Wednesday 14 April 2010

Gagal Jantung

Definisi
1. Model hemodinamik (lama)
Suatu akibat dari berkuranya kontraktilitas dan kemampuan daya pompa dari jantung sehingga diperlukan inotropik untuk meningkatkannya dan diuretic serta vasodilator untuk mengurangi bebannya
2. Model Neurohumoral ( baru)
Suatu proses remodeling yang progresif akibat beban/penyakit pada jantung sehingga pencegahan progresivitas dengan penghambat neurohumoral seperti Ace inhibitor, angiotensin bloker atau penyekat beta diutamakan disamping obat konvensional (diuretika dan digitalis)

Factor predisposes gagal jantung
Penyakit yang menimbulkan penurunan fungsi ventrikel seperti; penyakit arteri koroner, hipertensi, kardiomiopati, penyakit pembuluh darah,penyakit jantung congenital

Keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti ; stenosis mitral, kardiomiopati, penyakit kadial.

Gagal jantung kiri ; dyspneu d’effort, fatiq, ortopneu, dispneu nocturnal paroksismal, batuk, pembesaran jantung, irama derap, bunyi derap s3 dan s4, pernafasan cheyne stokes,takikardia, pulsus alternans, ronki, kongesti vena.

Gagal jantung kanan : fatiq, edem, liver engargement, anoreksia, kembung

Gejala sistolik @ ketidak mampuan jantung untuk memompakan darah sehingga muncul gejala hipoferfusi
Gejala diastolic@ gangguan relaksasi dan pengisian ventrikel
Low output heart failure ; hipertensi, kardiomiopati dilatasi, kelainan katup dan perikard
High output heart failure ; hipertiroidisme, anemia, kehamilan, fistula A-V, beri-beri, penyakit paget.

Criteria Framingham
Mayor
- Paroksismal nocturnal dyspneu
- Distensi vena leher
- Ronki paru; rhonki basah tdk yaring
- Kardiomegali
- Edema paru akut
- Gallop S3
- Peningian tekanan vena jugularis
- Refluks hepatojugular
Minor
- Edema ekstremitas
- Batuk malam hari
- Dispneu d’effort
- Hepatomegali
- Efusi pleura
- Penurunan kapasitas total 1/3 normal
- Takikardia >120x/menit
Mayor dan minor ; penurunan BB > 4,5 kg setelah 5 hari pengobatan
Diagnosis tegak dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor
Klasifikasi fungsional :
Kls 1 . bila pasien dpt melakukan aktuvitas berat tnp keluhan
Kls 2. Tdk dpt melakukan aktivitas lebih berat dr aktifts sehari-hari
Kls 3 . tdk dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan
Kls 4. Tidak dpat melakukan aktofitas apapun dan harus tirah baring
Pemeriksaan penunjang; ECG, Ro photo toraks

Tatalaksana
- O2 4-6 ltr/i
- bed rest posisi fowler
- IVFD Nacl 0,9% atau D5% 12 gtt/i
- DJ, DRG
- obat-obatan
Diuretic; furosemid 40-80mg/IV
Morphin 2,5-5mg IV pelan
Digoxin 2x 0,25 tab bila ada atrium fibilasi
Bila TD> 140, captopril 2x 12,5-25mg
Bila hipotensi TD< 90 drip dopamine
Bila dengan gejala broncko spasme berat dan TD > 100 , berikan aminofilin bolus 6mg/kgBB pelan-pelan dilarutkan dengan D5%
Bila masih sesak dalam 30 menit drip aminofilin 0,3-0,9 mg/kgBB/jam
(Sumber : ilmu penyakit dalam soeparman)

No comments:

Post a Comment