Monday, 23 November 2020

Manajemen Perioperatif Jalan Nafas Sulit ( Difficult Airway Management)


Jalan Nafas Sulit (menurut ASA) adalah suatu kondisi di mana didapatkan tanda ventilasi inadequate yang tidak bias diperbaiki oleh ventilasi menggunakan masker atau saturasi oksigen tidak dapat dipertahankan di atas 90% atau dibutuhkan waktu lebih dari 10 menit untuk melakukan tindakan intubasi trakea atau jika seorang ahli anestesi terlatih membutuhkan lebih dari tiga kali upaya menggunakan laringoskopi konvensional untuk melakukan intubasi trakea.

       Difficult to intubate/difficult to direct laryngoscopy : 1.15 – 3.80 %

       Cormack-Lehane derajat 3 : 5%, dan derajat 4 : <1%

       Difficult to ventilate : 5 % --> 50%nya disertai dengan diff to intubate

 

Penyebab Jalan Nafas Sulit

       Operator:

       Evaluasi yang kurang memadai

       Persiapan yang kurang memadai

       Teknik yang kurang memadai

       Peralatan yang kurang memadai

       Pasien:

       Kondisi fisik pasien (anatomis)

       Trauma, dan penyakit lain

Difficult to ventilate – MOANS

Mask seal

Obese atau obstruction

Age (usia > 55 tahun)

No teeth

Stiff lung

Difficult to intubate - LEMON

Look esternally

Examine 3-3-2

Mallampati

Obstruction/obese

Neck stiffness

Difficult to supraglotic airway device - RODS

Restricted mouth opening

Obstruction

Disrupted or distorted airway

Stiff lung or cervical spine

Difficult to surgical airway - SHORT

Surgery or other airway distortion

Hematoma, includes infection or abscess

Obese

Radiation deformity

Tumor

Basic Airway Equipment – STATICS

Scope (stetoscope, stetoscope precordial, laryngoscope)

Tube

Airway device (OPA, NPA, masker berbagai ukuran)

Tape

Introducer/stilet

Connector

Suction

 

 

 

 

MANAJEMEN INTRAOPERATIF

Persiapan

Persiapan pasien

       KIE pasien

       Kumur-kumur menggunakan lidocaine 1%

       Diberikan obat tetes hidung

       Dilakukan penandaan pada membrane cricotiroid

Persiapan tim

Pastikan tim anestesi siap

Persiapan alat dan obat

       Pastikan mesin anestesi berfungsi dengan baik.

       Persiapan alat

Basic

Ø  S: scope (stetoscope, stetoscope precordial, laryngoscope Macintosh 3,4, McCoy)

Ø  T: tube ( ETT no 7;6.5;6)

Ø  A: airway device (OPA no 3;4;5, siap masker berbagai ukuran, siap Magill dan tampon)

Ø  T: tape

Ø  I: introducer/stilet atau bougie

Ø  C: connector

Ø  S: suction (connecting suction, suction catheter minimal 2)

Advance

Ø  Supraglotic airway device (LMA, LMA Fastrach)

Ø  Videolaringoscope (CMAC atau Glidescope)

Ø  Fiberoptic laryngoscope (FOL)

Ø  Bougie

Ø  Oksigen cadangan

Ø  Needle cricotiroidotomi

Ø  Jet insuflasi

Persiapan obat

Pastikan iv line lancar sebelum melakukan tindakan.

Emergency

       Ephedrine

       Sulfas atropine

       Lidocain

       Adrenaline
 

Anestesi

       Induksi: Propofol, Ketamine

       Analgetik: Fentanyl

Pelumpuh otot: Rocuronium, atau Vecuronium

Manajemen Postoperatif

Postoperatif pasien sementara tube in dan memerlukan perawatan di ICU

Planning

       Ventilator support

       Pasien sadar baik, diet sonde D5 50 ml tiap 4 jam, bila baik diet sonde cek retensi

       IVFD

       Support  hemodinamik

       Koreksi gangguan elektrolit jika ada

       Antibiotik

       Termoregulasi

       Cek laboratorium

       Monitoring VS dan balance cairan

 

Reference

  1. Apfelbaum et.al. Practice Guideline for Management of The Difficult Airway. The Journal of The American Society of Anesthesiologist. 2013.
  2. Kheterpal S, Martin L, Shanks AM, Tremper KK. Prediction and Outcomes of Impossible Mask Ventilation: A Review of 50.000 Anesthetics. Journal of Anesthesiology and Intensive Care. 2009
  3. Morgan, Edward et al. 2013. Clinical anesthesiology 5th ed. USA: McGraw-Hill
  4. Calder, Ian. Identification of The Difficult Airway. Anesthesia and Intensive Care Medicine. 2014
  5. Langeron O, Masso E, Huraux C et al. Prediction of Difficult Mask Ventilation. Journal of Anesthesiology and Intensive Care. 2000.
  6. Cormack RS, Lehane. Difficult Tracheal Intubation in Obstetrics. Anaesthesia 1984.
  7. Walls RM, Brown CA 3rd, Bair AE et al. Emergency Airway Management: A Multi-center Report of 8937 Emergency Department Intubations. J emerg Med 2011;41:347 Difficult Airway Society. 2015. Cited at www.das.uk.com

 

No comments:

Post a Comment