Terlihat kegalauan dan beban pikiran yang begitu jelas di wajahnya, pagi ini ia menghadapku dengan keluh kesah yang bahkan mungkin aku pun tak bisa membantu menyelesaikan masalahnya.
A : saya bingung pak, saya tidak tahu mencari duit kemana untuk menebus bapak saya yang sakit ini kalau sudah sembuh nanti. Ntah mencari pinjaman kemana…kadang2 bercampur dengan logat Jawa gaya berbicaranya
Saya : Kenapa gak di bawa ke Rumah sakit Umum daerah aja mbak , di sana kan biayanya lebih murah.Punya Jamkesmas?
A : kami gak punya Jamkesmas pak. Ke RSUD sama aja pak, di sana kami juga nanti akan menjadi pasien umum, tanpa kartu jamkesmas kami akan diperlakukan sama dengan orang yang sepertinya punya duit, mahal, dan pelayananannya kurang bagus, perawatnya jutex…biarlah pak disini, insyaallah saya akan mengusahakan nanti untuk menebus bapak saya jika sudah boleh pulang…..
Saya : !!!!?????????????
Siang ini keluarga pasien yang sedang dirawat di ICU dengan stroke menemui saya
X : Pak, kami minta bapak saya di pindah ke RSUD saja…
Saya : kenapa bu, kan kondisi ibu sudah mulai membaik
X: begini pak, kami memiliki kartu Jamkesmas. Kalau di sinikan pak gak berlaku
Saya : o iyalah bu..kalau begitu, disini juga akan dirawat lama kalau penyakit seperti itu
Kemudian saya menghubungi spesialis Syaraf yang menangani pasien tersebut, tidak lama kemudian bapak tersebut datang. Keluarga pasien menceritakan bahwa pasien mau dirujuk ke RSUD saja karena memiliki Jamkesmas…. Cerita pun berlanjut, pasien ini siapa ibu Tanya spesialis
X : ibu kandung saya pak. Mak Uwonya wakil bupati disini…..
Spesialis : OOOoo…
Saya : ???????????
Mak Uwo wakil bupati berarti kakak dari ibunya wakil bupati donk….kok punya jamkesmas??????
Sambil berlalu Spesialis syaraf berbisik, “nanti di RSUD bakal dapat pelayanan yang baik tu, semuanya obat dan jasa dokter bakal digratiskan. Keluarga pejabat…….”
Ditengah masih banyaknya masyarakat Miskin yang tidak memiliki jaminan kesehatan, ternyata ada beberapa keluarga Pejabat yang menikmati gratisnya kartu Jamkesmas......ironi sebuah Negeriku
No comments:
Post a Comment