Friday 27 August 2010

Petualanganku.....aku ingin mengabdi di pedalaman


sebenarnya salah satu keinginanku sebelum nikah ( ceilee....)bisa jalan-jalan ke seluruh indonesia, berpetualang ke daerah-daerah terpencil dan sangat terpencil di nusantara, menyusuri rimba raya menikmati betapa eksotisnya indonesiaku. mimpiku besar meski untuk mencapainya banyak tantangan yang harus ku lalui , tapi sebenarnya itulah yang sangat saya sukai..berpetualang. andai hidup ini hanya untuk memikirkan diri ...egois bangaaaaaaaatttt....he he he tapi kan kita sekarang hidup di dunia nyata, harus banyak pertimbangan yang kita pikirkan sampai matang, mulai dari keluarga sendiri, masa depan bahkan calon istri harus benar-benar butuh pertimbangan....halah dah nyeleneh nih maksud dan tujuan..
ya....setelah program pemerintah yang gak jelas ini selesai alias internship kepengen bangat rasanya untuk mengambil PTT ke daerah sangat terpencil di wilayah timur Indonesia, menjadi dokter PTT seh bukan sebuah cita-cita, tapi pengalaman disana yang ingin saya dapatkan minimal setahun atau dua tahunlah mengabdi di daerah sangat terpencil, sekalian jalan-jalannya juga jangan lupa...kapan lagi coba klu nggak sekarang disaat hidup masih membajing..eh..membujang...klu dapat seh plus di daerah yang insendanya gede..( wakakakak..ternyata mata duitan juga)....ya iyalah, sapa coba yang gak mau duit....terus bisa mengajar dan berbagi ilmu dengan anak-anak pedalaman adalah keinginanku yang belum tercapai sampai sekarang...( semangat..dakwah harus mencapai pelosok-pelosok negeri ini...ckckckck luar biasa), kenapa orang-orang dari eropa sana begitu saja mau ke pedalaman untuk mengajar dan berbagi ilmu?, menembus belantara indonesia dengan label lembaga kemanusiaan atau LSM? tidak lain adalah sebuah misi besar yang mereka bawa.... kenapa kita yang sudah bersentuhan dengan dakwah atau jadi aktifis kampus tidak terpikir sedikitpun dengan misi kita, kita lebih nyaman berada dilingkngan perkotaan dengan fasilitas yang cukup, namun tak mau berbagi nikmat ilmu yang sudah kita peroleh....ayo...teman2...semangat..
sekitar beberapa bulan yang lalu tepatnya akhir desember 2009 sebelum program dokter internship bergulir ,saya punya waktu sekitar 2 bulan untuk menggantikan senior di sebuah klinik perusahaan dengan gaji yang lumayan, tapi dengan konsekuensi tak ada sinyal Hp jadi harus pake antena atau klu mau naek tower biar dapat sinyal, tak ada mall yang ada hanya warung, TV seh ada punya perusahaan. pake adegan naek speed boat menyusuri sungai kampar di daerah riau sekitar 5 jam dengan resiko bisa ketemu sama Bono yaitu ombak besar yang sering kali menelan korban jiwa....mungkin tempat ini di dalam peta indonesia juga tak bisa kita temukan, ntahlah klu terjadi apa-apa denganku apa bisa kebayang sama orang tua buat nyari anaknya kesini....untuk fasilitas perusahaan cukuplah bahkan tergolong kategori lumayan, tapi diluar batas wilayah perusahaan kayu tersebut , rakyat pribumi hidup memprihatinkan, tak ada listrik, jalan tak beraspal, rata-rata warga hanya tamatan SD karena SMP tidak ada dan sangat jauh dari situ. pertama kesitu, diminggu-minggu pertama masih sangat sulit beradaptasi, sering mengeluh dengan keterbatasan tapi lama kelamaan terbiasa dengan gaya hidup disitu, jadilah pernah mandi sekali 2 hari gara-gara pompa air perusahaan rusak.
penduduk disini rata-rata muslim suku melayu, tapi pemahaman keislaman mereka sangat kurang, agama hanya sekedar label yang tertera di KTP, meski dikampung tingkah laku muda mudinya diluar batas kewajaran, tak jarang anak cewek umur belasan tahun tiba-tiba hamil tanpa suami....( emang ada siti maryam di jaman ini????)....memakai narkoba, cowok-cowok kebanyakan bertato, ngomong ama anak2 disitu kebanyakan nggak nyambungnya dari pada yang nyambung, sedikit-sedikit udah melenceng bahasannya ke topik porno...ckckckkc....minum minuman keras seperti sebuah kebutuhan sehari-hari...jadilah kita seorang yang berjuang mempertahankan idiealisme di tengah hutan belantara....waktu 2 bulan tak banyak yang bisa saya lakukan, paling cuma membantu masyarakat yang berobat meski tanggungjawabku adalah hanya karyawan perusahaan. sering mereka menjemput untuk mengobati keluarga mereka yang sakit ke daerah yang sangat susah dilalui, bahkan harus menempuh berjalan kaki di tengah malam dan biasanya saya tidak menerima bayaran dari mereka karena melihat kondisi ekonominya, nggak tega rasanya menarik bayaran dari warga yang rumahnya sendiri hanya berdinding terpal atau rumah kayu reot yang kapan saja bisa roboh tertiup angin.......kepuasan tersendiri batin ini meski seringkali malam-malam tidur kita terganggu oleh warga yang minta berobat....sampai sekarang aku masih merindukan tempat itu, hutan akasianya, sungai-sungai besarnya dan juga keramahan mereka disana.....
semangat untuk kembali melanjutkan petualanganku....tahun depan insyaallah, kalau nggak Kalimantan, Papua pun tak jadi masalah....Ya Allah mudahkan langkahku

No comments:

Post a Comment