lihatlah foto ini dari kiri ke kanan ada Yoan sang ketua Kelompok,Trus yang pake kacamata baju ijo (cakepkan???,,...xixixixi ^_^) dia tu baek orangnya penurut, rajin......ha ha ha, trus ada Hasna dia keliatan penurut tapi dibelakng residen pasti suka merepet (ha ha ha....piiiss Hasna), Lanjut ada Hirsa, ini kawan akrabnya Hasna, ya tak jauh bedalah, ada yang bilang kami mirip kayak kakak beradek, mmmmhhhh....ntahlah ya. Ini dia si Fahmi Buluk yang sempat meliburkan diri Ke Jakarta terus tiba-tiba datang Surat Sakitnya...ckckckc luar biasa, sering pake ilmu hitam, sering tebak-tebak jawaban untuk pertanyaan saat Visite, tapi pas di siklus Anak dia rajin minta ampun, jarang mau gabung sama kami. tapi, kok bisa dapat D ya mi?????? he he he he...., trus selanjutnya ada kak Uri, ini orangnya paling pencemas klo diajak kabur,sok-sok malu tapi akhirnya ikut juga. selanjutnya ada si kapuyuaak...ha ha ha Koas Buluk....sorry Bro Vandra^-^, kawan yang satu ini paling sering kena sial, klo ada loting pasti namanya yang keluar, di bedah paling sering kena ketok magic dan dapat gelar kapuyuaak. trus ada kak Fit, satu kata buat dia saya sangat salut, baik suka menolong menyelamatkan koas yang kabur, tapi sering berantem dengan Si Kingkong di Emergency, Selanjutnya di bawah mulai dari kiri ada kak Mita yang baek ati..ha ha ha ha...trus selanjutnya yang di tengah pake jilbab Pink itu saya lupa namanya...sok sok imutkan???? wkwkwkwkw.......ampun Cintaaaa.....Kak Iya yang selalu gagal dengan diet ketatnya, Ninja yang suka ngajak kabur pake mobilnya,kawan setia buat curhat-curhatan ( meski sulit menjalani koeh..akhirnya selesai juga ya Cin??? ^_^) terakhir ada kak Chika, orangnya pendiam tapi ikut-ikutan kabur juga..he he he he....
senangnya luar biasa saat bisa menculik kak Uri dan si Hasna yang lagi dinas malam, trus jalan-jalan ke jembatan Siti Nurbaya, Foto-foto dan makan-makan di Taplau. akhirnya lagi-lagi kami bisa melarikan diri dari kesibukan dan membosankannya rumah sakit, membosankannya naik turun dari lantai 1 ke lantai 3 gedung ini buat meriksa labor sendiri, hari-hari yang membosankan menunggui pasien emergency yang juga sedang ditunggui Malaikat Maut,membosankannya melihat wajah-wajah manusia yang tak bisa tersenyum, para perawat yang cerewet, para Residen yang suka bikin orderan. jika ini dijalani sendiri sungguh saya pasti gila di dalamnya, untunglah dijalani dengan kawan-kawan yang se ide.
Aku masih duduk di Triase menunggui Pasien yang sebentar lagi juga di Jemput Penciptanya, pekerjaan bodoh setiap 15 menit menghitung Nadi yang semakin menurun, mengukur Tensinya yang naek turun,menghitung nafasnya yang mulai tersengal, sang bapakpun di Panggil sudah tak menyahut, bahkan mungkin kedatangan saya juga ke tempat tidurnya setiap 15 Menit tak pernah lagi ia sadari. Ya, sudahlah...saya akan tetap berbaik sangka semoga bapak tua ini bisa kembali beraktivitas seperti biasa ( kok..tetap sulit ya buat meyakinkan diri sendiri), kalau memang sudah tak sanggup lagi semoga bapak ini tidak menyiksa kami sampai pagi buat mengunjunginya tiap 15 Menit.Keluarganya tiap sebentar bertanya tentang kondisi sang bapak, berharap kepada saya bisa menolong...huuhh..apalah saya ini,hanya seorang Koas tukang tensi dan itung nadi, level paling bawah diseluruh strata yang ada di rumah sakit ini, tempat pelampiasan kekesalan, tempat menyalahkan, tempat marah-marah, orang-orang yang layak buat disuruh-suruh. Residen yang punya pasien ini mungkin juga sudah bermimpi indah ntah dimana, meninggalkan makhluk-makhluk koas malang ini untuk di tumbalkan. . Terkadang baju putih kancing samping ini pun seringkali jadi bahan hardikan Cleaning servis yang lagi ngepel....dari ujung lorong ke ujung lorong di teriaki ..koaaaaaaaassss....lantai basah tu haaaaa.....
Perawat yang sedari tadi merepet disini juga sudah tak kelihatan, tapi biarlah mendingan dia gak disini, Si Kingkong Hitam musuh para koas.....
alasan paling bagus untuk sejenak menikmati hidup adalah saat alasan meriksa darah pasien ke labor koas, sambil tertidur sebentar di lantai yang beralaskan tikar yang sudah berbau manis asam asin campuran air liur dan lainnya, bau bungkus sate Ni Evis yang mulai basi, bau sepatu yang menyengat dari sudut kamar,wangi kamar mandi yang semerbak mewangi....tak peduli , dalam kondisi seperti ini biasanya saat tubuh direbahkan dimanapun, hidung dan mata takkan pernah komplen dengan sekitarnya, akal sehat sudah tak peduli siapa yang tidur di sebelahmu , baik berjenis kelamin sama atau beda atau mungkin yang berjenis kelamin ganda, dia juga tak akan peduli dengan kamu yang merebahkan tubuh persis di sampingnya asal jangan mengganggu mimpinya. bangun saat adzan subuh pagi terdengar baru baiasanya tersadar siapa kawan tidur semalam, ya sudahlah lupakan saja..keadaan yang memaksa.
Post Dinas malam dengan tidur 1 jam, kembali harus memeriksa pasien bangsal yang akan di visite konsulen, sedikit mencoba memaksa mata untuk membaca tentang penyakitnya dan kemungkinan yang akan ditanya konsulen, mencoba menghindar dari kemungkinan terburuk di maki-maki depan pasien atau bahkan disuruh keluar. berharap jarum jam cepat berputar ke angka 2.
ini pasien siapa??? kok gak di tensi??? ketua siapa yang punya pasien ini???.nanti suruh menghadap saya.... seperti biasa saat konsulen menanya residen tentang kondisi Pasien, Residen tak tahu karena tak pernah mengukur, akhirnya sang koaslah yang lagi-lagi jadi sasaran empuk. biasa isi ceramah residen kurang lebih seperti ini. " kami dulu, koas cuma sedikit, satu wing di pegang cuma 1 koas, dinas ganti hari. kami dulu konsulennya suka marah lagi, kami dulu meski sedikit tapi kami tahu pasiennya, kami dulu tak pernah lari,tak pernah bolos, kami dulu..bla..bla..bla.."...capek dehhhh.....nasehat yang sama dari hari ke hari, seperti indonesia rayanya pemeriksaan fisik pasien.
jam 2 adalah saatnya merdeka sesaat dari rutinitas ini, meski besok akan datang lagi hari yang sama. empuknya kasur di kosan sudah membayang sepanjang jalan. seperti inilah rutinitas demi mendapatkan jas putih itu, biar baju kancing samping ini bisa segera dimuseumkan....meski banyak bersabar. di marahi sudah hal yang biasa, diteriakin di depan pasien, di teriakin CS, dituduh Perawat menghilangkan ballon EKG, dituduh merusak Tensi, EKG disembunyikan hantu, diaduin ke konsulen, dikepang sesama koas, di suruh-suruh oleh sesama koas yang punya strata khusus.
buat Vandra, Fahmi, Kak iya, Yoan, kak Fit, Kak Mita, Hasna, Hirsa, kak Uri, Kak Chika....kapan kita lagi jalan-jalannya??? ^_^
buat senior-senior Residen, kami mohon maaf karena sering bikin onar, tak ada niat untuk itu.
Aku masih duduk di Triase menunggui Pasien yang sebentar lagi juga di Jemput Penciptanya, pekerjaan bodoh setiap 15 menit menghitung Nadi yang semakin menurun, mengukur Tensinya yang naek turun,menghitung nafasnya yang mulai tersengal, sang bapakpun di Panggil sudah tak menyahut, bahkan mungkin kedatangan saya juga ke tempat tidurnya setiap 15 Menit tak pernah lagi ia sadari. Ya, sudahlah...saya akan tetap berbaik sangka semoga bapak tua ini bisa kembali beraktivitas seperti biasa ( kok..tetap sulit ya buat meyakinkan diri sendiri), kalau memang sudah tak sanggup lagi semoga bapak ini tidak menyiksa kami sampai pagi buat mengunjunginya tiap 15 Menit.Keluarganya tiap sebentar bertanya tentang kondisi sang bapak, berharap kepada saya bisa menolong...huuhh..apalah saya ini,hanya seorang Koas tukang tensi dan itung nadi, level paling bawah diseluruh strata yang ada di rumah sakit ini, tempat pelampiasan kekesalan, tempat menyalahkan, tempat marah-marah, orang-orang yang layak buat disuruh-suruh. Residen yang punya pasien ini mungkin juga sudah bermimpi indah ntah dimana, meninggalkan makhluk-makhluk koas malang ini untuk di tumbalkan. . Terkadang baju putih kancing samping ini pun seringkali jadi bahan hardikan Cleaning servis yang lagi ngepel....dari ujung lorong ke ujung lorong di teriaki ..koaaaaaaaassss....lantai basah tu haaaaa.....
Perawat yang sedari tadi merepet disini juga sudah tak kelihatan, tapi biarlah mendingan dia gak disini, Si Kingkong Hitam musuh para koas.....
alasan paling bagus untuk sejenak menikmati hidup adalah saat alasan meriksa darah pasien ke labor koas, sambil tertidur sebentar di lantai yang beralaskan tikar yang sudah berbau manis asam asin campuran air liur dan lainnya, bau bungkus sate Ni Evis yang mulai basi, bau sepatu yang menyengat dari sudut kamar,wangi kamar mandi yang semerbak mewangi....tak peduli , dalam kondisi seperti ini biasanya saat tubuh direbahkan dimanapun, hidung dan mata takkan pernah komplen dengan sekitarnya, akal sehat sudah tak peduli siapa yang tidur di sebelahmu , baik berjenis kelamin sama atau beda atau mungkin yang berjenis kelamin ganda, dia juga tak akan peduli dengan kamu yang merebahkan tubuh persis di sampingnya asal jangan mengganggu mimpinya. bangun saat adzan subuh pagi terdengar baru baiasanya tersadar siapa kawan tidur semalam, ya sudahlah lupakan saja..keadaan yang memaksa.
Post Dinas malam dengan tidur 1 jam, kembali harus memeriksa pasien bangsal yang akan di visite konsulen, sedikit mencoba memaksa mata untuk membaca tentang penyakitnya dan kemungkinan yang akan ditanya konsulen, mencoba menghindar dari kemungkinan terburuk di maki-maki depan pasien atau bahkan disuruh keluar. berharap jarum jam cepat berputar ke angka 2.
ini pasien siapa??? kok gak di tensi??? ketua siapa yang punya pasien ini???.nanti suruh menghadap saya.... seperti biasa saat konsulen menanya residen tentang kondisi Pasien, Residen tak tahu karena tak pernah mengukur, akhirnya sang koaslah yang lagi-lagi jadi sasaran empuk. biasa isi ceramah residen kurang lebih seperti ini. " kami dulu, koas cuma sedikit, satu wing di pegang cuma 1 koas, dinas ganti hari. kami dulu konsulennya suka marah lagi, kami dulu meski sedikit tapi kami tahu pasiennya, kami dulu tak pernah lari,tak pernah bolos, kami dulu..bla..bla..bla.."...capek dehhhh.....nasehat yang sama dari hari ke hari, seperti indonesia rayanya pemeriksaan fisik pasien.
jam 2 adalah saatnya merdeka sesaat dari rutinitas ini, meski besok akan datang lagi hari yang sama. empuknya kasur di kosan sudah membayang sepanjang jalan. seperti inilah rutinitas demi mendapatkan jas putih itu, biar baju kancing samping ini bisa segera dimuseumkan....meski banyak bersabar. di marahi sudah hal yang biasa, diteriakin di depan pasien, di teriakin CS, dituduh Perawat menghilangkan ballon EKG, dituduh merusak Tensi, EKG disembunyikan hantu, diaduin ke konsulen, dikepang sesama koas, di suruh-suruh oleh sesama koas yang punya strata khusus.
buat Vandra, Fahmi, Kak iya, Yoan, kak Fit, Kak Mita, Hasna, Hirsa, kak Uri, Kak Chika....kapan kita lagi jalan-jalannya??? ^_^
buat senior-senior Residen, kami mohon maaf karena sering bikin onar, tak ada niat untuk itu.
No comments:
Post a Comment