Pagi ini saya baru selesai mandi untuk bersiap visite pasien, rutinitas setiap pagi untuk menyapa satu persatu pasien yang sudah menunggu di kamar masing-masing. tersenyum dan menanyakan beberapa hal mengenai kondisi pagi ini, melakukan beberapa pemeriksaan fisik, mengecek pasien yang sudah boleh pulang atau yang masih harus menginap bersama saya di rumah sakit ini.
baru selesaai tukar pakaian tiba-tiba telpon ruangan saya berbunyi....
" pak , ada sarapan di IGD.....".telepon dari ADM di depan...
" iya..sebentar lagi saya ke sana...". pasti ada sesuatu yang menanti di sana, sarapan disini bukanlah buat makan pagi ini, karena pegas dapur biasanya mengantarkan sarapan langsung ke kamar saya.
benar saja, seorang laki-laki terbujur kaku di salah satu bed di IGD di antar beberapa polisi, ntah siapa namanya, berapa umurnya saya tidak tahu, polisi yang mengantarkan juga belumtahu identitasnya....andai bisa bertanya kepadanya saya sudah menanyakannya langsung, namun apa boleh dikata Allah sudah menjemputnya di tempat kecelakaan. kepala hancur dengan seonggok otak yang terbungkus kantong plastik di dekatnya....sungguh kematian yang sangat mengerikan.
pernahkah kita berpikir saat laki-laki ini berangkat dari rumah ia sudah mengetahui kejadian ini, ia sudah tahu menjemput ajalnya dalam kondisi parah seperti ini?dengan wajah dan lang tengkorak yang remuk tertipa truk pembawa semen yang berton-ton beratnya?...andai ia mengetahui ini, mungkin saja ia tak akan jadi berangkat kerja meninggalkan anak istrinya di rumah, ia pasti akan lebih memilih untuk berdiam diri di rumah, atau mungkin ia akan meninggalkan pesan buat saya di IGD menuliskan sebab-sebab kematiannya sehingga saya tak sulit-sulit untuk bertanya ini itu. tapi, siapa yang bisa mengetahui kapan nyawa ini akan berpisah dengan seonggok daging ini. siapa yang mampu meprediksi kematiannya dimana, oleh apa , karena apa, kapan????....semuanya di luar batas kemampuan kita.
namun, yang jadi pertanyaan saya, kenapa seonggok daging yang kita bawa kemana-mana ini bertingkah seolah-olah kita tak akan pernah bertemu dengan yang namanya maut. seolah-olah kita akan seperti inilah selamanya, tenggelam dalam kesenangan duniawi dan dilalaikan dengan nikmat yang semakin dan semakin bertambah yang diberikanNYA kepada kita tanpa berpikir untuk mensyukurinya. terlalu berpikir dangkal untuk masih melakukan kejahatan dan dosa yang menumpuk dari hari ke hari....
Saya sendiri tidak bisa menerka kapan saya akan MenemuiNYA, apakah saya juga akan terbaring disini dalam keadaan yang lebih mengenaskan lagi, apakah kepergian saya akan dirasa orang lain sebagai kehilangan yang mendalam, atau hanya seorang yang sebentar sudah dilupakan begitu saja. yang terpenting adalah saya berharap peremuan saya denganNYA dalam kondisi yang lebih baik, dan amalan yang cukup .
dibeberapa rumah sakit yang saya pernah tugas disana, berinteraksi dengan pasien-pasien yang dalam kondisi sakit mulai dari masih koas sampai sekarang saya bertugas sebagai dokter jaga di rumah sakit ini, bahkan dalam kondisi sakit sekalipun pasien2 masih sangat jauh dariNYA, seakan pasien yang diobati besok akan pulang dalam kondisi sehat, seakan pagi besok terbangun dalam kondisi yang lebih baik. kewajiban yang diberikan kepada kita untuk solat 5 waktu saja tidak bisa kita kerjakan. padahal dalam kondisi sakit kita sudah diberikan kemudahan cara beribadah kepadanya, tidak bisa berdiri, duduk, tidak bisa juga berbaring, tidak sanggup juga meski hanya skedar mengingatnya saja sudah cukup.
pernah beberapa bulan yang lalu saya merawat nenek saya, orang tua dari almarhumah ibu saya , saya merawatnya di rumah karena sesak nafasnya kambuh, tubuhnya lemah sehingga menyebabkan beliau harus di infus dan berbaring di tempat tidur, dalam perawatan saya setiap kali tiba waktu sholat saya perhatikan beliau tidak pernah solat. pelan -pelan saya bertanya kenapa beliau tidak solat...
" saya tidak bisa wudhu"
" biar saya ambilkan air nek, biar saya bantu wudhukan.."
"gak, usah aja....sholatnya saya Qodo aja nanti kalau sudah sehat..."
glekkkk...mengQodo sholat????....terlepas dari soal Qodo mengQodo yang tidak pernah saya dengar ajaran seperti itu, apakah kita bisa pastikan kita masih bisa mengQodonya, mana tau beberapa menit lagi Maut itu datang menjemput....apakah kita yakin masih diberi kesempatan untuk meperbaiki diri......????
maut itu sangat dekat kawan, sangat dekat sekali....bersyukurlah masih diberikan waktu untuk memperbaiki amalan-amalan, kelemahan kita masih ditutupiNYA, nikmatNYA masih IA tambahkan untk kita...namun, jangan sampai karena nikmat itu kita terlalaikan. atau apakah mungkin kebahagiaan yang kita peroleh sekarang adalah sebuah caraNYA untuk menghukum kita????.......
Ya Allah, berharap pengampunanku untukku, kedua orang tuaku, keluargaku dan sahabat-sahabatku....amin
No comments:
Post a Comment