Sunday 5 August 2012

BAKTI SOSIAL BERSAMA REMAJA MESJID BAITURRAHMAN WAMENA


Sabtu,4 Agustus 2012. Datangnya Ramadhan membawa berkah untuk semua , semangat saling berbagi. Ungkapan syukur yang diekspresikan lewat saling memberi. Di Wamena sendiri Mesjid2 biasanya diramaikan dengan acara buka puasa bersama, selalu ada yang menyediakan bukaan di mesjid2 untuk orang2 yang musyafir dan Muslim lainnya. Tradisi Ramadhan yang sangat bagus sekali.

Hari ini bersama remaja Mesjid Baiturrahman kita mengadakan bakti social berupa pembagian sembako untuk muslim penduduk asli Papua di beberapa lokasi, antara lain di Walesi, Megapura, Hitigima dan Air Garam. Untuk kali ini kita menuju tiga tempat yaitu Megapura,Hitigima dan Air Garam, sedangkan ke walesi sendiri seminggu sebelumnya kita sudah mengadakan buka puasa bersama dan pembagian paket lainnya berupa sarung,baju koko,mukena,alat tulis,buku2 bacaan dan tas sekolah .
Sekitar pukul 12 siang kita akhirnya sampai di Megapura, perkampungan Muslim Papua yang terdekat setelah Walesi dari Wamena. Disini ada sekitar 300an lebih penduduk yang Muslim. Kita menemui ustadz yang tinggal di Mesjid Al-Hijrah di perkampungan tersebut dan menyalurkan bantuan melalui beliau. Menurut ceritanya disinilah pertama kali penduduk asli papua yang memeluk Islam di Wamena karena awalnya para Da’I yang berprofesi sebagai pedagang dari luar Papua pertama kali menetap di Megapura Wamena. Kemudian kita melanjutkan perjalanan kembali menuju lokasi berikutnya di Hitigima, perjalanan sekitar 15 menit dari Megapura dengan menggunakan mobil. Menuju Hitigima masih bisa menggunakan mobil meski melewati beberapa titik longsoran dan jalanan rusak bekas luapan sungai. Di Hitigima ada sekitar 130 penduduk yang memeluk Islam dengan sekitar 38 kepala keluarga. Disini sebentar berbincang dengan kepala sukunya di halaman mesjid Nurul Huda ,kemudian melanjutkan perjalanan lagi menuju Air Garam.
Rombongan akhirnya sampai di Mesjid Air Garam sekitar pukul 1 siang WIT , bertemu dan berbincang dengan pak Husien penduduk asli yang bertugas di mesjid tersebut. Kita shalat dzuhur berjamaah dulu kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke perkampungan penduduk. Mobil hanya bisa sampai disini, selanjutnya kita menempuh perjalanan dengan berjalan kaki menaiki bukit-bukit yang sangat terjal sambil membawa masing2 sembako,. Rangkaian pegunungan tengah Papua ini memang medannya sangat sulit dijangkau. Untuk sampai ke perumahan penduduk kita memerlukan waktu sekitar satu jam dengan kondisi medan yang sangat sulit, jalan yang dilalui merupakan jalan setapak yang merayap menyusuri bebukitan, batu-batu yang tajam, sungai2 kecil, jalan yang becek bekas kubangan babi, kadang harus berjalan melalui pinggiran longsoran yang berukuran hanya untuk satu orang dengan berjalan miring. Kalau terpeleset langsung mask ke dalam jurang puluhan meter. Tapi semangat kami  dan remaja mesjid tetap menyuruh kami untuk berjalan menuju perumahan penduduk dan memberikan langsung sembako ini ke tangan mereka meski tak ayal beberapa orang tersandung dan terpeleset di lumpur-lumpur yang kami lalui. Alhamdulillah , semangat yang luar biasa, akhwat2 pun tidak ada yang menyerah untuk sampai ke perumahan penduduk.
 Rombongan sampai lagi di Mesjid Air Garam jam 4 sore, sembako sudah tersalurkan. Kegembiraan bertemu dengan saudara-saudara seiman juga sudah terpuaskan. Semoga tidak hanya di saat Ramadhan kita berbagi dengan saudara-saudara kita yang kurang mampu, tapi setiap kesempatan yang kita miliki mari memikirkan mereka . siapa lagi yang akan membantu saudara-saudara kita ini kecuali kita , siapa lagi yang akan mengeluarkan mereka dari kebodohan kecuali kita. Salam dari kami Muslim di Pegunungan Tengah Papua untuk saudaraku dimana saja berada. Islam itu Indah kawan

No comments:

Post a Comment