Friday 9 April 2010

syukurku....masih sedikit


Behubungan dengan orang-orang sakit, yang berjuang untuk sekedar mampu menikmati hari esok ternyata akan membuat kita banyak bersyukur. Sering kali kita berkeluh kesah menghabiskan energy hanya untuk sekedar menyesali apa yang ada pada diri kita, merasa paling bernasib malang, merasa kurang beruntung dengan kekurangan yang ada pada diri kita. Di sini, di rumah sakit ini, engkau akan lebih banyak bersyukur kawan. Tidak sedikit pasien dengan keluhan sesak masuk di IGD rumah sakit, dalam satu sif jaga yang hanya 8 jam minimal 2 orang pasien masuk dengan keluhan sesak, baik yang bermasalah di paru-parunya atau jantungnya. Berjuang dengan sekuat tenaga untuk mengembangkan dan memperbaiki fungsi paru bukan sebuah perjuangan yang kecil, butuh tenaga yang luar biasa, berpeluh pasien untuk memasukkan oksigen ke rongga parunya. Dan Oksigen yang biasanya gratis tanpa bayar sekarang menjadi barang mahal. Hanya sedikit nikmatNya yang ia ambil, setengah mati kita susah dibuatnya. Pembuluh darah yang ukuran millimeter aja saat tersumbat atau pecah bisa-bisa pasien masuk ICU, kejang-kejang tanpa sadarkan diri. Ah…begitu malunya diri yang tak banyak bersyukur ini, seringkali merasa angkuh dengan sedikit kelebihan yang ada pada diri ini, terlupa bahwa dasarnya hanya seorang makhluk lemah tak berdaya.
“Nikmat Tuhanmu, yang mana yang kamu dustakan “ dalam surah Arrahman seringkali engkau ditanya, diingatkan tapi engkau tetap makhluk angkuh yang tak tahu terimakasih. Duniawi begitu membutakan matamu. Nuranimu sering terkikis oleh rasa ego yang setiap hari kau pupuk, menyubur dosa-dosamu tiap bilangan detik. Bukan malah bertambah hari engkau bersyukur. Tak ada kedewasaan ruhani dibilangan usiamu yang bertambah. Syukurmu masih sebatas pemenuhan kewajiban-kewajiban solat 5 waktu yang itu pun seringkali engkau kerjakan dengan berat hati, bergegas disaat kau sendiri dan begitu terlihat khusuk disaat engkau diperhatikan. Maksiat-maksiat kecil masih mewarnai hari-harimu, lebih tertarik untuk membicarakan kekurangan orang lain dibandingkan untuk berdzikir. Dhuhamu seringkali tertinggal oleh kesibukan duniawi, hanya dua rakaat kawan begitu kikirnyakah diri ini untuk meluangkan waktu yang hanya hitungan menit?.....malam-malammu sering berlalu tanpa bilangan-bilangan rakaat yang begitu indah, engkau lebih memilih menikmati tidur di bawah selimut tebal bersama mimpi . tak akan engkau bawa gelar ini menghadapNya, tak akan ada rasa hormat seperti yang engkau dapatkan di dunia ini berhubung gelar agung pemberian manusia, dokter, insinyur, professor apapun itu tak ada perlakuan khusus buatmu nanti, hanya tabungan amalmu yang bisa membantu, yang mampu membedakan engkau dengan yang lain. Berpikirlah lebih banyak apa sebenarnya yang kau cari….
(catatan perenunganku…y Allah jadikan aku hambaMu yang banyak bersyukur….)

No comments:

Post a Comment