Sunday 14 November 2010

Salam Kemanusiaan Buat Pak Mentri....


Setelah beberapa kali koordinasi dengan Pemerintah tidak membuahkan hasil, akhirnya kami memilih untuk berjalan sendiri-sendiri. Tak mungkin korban harus menunggu lama dan kami hanya mondar-mandir ke sana kemari buat mengurus ini itu dengan pemerintah. BSMI membagi beberapa tiem agar kerja lebih efektif dan bisa menjangkau lebih banyak daerah yang masih perlu bantuan. Satu team untuk menangani 12 pasien operasi di rumah sakit Yonkes TNI, satu team ke Pagai selatan, satu team di posko Utama, dan satu team ke Pagai Utara. Yang paling mengecewakan dari seluruh koordinasi adalah saat kapal yang sudah kami naiki tiba2 disuruh untuk ditunda keberangkatannya ke Pagai Selatan karena agenda kedatangan salah satu menteri yang katanya akan melepaskan kapal bantuan dan memberangkatkan relawan, sehingga kapal akan berangkat besok atau lusa. Apakah memang lebih penting acara seremonial ini dibandingkan 2 pasien yang terinfeksi di Pagai Selatan sesuai keterangan dari TNI. Sontak saja kami semua kecewa dengan pembatalan ini. Kawan-kawan dari relawan Muhammadiyah juga memutuskan untuk bergerak sendiri tanpa koordinasi lagi dengan pemerintah, beberapa relawan dari Muslim Aid juga harus menelan kekecewaan. Sehingga akhirnya kami memutuskan untuk menurunkan obat-obatan kembali dari kapal.

Team yang ke Pagai Selatan menempuh jalur laut dengan perahu kecil yang terdiri dari dr.Johan,dr.Triatma,dr. Hendra, dua orang perawat dan seorang penunjuk jalan yaitu Pak Petrus. Saya sendiri bersama dr.rizka, dr. uum, dan Ayumi menempuh jalur darat dengan berjalan kaki membelah Hutan Pagai Utara. Butuh waktu 2 jam berjalan kaki hingga sampai Muara Taikeko, ditambah hujan lebat yang mengguyur. Obat-obatan kami masukkan ke dalam rangsel agar lebih mudah dibawa, sepatu Bot dan Jas Hujan melengkapi perjalanan kami, kami siap tempur . apapun yang terjadi kami harus menuju daerah yang sudah kami bagi. Di Muara Taikeko saya dan dr. uum menangani pengobatan di pengungsian sedangkan dr. Rizka dan Ayumi melakukan Trauma Healing bersama anak-anak pengungsi. Luar biasa !!!saya sangat salut dengan makhluk Tuhan yang dua ini, semangatnya menempuh jalan berjam-jam di bawah hujan lebat sungguh luar biasa, terlebih-lebih mereka adalah relawan perempuan.

Berharap ke depannya agar kita tidak usah terlalu mementingkan agenda seremonial belaka, lebih baik kita utamakan kondisi pengungsi dan pasien di banding menyambut kedatangan pak Mentri ke sini. Salam kami Buat Pak Mentri….Salam kemanusiaan!!!

No comments:

Post a Comment