Tuesday 8 June 2010

“ DULU PAMER SOEHARTO, KINI PKS TOLAK ORBA”

“ DULU PAMER SOEHARTO, KINI PKS TOLAK ORBA”
Seakan tak pernah puas, seakan tak pernah bosan media massa selalu saja berusaha memojokkan partai yang satu ini.nggak media cetak, nggak media elektronik. Nggak media yang mengaku terpercaya, akurat,berimbang, nggak media yang mengaku-ngaku memperjuangkan khilafah islamiyah atau media yang secara nyata sekuler semuanya seakan bersatu padu memborbardir partai yang satu ini dengan hujanan fitnah. ( he..he…kayak Israel aja….)
Gw kaget juga saat baca kolom berita di salah satu media cetak yang terbit hari ini tanggal 10 juni 2009. “ dulu pamer soeharto, kini PKS tolak orba”. Judul kolom itu membuat saya tersenyum geli, yang nulis kolom ini kurang baca?, kurang gaul?,kurang ilmu? berlagak bego? atau memang rada-rada begok? atau memang begok buanget ya?. Maaf klu terlalu kasar, gw sendiri meski bukan kader PKS atau bahkan gw juga bukan di jajaran pengurus PKS apalagi di dewan syuro…he..he…nggak banget ya, tapi gw tau betul kemana arah perjuangan partai yang satu ini. Kalau PKS dulu membuat iklan mengenai Soeharto rasanya nggak ada yang salah kan? bukan berarti PKS secara otomatis mendukung ide-ide beliau. Meski suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, sejarah sudah mencatat meski Soeharto dibeberapa tahun terakhir kepemerintahannya banyak yang nggak beres, tapi rasanya jasa-jasa beliau juga untuk negeri ini tidak bisa kita bilang sedikit . klu kita mengatakan di rezimnya Soeharto banyak yang tertindas,bukannya kader-kader PKS dulunya yang lebih tertindas di zaman itu. coba anda telusuri asal muasal Partai Keadilan Sejahtera yang awalnya Partai Keadilan. Partai ini terbentuk atas hasil kesepakatan bersama aktivis keislaman kampus di seluruh negeri ini. Di zaman soeharto jangankan buat acara pengajian di kampus, menjalankan kewajiban untuk menutup aurat saja sudah dicekal habis-habisan. Kalau ditotal penderitaan aktivis saat itu mungkin susah buat ngitungnya. Tapi, apakah mesti sampai ajal kita bahkan sampai anak cucu, cucunya cucu atau cucunya cucunya cucu kita lagi…bingungkan? Iya…gw aja bingung…. tetap aja dendam ini kita wariskan. Udah ngabisin tenaga, nggak ada mamfaat malah dosa yang nambah. Buat memaafkan apakah begitu sulitnya. Inilah yang berusaha saudara-saudara kita di PKS perbuat, berusaha membuang dendam lama, berpikiran ke depan untuk bangsa ini.
Klu dibilang kini PKS tolak orba, gw nggak setuju banget….om, tante,pak,bu,kek,nek, terserah deh buat siapa yang nulis.biar dia dapat ilmu dikit, dari dulu itu PKS adalah partai yang paling anti dengan ORBA. Klu punya film demo mahasiswa di Tahun 1998 untuk menurunkan soeharto coba deh tonton bagus-bagus( nggak mungkinkan lu gw suruh balek ke tahun 98 terus ikutan liatin mereka demo….jangan gila dunk!!!!), liatin tuh sambil mata jangan ngedip, terus mulutnya ditutup jangan sampai ngiler….liat tuh di filmnya banyak mpok-mpok aktivis jilbab gede yang ikutan berdemo, tuh liat banyak tuh om-om yang bejenggot tipis yang merupakan ciri-ciri aktivis rohis kampus yang turun ke jalan buat nurunin kakek kita soeharto. ( he..he..gw nggak berjenggot ya? Makanya gw bukan aktivis kampus ^_^….)
Buat media, siapapun anda klu buat berita itu biar cepat laku nggak usah terlalu banyak bumbunya.nggak enak jadinya kebanyakan bumbu, muntah deh jadinya yang makan…..yang lebih menggelikan lagi di saat beberapa media memberitakan Pak Tifatul bilang mengapa jilbab dipermasalahkan. Setelah gw cari tahu ternyata banyak kata-kata pak Tifatul yang mereka potong, buang, kemudian tinggal deh yang diberitakan yang buruk, berita sampah, nyeleneh. Cobalah anda liat sendiri bagaimana di PKS kadernya yang wanita. Jawab sendiri deh….klu memang anda menemukan mereka mengganggap sepele tuh kain penutup kepala, coba Tanya dulu apa tuh orang benar-benar kader atau hanya sekedar keder, ntar gw nitip jitak kepalanya sekalian klu dia kader PKS nggak berjilbab.( jitaxxx maut….)
Klu media sekuler yang menentang semua yang berbau agama, apalagi yang namanya PKS duh banyak buanget dan itu adalah suatu hal yang biasa. Tapi yang ironisnya lagi, ada juga yang ikut-ikutan memusuhi PKS. Padahal ngaku mau mendirikan khilafah, katanya memperjuangkan Islam. Saudara-saudara kita yang satu ini juga nggak capek-capeknya menghujat kader-kader PKS. Ntah mereka menggap PKS itu sebagai ancaman, atau saingan gw nggak tau juga, tapi itulah kenyataannya di lapangan PKS jadi musuh teratas yang harus dilenyapkan. Satu contoh kecil aja, coba kita liat tentang RUU anti Pornografi, apa selesai hanya kita dengan teriak-teriak doank di jalanan. Sampai suara kita ilang ,sampai seharian berpanas-panas di depan gedung DPR nggak bakalan ngaruh, syukur-syukur nggak dapat pentungan dari aparat. Klu saudara pengen merombak tuh undang-undang yah jadi pembuat undang-undang donk solusinya.
Buat saudara-saudara yang memilih jalan hidup dengan jadi pembuat berita, buatlah berita yang jujur yang nggak banyak bumbunya, buatlah berita yang tidak memprovokasi, jangan halalkan fitnah untuk menaikkan omset penjualan atau untuk menjatuhkan seseorang. Ingat tidak satu dua orang saja yang membaca atau mendengarkan fitnah dari saudara dan tidak satu dua orang juga yang terpengaruh dengan fitnah saudara (klu gw seh…nggak mempan dengan berita-berita sampah……..) dan itu semua akan anda pertanggung jawabkan di akhirat nantinya.
“janganlah karena kebencian kamu terhadap suatu kaum membuat kamu tidak berlaku adil terhadap mereka”
Saran gw buat yang dendam atau benci bangat ama PKS, mereka nggak bakal ngaruh dengan manuver-manuver seperti itu. Udah kebal….mereka akan tetap berjuang, mereka akan tetap melayani negeri ini dan kerja nyata di lapangan itulah yang akan menjadikan mereka kuat dan besar.

10 juni 2009

No comments:

Post a Comment