Friday 25 February 2011

Menggoreskan Jejak-Jejak Perjuangan


“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhai Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Al-Bukhari)

Pernah terpikirkah oleh R.A. Kartini bahwa lembar-lembar suratnya akan membuatnya menjadi sosok yang terkenal dengan ide-ide emansipasi yang tertuang di dalamnya?. mungkin saat ia menggoreskan tinta penanya sedikit pun ia tak akan pernah membayangkan itu.ia tak pernah terpikir untuk menjadi seorang Pahlawan dan tak pernah berpikir untuk menjadi seorang yang terkenal. namun, setelah berpuluh-puluh tahun kemudian ide-ide yang tertulis dalam surat-suratnya menjadi bahan rujukan aktivis-aktivis perempuan sekarang. Padahal mungkin masih lebih banyak Pejuang-pejuang Wanita yang layak bahkan lebih dibanding beliau untuk dijadikan pejuang dan pemikir wanita, seperti misalnya El-Rahmah, Rohana Kudus, Malahayati ,dsb, bahkan untuk dunia pendidikan El-Rahma mendirikan sekolah Diniyah Putri Padang Panjang yang masih berdiri sampai sekarang, sekolah model asrama yang dikhususkan untuk perempuan, sebuah ide cemerlang untuk mencerdaskan kaum perempuan dimasanya, dimana orang-orang masih berpikiran tabu untuk menyekolahkan perempuan. Rasuna Said merupakan salah satu jebolan dari Diniyah Putri, begitu juga dengan Datin Aisyah Gani salah seorang Menteri pada masa pemerintahan Perdana Menteri Mohathir Muhammad di Malaysia yang juga merupakan lulusan Diniyah Putri dan tidak kurang 20 ribu alumni telah dihasilkan sekolah yang didirikan oleh El Rahma ini. sehingga sekolah diniyah Putri ini digelari tempat ayam betina diajar berkokok. selain dibidang pendidikan untuk kaum perempuan dibidang politik suara el Rahmah juga sangat bergema sebagai anggota MPRS dari Sumatera Bagian Tengah ia merupakan penentang ide Sukarno mentasbihkan diri menjadi presiden seumur hidup.


Namun , kita lihat sendiri bagaimana El Rahmah tidaklah seterkenal R.A.Kartini , bahkan buat generasi muda Minang sendiri mungkin lebih banyak yang mengenal Kartini ketimbang beliau. salah satu faktor penyebabnya bisa karena memang sejarah sengaja menghilangkan jejaknya , apalagi karena ide-ide beliau yang selalu membuat repot presiden Sukarno masa itu. dan juga bisa disebabkan ide-ide beliau yang tak tertuang dalam tulisan sejarah, sehingga kita sekarang sulit sekali mencari jejak-jejak perjuangan beliau.

Seperti itulah dahsyatnya sebuah tulisan dalam penyampaian ide-ide perjuangan. pada dasarnya bisa saja perjuangan el Rahmah lebih hebat dibanding Kartini , akan tetapi Kartini lebih hebat menuangkan pemikiran-pemikirannya dalam bentuk tulisan.

seperti nasehat Umar Bin Khattab " Ajarkanlah sastra pada anak-anakmu, agar anak yang pengecut jadi pemberani". mengajarkan kita betapa pentingnya sastra, betapa pentingnya sebuah tulisan.

Sebuah ide yang tertuang dalam tulisan akan bisa dibaca oleh banyak orang dan bisa dibaca oleh beberapa generasi berikutnya, dibandingkan dengan ide yang hanya melalui lisan yang akan diketahui oleh orang yang mendengarkan saja dan belum tentu apa yang diucapkan bisa diterima seratus persen oleh orang yang mendengar.

dalam dunia tulis menulis mari kita kembali memperbaharui niat kita untuk menulis, apa tujuan kita? karena akan menjadi sebuah yang tak bermakna apabila niat menulis kita salah, atau bahkan akan menjadikan dosa yang berkepanjangan bagi kita ketika apa yang kita tulis adalah sesuatu yang tidak benar, fitnah bahkan niat untuk menjatuhkan orang lain. jadikanlah tulisan menjadi sebuah sarana ibadah pendekatan kita kepadaNYA.

kita bisa memilih berbagai macam gaya penulisan yang kita suka, yang mudah untuk kita tuangkan ide-ide kita melaluinya. misalnya kita menjadikan tulisan-tulisan kita berfungsi sebagai Bayan/penjelas hukum-hukum Islam, untuk gaya penulisan ini kita harus lebih berhati-hati karena kita harus bisa mempertanggngjawabkan apa yang kita tulis, memiliki sumber yang jelas. tulisan kita juga bisa berfungsi sebagai tausiyah, berusaha sebagai pengingat bagi sipenulis sendiri dan bagi orang-orang yang membacanya. tulisan juga bisa berfungsi sebagai pelurus anggapan yang salah, semisal menjelaskan tentang mitos-mitos yang selama ini berkembang di masyarakat dan kita mencoba meluruskannya. atau meluruskan berita-berita yang tidak benar yang memfitnah seseorang,karena kita lihat sendiri saat ini bagaimana musuh-musuh dakwah sangat gencar dalam menjatuhkan citra Islam dan Citra dakwah melalui media, melalui tulisan. tokoh-tokoh dakwah dijadikan seperti halnya orang-orang munafik, memelintir pernyataan-pernyataan tokoh-tokoh tertentu. sehingga yang terlihat oleh masyarakat yang menonton adalah seolah-olah itu benar. maka dari itu tugas kita untuk memamfaatkan media yang ada untuk meluruskan kembali informasi-informasi yang ada, sehingga masyarakat dicerahkan bukan dibodohi.
tulisan yang kita tulis juga bisa berfungsi sebagai gudang inspirasi , sehingga orang yang membaca bisa mengambil ibroh dari apa yang kita tulis, baik itu berupa pengalaman kita sendiri maupun pengalaman orang lain.

dari segi kualitas maka sebagai penulis gunakanlah kata-kata yang mudah dimengerti oleh orang lain, mudah untuk difahami, serta menggunakan bahasa yang lembut agar apa yang kita sampaikan bisa dengan diterima siapapun. jangan cenderung untuk mengunakan kata-kata yang kasar dan menghujat. jika ada tulisan orang lain yang tidak berkenan atau berseberangan dengan pemikiran kita, baiknya buatlah sebuah tulisan tandingan yang tidak berisi hujatan atau bernada kasar. jadikan tulisan tersebut sebagai pembanding buat orang lain agar bisa menilai mana yang baik dan mana yang tidak.
- “dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” (QS An-Nisa :63)
- “maka katakanlah kepada mereka ucapan yang mudah .” (QS Al-Isra 28)
- “maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".(QS Thoha 44)
- “ bicaralah kepada orang-orang dengan apa yang mereka pahami, apakah engkau ingin mereka mendustakan Allah dan rasul-Nya ? (HR Bukhori)

buat kawan-kawan semua, mari kita jadikan tulisan kita baik blog, multiply,kompasiana, facebook, twiter dan apapun namanya menjadi sebuah ladang amal buat kita. tunjukkan wajah Islam kepada mereka yang tak faham dengan indahnya Islam itu. bayangkan jika suatu saat tiap kata, tiap huruf ini memberikan persaksian buat kita.....

di jalan ini, butuh tangan-tangan lembut untuk menuliskan bait-bait perjuangan, namun memiliki jiwa-jiwa perkasa untuk sebuah tujuan perubahan. mari menggoreskan jejak-jejak kita disini, menuliskan sendiri sejarah kita bahwa kita pernah menjadi bagian sebuah perjuangan......selamat berkarya ^_^

No comments:

Post a Comment