Friday 30 December 2016

SELALULAH BERKEBAIKAN

"Sesungguhnya Allah swt. beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. 16:129)"

"Bukankah ganjaran kebaikan itu tidak lain melainkan kebaikan ? (Q.S. 55:61)"

Ada lebih dari 200 ayat dalam Alquran yang menyuruh dan menganjurkan kita untuk berbuat kebaikan. Sebagai Muslim sudah seharusnya kita menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Rasulullah juga telah mencontohkan banyak kepada kita bagaimana berkebaikan, bagaimana memperlakukan teman, tetangga, tamu, bahkan memperlakukan musuh kita sekalipun. sehingga Rasulullah sangat disegani dan dikagumi kawan maupun lawannya. 

Jika ada Muslim yang memaki dan mencaci maka belum sempurnalah keislamannya, jika ada Muslim yang mengganggu orang lain maka belum sempurnalah islamnya, jika ada seorang Muslim yang kehadirannya mengganggu tetangganya maka belum sempurnalah Keislamannya, maka jika ada seorang Muslim yang melakukan kejahatan maka perlu kita pertanyakan keislamannya.

Jika ada seorang dokter Muslim yang memperlakukan pasiennya kasar, kita perlu pertanyakan keislamannya. seringkali sekarang kita dihadapkan pada pemberitaan-pemberitaan miring media maupun media sosial tentang dokter yang membentak pasiennya, dokter yang melayani pasiennya tidak baik. semoga kita bukan salah satu diantaranya.

Sebagai manusia biasa kadang beban kerja yang tinggi, tingkat stress yang luar biasa, amalan yaumi kita yang semakin menipis, tilawah kita yang semakin seret, dulu mungkin bisa satu juz sehari sekarang ingat saja sudah syukur, shalat wajib yang sering terlambat, puasa sunah yang sudah tak pernah lagi, apalagi mungkin kita dimasa-masa pendidikan menjadikan emosi kita tidak labil. apapun pengen kita labrak, teman sejawat, rekan kerja, bahkan pasien...senggol dikit bacok...salah dikit ngomel. jika sudah senior adek-adek kelas jadi sasaran empuk pelampiasan. kita seakan lupa siapa diri kita. kita seakan lupa dengan jas putih yang kita kenakan, kita seakan lupa dengan Islam yang menganjurkan kita berbuat kebaikan. kita hanya tinggal seonggok dagingtanpa nurani.
apa yang mau kita capai? gelar spesialis?

Saya ingin mengisahkan sedikit pengalaman saya merawat pasien 2 bulan yang lalu di ruang ROI, kemarin tiba-tiba dia mengirim Whatsapp ke nomor saya. 

"Met siang Dok,
Maaf mungkin saya lancang pkek WA Dokter sgla..
Saya mau ngucapin trima ksi banyak pd Dokter krna uda ngasi aq semangat untuk hidup, dan akhirnya saya bsa ktemu ank" saya d rumah. Maaf saya gk bsa ngasi apa" hnya bsa mendoakn semoga kelg Dokter sllu d ksi ksehatan lncar rejekinya, amiiin.
Bu, S*r*h dl pasien dr soetomo."

bukan bermaksud ria, jujur saja saya pernah membentak pasien, saya pernah tidak baik melayani pasien. tapi semoga itu jadi catatan amalan-amalan buruk kita yang tidak akan pernah lagi kita ulangi.

saya cukup kaget dan terharu membaca WAnya ke saya.
ibu ini menderita internal bleeding dengan sepsis dari keluarga yang tidak mampu namun tidak memiliki jaminan kesehatan sama sekali, artinya dia datang sebagai pasien umum. lumayann besar dan mahal biaya pengobatan yang ia tangggung. beberapa kali saya menganjurkannya untuk segara mengurus BPJS agar sedikit banyaknya tanggungan biayanya berkurang. ntah kenapa sudah beberapa hari BPJSnya belum juga diurus. setiap kali jaga malam saya melihat ibu itu menangis, sesaknya semakin bertambah, bakal saya juga nih yang repot pikirku.
aku datangi dia menanyakan sedikit apa masalahnya. awalnya beliau tidak mau menceritakan apa masalahnya. ia sama sekali tidak mau bercerita. terakhir saat saya mau pergi dia mengatakan sambil menangis.
" Dok, saya mau pulang saja, saya tidak jadi operasi."
"kenapa buk"
" gak ada dok, saya mau pulang saja."
singkat cerita saya coba menggali apa permasalahan dari ibu tersebut,ternyata beliau sudah putus  asa dengan sakitnya ditambah dukungan moril suaminya yang kurang.
" Suami saya sebenarnya pengen saya pulang saja dok" sambil terbata-bata

ah ntah kalimat-kalimat apa yang saya sampaikan sebagai penyemangat buat dia. akhirnya ibu itu mau tetap dirawat dan operasi. setelah itu pindah ke ruangan.

sebagai tenaga medis sebenarnya hal-hal ini adalah lumrah kita lakukan, menyemangati pasien, menolong pasien, mengobatinya karena memang itulah tugas kita, tapi sebagai pengingat kita yang sering lupa, yang mungkin khilaf membentak pasien yang alfa ketika asal-asalan meberikan pelayanan. ingatlah kembali anjuran-anjuran kebaikan dalam Al-Quran, ingatlah kembali pribadi mulia Rasulullah yang telah memberikan kita contoh bagaimana caranya berkebaikan.

Apapun profesi kita kerjakanlah dengan hati yang ikhlas, berbuatlah kebaikan, banyak catatan amal kebaikan disana yang bisa kita tuai. semua aktivitas kita adalah ibadah, dakwah kita, jalan juang kita. 


No comments:

Post a Comment