Jalan Nafas Sulit (menurut ASA) adalah suatu
kondisi di mana didapatkan tanda ventilasi inadequate yang tidak bias
diperbaiki oleh ventilasi menggunakan masker atau saturasi oksigen tidak dapat
dipertahankan di atas 90% atau dibutuhkan waktu lebih dari 10 menit untuk melakukan tindakan intubasi
trakea atau jika seorang ahli anestesi terlatih membutuhkan lebih dari tiga
kali upaya menggunakan laringoskopi konvensional untuk melakukan intubasi
trakea.
•
Difficult to intubate/difficult to direct laryngoscopy : 1.15 – 3.80 %
•
Cormack-Lehane
derajat 3 : 5%, dan derajat 4 : <1%
•
Difficult to ventilate : 5 % --> 50%nya disertai dengan diff to intubate
Penyebab Jalan Nafas Sulit
•
Operator:
•
Evaluasi
yang kurang memadai
•
Persiapan
yang kurang memadai
•
Teknik
yang kurang memadai
•
Peralatan
yang kurang memadai
•
Pasien:
•
Kondisi
fisik pasien (anatomis)
•
Trauma,
dan penyakit lain
Difficult to ventilate – MOANS
Mask seal
Obese atau obstruction
Age (usia > 55 tahun)
No teeth
Stiff lung
Difficult to intubate - LEMON
Look esternally
Examine 3-3-2
Mallampati
Obstruction/obese
Neck stiffness
Difficult to supraglotic airway device - RODS
Restricted mouth opening
Obstruction
Disrupted or distorted airway
Stiff lung or cervical spine
Difficult to surgical airway - SHORT
Surgery or other airway distortion
Hematoma, includes infection or abscess
Obese
Radiation deformity
Tumor
Basic Airway Equipment – STATICS
Scope (stetoscope, stetoscope precordial,
laryngoscope)
Tube
Airway device (OPA, NPA, masker berbagai
ukuran)
Tape
Introducer/stilet
Connector
Suction
MANAJEMEN INTRAOPERATIF
Persiapan
Persiapan pasien
•
KIE pasien
•
Kumur-kumur
menggunakan lidocaine 1%
•
Diberikan
obat tetes hidung
•
Dilakukan
penandaan pada membrane cricotiroid
Persiapan tim
Pastikan tim anestesi siap
Persiapan alat dan obat
•
Pastikan
mesin anestesi berfungsi dengan baik.
•
Persiapan
alat
Basic
Ø
S:
scope (stetoscope, stetoscope precordial, laryngoscope Macintosh 3,4, McCoy)
Ø
T:
tube ( ETT no 7;6.5;6)
Ø
A:
airway device (OPA no 3;4;5, siap masker berbagai ukuran, siap Magill dan
tampon)
Ø
T:
tape
Ø
I:
introducer/stilet atau bougie
Ø
C:
connector
Ø
S:
suction (connecting suction, suction catheter minimal 2)
Advance
Ø
Supraglotic
airway device (LMA, LMA Fastrach)
Ø
Videolaringoscope
(CMAC atau Glidescope)
Ø
Fiberoptic
laryngoscope (FOL)
Ø
Bougie
Ø
Oksigen
cadangan
Ø
Needle
cricotiroidotomi
Ø
Jet
insuflasi
Persiapan obat
Pastikan iv line lancar sebelum melakukan tindakan.
Emergency
•
Ephedrine
•
Sulfas
atropine
•
Lidocain
•
Adrenaline
Anestesi
•
Induksi:
Propofol, Ketamine
•
Analgetik:
Fentanyl
Pelumpuh otot: Rocuronium, atau Vecuronium
Manajemen Postoperatif
Postoperatif pasien sementara tube in dan memerlukan
perawatan di ICU
Planning
•
Ventilator
support
•
Pasien
sadar baik, diet sonde D5 50 ml tiap 4 jam, bila baik diet sonde cek retensi
•
IVFD
•
Support
hemodinamik
•
Koreksi
gangguan elektrolit jika ada
•
Antibiotik
•
Termoregulasi
•
Cek
laboratorium
•
Monitoring
VS dan balance cairan
Reference
- Apfelbaum
et.al. Practice Guideline for Management of The Difficult Airway.
The Journal of The American Society of Anesthesiologist. 2013.
- Kheterpal
S, Martin L, Shanks AM, Tremper KK. Prediction and Outcomes of Impossible
Mask Ventilation: A Review of 50.000 Anesthetics. Journal of
Anesthesiology and Intensive Care. 2009
- Morgan,
Edward et al. 2013. Clinical anesthesiology 5th ed. USA:
McGraw-Hill
- Calder,
Ian. Identification of The Difficult Airway. Anesthesia and
Intensive Care Medicine. 2014
- Langeron
O, Masso E, Huraux C et al. Prediction of Difficult Mask Ventilation.
Journal of Anesthesiology and Intensive Care. 2000.
- Cormack
RS, Lehane. Difficult Tracheal Intubation in Obstetrics.
Anaesthesia 1984.
- Walls
RM, Brown CA 3rd, Bair AE et al. Emergency Airway Management: A
Multi-center Report of 8937 Emergency Department Intubations. J emerg
Med 2011;41:347 Difficult
Airway Society. 2015. Cited at www.das.uk.com
No comments:
Post a Comment