para pemimpin kita. Sekarang kita himpun potensi kita, dan kita berjanji untuk tidak saling mengcewakan lagi. Jangan ada yang dikecewakan disini”. Tatkala mereka sudah eksis sebagai organisasi, maka pasti ada yang kecewa di antara mereka.

Mereka tidak tahu, bahwa kecewa itu tanda cinta. Kalau tidak cinta, tidak mungkin kecewa. Karena cinta, maka muncullah berbagai harapan kita. Setelah harapan tertanam, ternyata apa yang kita lihat dan kita alami tidak seperti yang diharapkan. Maka muncullah kecewa.

Mengapa beberapa orang parpol yang kecewa lalu membuat parpol baru lagi ? Karena boleh menurut Undang-undang. Coba kalau Undang-undang membolehkan membuat TNI baru, atau Polri baru, atau Mahkamah Agung baru, atau DPR baru, pasti sudah banyak orang membuat dari dulu. Banyak orang kecewa dengan TNI, banyak orang kecewa dengan Polri, banyak orang kecewa dengan Mahkamah Agung, banyak orang kecewa dengan DPR, banyak orang kecewa dengan Presiden dan Wakil Presiden, banyak orang kecewa dengan Menteri, banyak orang kecewa dengan Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa, Ketua RW atau Ketua RT.

Jadi, kecewa itu ada dimana-mana, karena cinta ada dimana-mana, karena harapan ada dimana-mana. Namun muncul pertanyaan, pantaskah kita tidak berani memiliki harapan karena takut dikecewakan ? Jawabannya jelas, tidak pantas !

Karena harapan itulah yang membuat kita bersemangat, karena harapan itulah yang membuat kita bekerja, karena harapan itulah yang membuat kita selalu berusaha melakukan dan memberikan yang terbaik, bahkan karena harapan itu pula yang membuat kita ada. Jangan takut memiliki harapan masuk surga. Jangan takut memiliki harapan Indonesia yang makmur dan sejahtera. Jangan takut memiliki harapan Indonesia menjadi negara paling adil dan paling maju di seluruh dunia.

So, teruslah memiliki dan memupuk harapan. Teruslah bekerja, teruslah berkarya, hingga akhir usia. Jangan takut kecewa.

Pancoran Barat 30 Nopember 2010
sumber:http://cahyadi-takariawan.web.id/?p=519