Hari ini bersama remaja Mesjid
Baiturrahman kita mengadakan bakti social berupa pembagian sembako untuk muslim
penduduk asli Papua di beberapa lokasi, antara lain di Walesi, Megapura,
Hitigima dan Air Garam. Untuk kali ini kita menuju tiga tempat yaitu
Megapura,Hitigima dan Air Garam, sedangkan ke walesi sendiri seminggu
sebelumnya kita sudah mengadakan buka puasa bersama dan pembagian paket lainnya
berupa sarung,baju koko,mukena,alat tulis,buku2 bacaan dan tas sekolah .
Sekitar pukul 12 siang kita
akhirnya sampai di Megapura, perkampungan Muslim Papua yang terdekat setelah
Walesi dari Wamena. Disini ada sekitar 300an lebih penduduk yang Muslim. Kita
menemui ustadz yang tinggal di Mesjid Al-Hijrah di perkampungan tersebut dan
menyalurkan bantuan melalui beliau. Menurut ceritanya disinilah pertama kali
penduduk asli papua yang memeluk Islam di Wamena karena awalnya para Da’I yang
berprofesi sebagai pedagang dari luar Papua pertama kali menetap di Megapura
Wamena. Kemudian kita melanjutkan perjalanan kembali menuju lokasi berikutnya
di Hitigima, perjalanan sekitar 15 menit dari Megapura dengan menggunakan
mobil. Menuju Hitigima masih bisa menggunakan mobil meski melewati beberapa
titik longsoran dan jalanan rusak bekas luapan sungai. Di Hitigima ada sekitar
130 penduduk yang memeluk Islam dengan sekitar 38 kepala keluarga. Disini
sebentar berbincang dengan kepala sukunya di halaman mesjid Nurul Huda
,kemudian melanjutkan perjalanan lagi menuju Air Garam.
Rombongan akhirnya sampai di
Mesjid Air Garam sekitar pukul 1 siang WIT , bertemu dan berbincang dengan pak
Husien penduduk asli yang bertugas di mesjid tersebut. Kita shalat dzuhur
berjamaah dulu kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke perkampungan penduduk.
Mobil hanya bisa sampai disini, selanjutnya kita menempuh perjalanan dengan
berjalan kaki menaiki bukit-bukit yang sangat terjal sambil membawa masing2
sembako,. Rangkaian pegunungan tengah Papua ini memang medannya sangat sulit
dijangkau. Untuk sampai ke perumahan penduduk kita memerlukan waktu sekitar
satu jam dengan kondisi medan yang sangat sulit, jalan yang dilalui merupakan
jalan setapak yang merayap menyusuri bebukitan, batu-batu yang tajam, sungai2
kecil, jalan yang becek bekas kubangan babi, kadang harus berjalan melalui
pinggiran longsoran yang berukuran hanya untuk satu orang dengan berjalan
miring. Kalau terpeleset langsung mask ke dalam jurang puluhan meter. Tapi
semangat kami dan remaja mesjid tetap
menyuruh kami untuk berjalan menuju perumahan penduduk dan memberikan langsung
sembako ini ke tangan mereka meski tak ayal beberapa orang tersandung dan
terpeleset di lumpur-lumpur yang kami lalui. Alhamdulillah , semangat yang luar
biasa, akhwat2 pun tidak ada yang menyerah untuk sampai ke perumahan penduduk.
Rombongan sampai lagi di Mesjid Air Garam jam
4 sore, sembako sudah tersalurkan. Kegembiraan bertemu dengan saudara-saudara
seiman juga sudah terpuaskan. Semoga tidak hanya di saat Ramadhan kita berbagi
dengan saudara-saudara kita yang kurang mampu, tapi setiap kesempatan yang kita
miliki mari memikirkan mereka . siapa lagi yang akan membantu saudara-saudara
kita ini kecuali kita , siapa lagi yang akan mengeluarkan mereka dari kebodohan
kecuali kita. Salam dari kami Muslim di Pegunungan Tengah Papua untuk saudaraku
dimana saja berada. Islam itu Indah kawan
No comments:
Post a Comment