Monday, 6 December 2010
BERHENTI, MELANGKAH LAGI
Saat itu masih ku ingat
Saat wajahmu sesenggukan menceritakan semua masalah
Tangismu menceritakan semua kekesalan
Saat itu aku melihat diriku dalam dirimu
Ya , kita pernah memilki masalah yang sama
Ku dengarkan tuturmu, sama seperti aku mendengarkan dirku sendiri yang bertutur
“ saya mau keluar bang, saya merasa tidak pantas disini…”
Ah…kata-kata itu pernah saya ucapkan dulu
Sebuah ungkapan kekecewaan yang mendalam
Saat pendapat kita dianggap sebagai sebuah penentangan
Kritik sebagai pemberontakan
Kita pun adalah seorang yang Futur, ya…. beban mental yang menyakitkan
Saya mulai bercerita kepadamu,saat engkau meminta nasehat
Tak pantas memang,
Ingatkah saat pasukan Muslimin bertemu dengan musuh di Mu’tah perbatasan dengan Syam
Melihat makin banyaknya sahabat yang gugur
Panglima perang yang di pegang Khalid bin Walid akhirnya memilih mudur ke Madinah
“wahai kalian yang lari dari perang, kalian lari dari jalan Allah” teriak kaum muslimin di Madinah
Bukan keharuan yang menyambut mereka,tapi cacian yang luar biasa
Apa mereka keluar dari Islam?
Tidak kawan,mereka mundur untuk menyerang kembali
mereka berhenti untuk melangkah lagi
di sini,
di jalan ini kita tak mengharapkan penghargaan
meski sisi manusiawi kita selalu ingin dihargai
masih ingat, disaat bincang-bincang kita saling berbagi
bekerjalah meski tak ada yang melihat
kita sudah sepakat dengan itu kawan
berhentilah sejenak ,tapi jangan untuk selamanya
(for my brother)
Labels:
jendela hati
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment