Tuesday, 12 October 2010
Mie Instan, Bebahayakah?...
indomie sebagai makanan pavorit anak kost ini belakangan di tarik dari pasaran di Taiwan dengan alasan kandungan bahan pengawet yang terlalu tinggi terutama di dalam kecapnya, kandungan bahan pengawet berupa methyl p-hydroxybenzoate (paraben) dan benzoic acid di curigai memiliki ambang batas lebih dari yang ditentukan, sehingga pemerintah Taiwan memutuskan untuk menarik makanan cepat saji ini dari pasaran. tak ayal lagi keputusan ini cukup membuat masyarakat indonesia sendiri resah mengenai bahaya mie instan terutama indomie. Beberapa bursa saham indomie pun dengan cepat mengalami penurunan beberapa poin . setelah Taiwan melarang peredaran mie instan buatan Indonesia tersebut di negaranya kini giliran Singapura yang mencoba meneliti kandungan bahan pengawet yang berada pada indomie. BPOM pun langsung angkat bicara mengenai kasus ini, tak ada yang masalah dengan indomie, kandungan bahan pengawetnya masih berada pada batas aman katanya. Menkes Endang R. Sedyaningsih sendiri mengatakan kandungan bahan pengawet yang berada pada kecap mie instan hanya berkisar satu persen saja jadi kesimpulannya indomie masih aman untuk dikonsumsi.
sebagai konsumen kita hanya berharap semoga konsumen tidak dirugikan. kalau aman kata BPOM masyarakatpun tanpa ragu akan mengkonsumsinya. namun satu yang perl jadi pertanyaan di benak kita. mengapa Taiwan melarang mengkonsumsi indomie bagi warganya? apakah ini benar-benar berbahaya atau hanya sekedar perang bisnis antara kedua negara. karena indonesia termasuk produsen tertinggi penghasil Mie instan setelah Tiongkok yaitu sekitar 12,4 milyar bungkus pada tahun 2005.
mie instan sendiri pertama kali di produksi oleh jepang pada tahun 1971 oleh perusahaan Nissin. mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada tahun 1958. karena praktisnya dalam penyajian maka mie instanpun dengan cepat laku di pasaran. selain sebagai produsen terbesar kedua ternyata indonesia pun sebagai konsumen terbesar kedua pengkonsumsi mie instan setelah Korea selatan yaitu sekitar 55 bungkus perkapita pertahun.
dari segi kesehatan sendiri yang namanya bahan pengawet sangat berbahaya bagi tubuh, apalagi dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. bahan pengawet cenderung merusak fungsi organ, biarpun tidak berpengaruh dalam waktu singkat akan tetapi jika dikonsumsi dalam waktu yang lama akan berpengaruh. dan juga perlu kita ketahui bahwa kandungan gizi dalam mie instan tidaklah mencukupi, sering kita melihat pola hidup masyarakat makan nasi pakai mie instan tentu saja pola ini salah.
Islam juga mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dalam soal makanan, tak hanya mie instan tapi semua jenis makanan kalau dimakan secara berlebihan tentu saja tidak baik. subhanallah AlQur'an telah mengingatkan kita dalam sebuah ayat. “Makan dan minumlah dan janganlah kalian berbuat israf (berlebih-lebihan), sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berbuat israf. “ (QS: Al-A’raaf: 31). indahnya Islam mengajarkan pola makan yang sehat buat kita. Rasulullah sendiri pernah berpesan buat kita bahwa 1/3 perut kita untuk makan, 1/3 lagi buat minum, dan 1/3 lagi buat udara untuk bernafas.dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad ,Dari Abu Hurairah radhiAllohu ‘anhu, Nabi shallAllohu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Sungguh, di antara yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian adalah nafsu yang menyesatkan dalam perut dan kemaluanmu serta hal-hal yang dapat menyesatkan hawa nafsu.” (HR: Ahmad).
Terbukti benar sekarang ini dalam dunia kedokteran apa yang telah Allah peringatkan, setelah dilakukan penelitian ternyata sebagian besar penyakit yang diderita pasien adalah bersumber dari pola makan yang salah....
Labels:
jendela hati
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment